European and Javanese Wedding at Rumah Ranadi

By Rebebekka on under The Wedding

Style Guide

Style

International

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah and Wedding Reception

Venue Rumah Ranadi

Event Styling & Decor Daun Daun Decoration

Photography Adrian

Bride's Attire Gati Kebaya

Make Up Artist Ayura

Hair Do Lina

Groom's Attire Anggun Busana

Jewellery & Accessories Allura

Wedding Cake Cassonade

Catering Akasya

Wedding Organizer Sharon Wedding Project

“Will you make me the happiest man in this world by becoming my wife?” ucap Bone sambil berlutut dan membawa bunga dan cincin memberi kejutan saat Bytha baru saja bangun dari tidurnya. Padahal sehari sebelumnya, Bone dan Bytha baru saja mengakhiri hubungan pacaran mereka. “Bone pertama kali lihat aku di Path saat teman kita posting foto aku. Bone mulai tanya – tanya tentang aku melalui temannya. Dia juga sempat mendatangi tempat kerjaku. Saat pertama kali bertemu Bone mengatakan bahwa waktu terasa berhenti, sejak itu dia memanggil aku time stopper hehe. Sejak itu kita semakin dekat walaupun aku orangnya agak keras namun Bone tidak pernah menyerah untuk memenangkan hatiku dan hasilnya kami sudah berpacaran selama 3 tahun lamanya,” cerita Bytha.

Sejak awal Bytha dan Bone sudah menginginkan pernikahan intimate yang dihadiri oleh keluarga dan inner circle mereka saja. Oleh karena itu pencarian venue tidak tertuju pada gedung seperti biasanya. Ketika menemukan Rumah Ranadi mereka langsung merasa cocok karena venue-nya terasa sangat homey  dan nyaman. Hanya saja mereka memiliki lahan parkir yang terbatas, untuk mengatasinya Bytha memakai jasa valet dari Rumah Ranadi.

Bytha juga merasa tidak perlu heboh mendekorasi venue karena Rumah Ranadi sendiri sudah indah dan cantik tanpa perlu tambahan dekorasi yang berlebihan. “Aku kurang suka dengan dekorasi yang terlalu flowery. Pas banget aku ketemu sama Tante Mince dari Daun Daun Decoration yang ternyata adalah teman baiknya mamaku jaman dulu. Setelah diskusi konsep dan venue yang sudah ditentukan ternyata pemikiran kita sama dan klop banget! Tante Mince sangat mengerti bagaimana mengkombinasikan tema wedding kita yang tadinya sangat european dengan venue yang Jawa banget. Beliau juga cerdas memainkan color scheme yang kita mau yaitu pale gold, dusty pink, black and white. Saat hari H aku puas sekali karena apa yang ada pada hari itu malah lebih bagus dari bayanganku! Simple lighting dan tidak terlalu banyak bunga. Pelaminanku pun dibuat simple dengan nuansa hitam putih seperi yang aku mau,” jelas Bytha.

 

Bytha yang memiliki nenek keturunan Itali dan Kakek dari suku Jawa menginginkan adanya nuansa pencampuran antara konsep shabby chic dari Eropa dengan konsep tradisional dari Jawa. Hasilnya pun sangat cantik. “Aku mau dapet feel pernikahan yang international namun masih sedikit terasa ada adat Jawanya. Jadi kita coba mainkan di konsep dan busananya,” kata Bytha. Pada saat akad nikah, Bytha memakai kebaya kutu baru berwarna Dusty Pink. Malamnya, saat resepsi dengan tema internasional Bytha memakai wedding dress.  Wedding cake Bytha dan Bone terinspirasi dari tradisional French wedding cake, Croquembouche yang sangat cantik. “Beruntung aku punya teman yang bekerja di bidang bakery, yaitu Cassonade Cake. Aku minta buatkan Croquembouche dengan filling Spechuloos. Hasilnya sangat cantik dan rasanya juga enak sekali,” cerita Bytha.

Bytha mengenang momen – monen dalam pernikahannya dimana ia dan Bone mengucapkan wedding vow dan saat dimana adik dan para sahabat memberikan speech yang membuat Bytha sampai terharu. Bytha mengaku sempat sedih ketika hujan turun saat pernikahannya. Namun Bytha masih bersyukur karena hujan yang datang adalah hujan gerimis bukan hujan deras seperti yang banyak ditakutkan dalam sebuah pernikahan. Ternyata justru hujan gerimis tersebut membuat suasana pernikahannya semakin terasa indah dan intimate. Itulah highlight dari pernikahan Bytha dan Bone. “Semua orang bilang jika hujan pada hari pernikahan artinya yang menikah akan mendapat banyak berkah, hehehe, amin!” ucap Bytha.

 

Pesan Bytha kepada para brides to, “Pertama, buatlah wedding budget sehingga pengeluaran tidak membengkak. Kedua, cari banyak inspirasi melalui Pinterest mulai dari tema, wedding dress hinga dekorasi. Jika sudah mantap dengan pilihan jangan browsing lagi supaya tidak pusing. Lalu dari hasil pencarian buatlah presentasi detail tentang semuanya untuk pegangan saat menjelaskan kepada keluarga maupun vendor. Ketiga, cari koneksi atau teman yang bisa membantu, seperti saat aku membuat wedding cake dan undangan. Bekerja sama dengan teman sendiri lebih enak komunikasinya dan bisa diberikan harga teman, hehehe. Yang terakhir, menurutku tidak perlu perawatan pernikahan selama sebulan. Yang penting jangan terlalu capek dan stress. Tidak perlu diet yang berlebihan. Jika kamu muslim, jangan lupa sholat atau wudhu saja jika berhalangan. Niscaya hal itu akan membuat aura kalian semakin cerah.”

Top 3 vendor pilihan Bytha :

1. Daun Daun Decoration

“Aku suka sekali dengan dekor mereka.  Kalau kalian mau sesuatu yang beda dan masih ada unsur-unsur tradisionalnya aku merekomendasikan mereka.  Mereka bisa menyesuaikan dengan budget kalian, namun tetap cantik. Tante Mince dan Tante Ria sudah termasuk senior di jasa wedding decor jadi enak sekali untuk tukar pikiran dan sangat profesional.”

2. Akasya Catering

“Tidak perlu lagi dong tanya alesan pilih mereka kenapa, hehehe. Makanannya tidak ada yang tidak enak. Orang-orang Akasya pun ramah banget dan dekorasinya cantik.

3. Gati Kebaya

“Mulai dari mulai baju pengajian, akad sampai wedding dress semua kreasi mereka tidak pernah ada yang bikin aku kecewa.”