Pernikahan adalah sebuah hal yang diharapkan hanya terjadi selama sekali dalam seumur hidup. Tak heran mengapa pernikahan direncanakan sedemikan mungkin, serapih dan semaksimal mungkin. Selain itu, yang terpenting dalam pernikahan adalah pasangan hidup. Sebelum menghadapi hari H, kamu diharapkan untuk terus berfikir dan mempertimbangkan keputusan besar ini dan agar tak menyesal di kemudian hari.
Untuk kamu yang masih merasa ragu, ini dia beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan untuk terus berjalan ke depan.
- Saat kamu membayangi masa depan, tapi terbersit semua perubahan besarnya
Di saat membayangi masa depan bersama dengan kekasih, seharusnya bayang-bayangan positif dan menyenangkanlah yang terbersit, mulai dari menjalani hidup bersama, liburan bersama, mempunyai anak bersama, bercanda tawa bersama anak-anak nantinya, hingga menikmati masa tua bersama. Namun, kalau yang secara tidak sadar yang terbersit hanyalah sikap negatifnya, mulai dari persiapan diri dari ia yang bosanan dan mungkin mulai melirik perempuan lain, mulai dari ia yang sangat boros dan mungkin kamu akan bertengkar karenanya, dan pandangan negatif lain yang memaksamu untuk menerimanya, mungkin itu sebuah pertanda bahwa ia bukan yang terbaik untukmu, atau, masa depanmu bisa lebih baik tanpanya.
- Kalian tak berada dalam selera humor yang sama
Selera humor yang berbeda bukanlah masalah, namun di saat humornya merupakan sakit hatimu, di situlah letak permasalahannya. Di saat ia mengejekmu dan sepenuh hati hanya berniat bercanda namun ternyata kamu merasakan sakit hati, mungkin di sini kamu harus berhenti. Di hari nanti, bisa jadi ia akan melontarkan berbagai lelucon yang akhirnya membuatmu sakit hati. Namun sebelum kamu memutuskan seluruh hal, ada baiknya kamu mengutarakan perasaanmu dan lihat apakah ada perubahan darinya. Jika semuanya sama, mungkin inilah waktunya untuk berhenti.
- Kurangnya kepercayaan satu sama lain
Kepercayaan merupakan sebuah pondasi dalam sebuah hubungan. Di saat kamu sudah menjalani hubungan rumah tangga nanti, kamu akan dihadapkan berbagai tes yang menyangkut kepercayaan. Mungkin, kamu tiba-tiba akan menemukan nama sebuah perempuan yang seringkali meneleponnya, padahal itu bisa jadi adalah kliennya. Belum lagi di saat ia berkali-kali lembur. Di saat ia yang lelah dan kamu yang penuh curiga, nanti, semuanya bisa malah menjadi berantakan.
- Kamu khawatir akan merasa kesepian dan sendirian
Setelah bersatu dengan orang yang terkasih, seharusnya rasa bahagialah yang muncul karena kamu tak akan lagi tidur sendirian, bangun sendirian dan menjalani hidup dengan sendirian karena kamu sudah bersama dengan pasangan. Tapi, kalau yang terbersit dalam pikiranmu adalah kekhawatirkan akan mengalami kesepian, di situlah kamu tau bahwa kamu tak sepenuhnya bahagia atau ‘berada’ dalam hubungan tersebut. Jadi, sebaiknya kamu pikirkan kembali.
- Kamu merasa menjadi orang lain
Entah karena pasangan yang sangat menuntut atau berbagai tekanan untuk menjadi sosok yang lebih baik, kamu merasa jadi orang lain di hadapannya. Menjalin hubungan, terlebih lagi menjalani sebuah hubungan rumah tangga seharusnya memberikanmu kesempatan untuk menjadi diri sendiri dan nyaman berada di dekat pasanganmu.
- Kamu tak yakin apakan ia benar-benar serius
Selain kepercayaan, keyakinan terhadap pasangan adalah suatu hal yang penting juga. Di saat kamu sudah yakin dengan pasanganmu, kamu akan lebih merasa percaya dan juga lebih lega dalam menjalani hubungan. Karena kamu tau, ia akan selalu menjaga hatimu dan hatinya untukmu serta akan melakukan yang terbaik untuk hubungan tersebut. Namun, jika yang kamu rasakan adalah sebaiknya, lebih baik kamu pastikan dulu keseriusannya.
- Ada sebagian keluargamu yang tak setuju
Persetujuan dari beberapa pihak juga menjadi tolak ukur kesuksesan hubunganmu. Bukan hal yang tak mungkin, hubunganmu yang sudah kokoh itu sedikit goyang karena ada beberapa pihak dari keluarga atau temanmu yang tak setuju. Sebelum memasuki jenjang yang lebih serius, ada baiknya kamu klarifikasikan dulu masalah ini.
- Ia tak menghargai orang sekitarmu
Setelah menikah, lingkunganmu adalah lingkungannya juga. Jika ia tak bisa menghargai saudaramu yang masih kecil atau binatang peliharaanmu di rumah atau bahkan tetanggamu, mungkin sebaiknya kamu pikirkan kembali untuk menjalani rumah tangga dengannya. Bisa-bisa, ia menghancurkan hubunganmu dengan sekitar.
- Kamu merasa tak cukup baik
Apapun yang sudah kamu lakukan, kamu merasa tak cukup baik untuknya. Entah itu karena ia yang belum serius kepadamu atau memang kamu merasa kurang sreg dengannya. Daripada kamu menyesal di kemudian hari, lebih baik kamu berfikir kembali.
- Kamu yakin bahwa kamu ragu.
Setiap pernikahan, pasti sang wali bertanya apakah kamu sudah yakin dengan pilihanmu. Sebelum hari itu tiba, coba tanya kepada dirimu sendiri, apakah kamu benar-benar yakin bahwa inilah pilihan yang terbaik untukmu? Coba jawab dengan jujur kepada dirimu sendiri. Jika kamu tau bahwa kamu benar-benar ragu, lebih baik kamu mundur selagi masih ada waktu.
Tak ada yang terlambat sebelum hari H itu tiba, saat wali dan saksi menyatakan semuanya sudah sah. Jadi, selagi masih ada waktu, lebih baik kamu pikirkan semuanya dengan matang.