Vendor That Make This Happened
Pemberkatan Pernikahan
Venue Gereja Katedral Jakarta
Event Styling & Decor Beautifleur Decor
Photography Cappio Photography
Videography Mayad Studios Philippines
Bride's Attire Zuhair Murad
Make Up Artist Adi Adrian
Hair Do Arnold Dominggus Ardndut
Jewellery & Accessories Rinaldy A Yunardi
Groom's Attire Agus Lim
Wedding Organizer Emil MKE
Resepsi Pernikahan
Venue Ritz Carlton Pacific Place
Event Styling & Decor Beautifleur Decor
Photography Axioo
Videography WIMO Productions
Bride's Attire Eddy Betty
Wedding Cake Le Novelle Cake
Invitation NAB Classic
Dilamar di tengah pemandangan alam yang indah beserta tempat yang sudah disediakan seromantis mungkin, siapa yang nggak mau?
Di tengah liburan mereka di Bali, Henry tidak mau menyia-nyiakan waktunya untuk segera melangsungkan proposal romantis ke Levina. Tepat dengan cara yang romantis, di tempat yang romantis pula. Awalnya, Levina mengira mereka akan pergi ke sebuah Balinese massage. Eh, taunya mereka malah ke sebuah Pura yang sudah disewa dan siapkan bersama staff hotel dan juga orang orang lokal.
Kaget, Levina sontak bertanya; ”Jadi nggak ada massage’?”
Menanggapi pertanyaan Levina itu, Henry hanya ketawa dan menunjuk ke sebuah area untuk refleksi kaki yang sudah disiapkan.
Di suasana Bali yang indah dan juga romantis itu, Henry menyiapkan makan malam di hotel mereka tinggal. Di Pura yang sudah dihiasi dengan lilin dan juga taburan bunga mawar tepatnya. Ternyata, dari tempat itu juga mereka bisa menikmati suasana alam bertebing.
“Aku agak lupa, tapi yang aku ingat dia berlutut dan minta aku untuk nikah sama dia.”
Di sebuah tempat yang indah bersama dengan laki-laki romantis cukup untuk membuat Levina nggak sanggup untuk menahan air matanya.
“Bukan karena makan malam, massage, atau taburan bunga yang dia siapin, tapi milih melamarku di Pura itu bikin aku tersentuh banget.”
Ternyata, berkencan dua tahun sudah cukup untuk mereka melangsungkan pernikahan yang diimpikan. “Kita kenal sejak umur 16 tahun dan baru pacaran dua tahun. Tapi rasanya aku sudah kenal Henry luar dalam!”
Butuh satu tahun untuk Henry dan Levina mewujudkan pernikahan impian mereka yang ternyata juga membawa sedikit pelajaran bahwa persiapan pernikahan bukan hanya tentang calon pengantinnya saja, tapi juga pendapat dan saran semua partisipan untuk membuat hari yang sempurna. Mulai dari memikirkan kebutuhan tamu, kebutuhan keluarga, dan yang lainnya.
“Untungnya aku dan Henry itu tegas jadi kita nggak butuh waktu lama untuk menentukan vendor.”
Henry dan Levina memilih tema royal elegance and golden simplicity yang fokus kepada warna gold dan putih.
Pernikahan manis dengan dekorasi cantik semakin disempurnakan dengan gaun cantik Levina yang berbentuk A-line dari Zuhair Murad untuk acara Holy Matrimonynya. Sedangkan untuk pestanya, Levina mempercayai Ball-gown dari Eddy Betty untuk menyempurnakan harinya.
“Kedua dressnya sangat berbeda dan aku puas banget!”
Selain kedua desainer kepercayaan Levina, Om Syu, salah satu vendor yang dipercaya Henry dan Levinalah yang giliran bercampur tangan menyiapkan segala kebutuhan dekorasi mulai dari golden sculptures sampai white cascading flowers di stage pernikahan.
“Nggak butuh waktu lama untuk kita jatuh cinta dengan final drawing Om Syu. Kita bener-bener kagum sama kreasi dan juga detilnya dia!”
Hari berbahagianya semakin lengkap dengan ditemani oleh 6 pasang pendamping pengantin pilihan Levina dan Henry.
“Kita punya 6 pasang pendamping pengantin. Untuk para wanitanya datang dari beberapa negara, ada yang dari Singapura, Malaysia dan Indonesia. Dan semuanya bergabung sangat heboh dan seru!
Di dekorasi yang penuh dengan warna putih dan gold itu, Levina menempatkan sebuah tempat untuk para bebek unjuk gigi.
“Aku selalu kepengen ada binatang hidup di pernikahan kami, dan Om Syu punya peliharaan sekelompok bebek yang jadi dekorasi tambahan kita. Plus, para bebek bertingkah sangat manis!”
Nggak hanya Levina dan Henry saja yang menjadi pusat perhatian hari itu, para bebek yang diletakan di depan stage mereka pun juga memikat hati para tamu!
Bicara soal hal yang nggak terlupakan, upacara pemberkatanlah yang paling berkesan dan menantang untuk Levina dan Henry.
“Aku gugup banget waktu nunggu Henry. Tapi waktu liat dia dengan senyum lebarnya yang sampai membuat matanya kayak hilang, kekhawatiranku juga menghilang.”
Hilangnya kekhawatirannya terpampang saat ia sama sekali nggak merasa gugup saat berlajar di altar sampai waktu mengucapkan janji nikahnya.
“Menurutku itu hal yang paling berkesan sampai nggak sadar kita berdua tuh nangis di altar saat mengucapkan janji.”
Selain suasana deg-degan dan was-was, after party juga menjadi momen berkesan sendiri bagi pasangan ini.
“Kita foto-foto sampai jam setengah 11 malam trus buru-buru ganti baju untuk join temen-temen yang lain. Kita seneng banget ngeliat masih banyak yang tinggal dan enjoy menari. Belum lagi ditambah dengan speech dari sahabat kita yang semakin membuat malam itu semakin legendaris!”