Vendor That Make This Happened
Holy Matrimony and Wedding Reception
Venue Lucy In The Sky
Wedding Organizer Arale Wedding Organizer
Wedding Cake Belle et Petite
Photography Arwin Aprilio
Videography Nathan
Bride's Attire Fetty Rusli
Make Up Artist Nonie Alexandra
Groom's Attire Brillington Brothers
Wedding Entertainment Mike Riady
Apa jadinya jika sepasang desainer menikah dan memutuskan untuk mendekor sendiri semua venue dengan personal touch di setiap detailnya? Pernikahan intimate yang diadakan di Lucy in the Sky tersebut sangat cantik dan berkesan. Sebelum kita membahas bagaimana tentang pernikahan mereka, kita simak dulu cerita tentang kisah pertemuan Winda dan Alvin, si LEGO Girl dan Dinasour Man.
Mereka saling menyebut diri mereka sebagai LEGO Girl dan Dinasour Man karena Winda suka sekali dengan LEGO sedangkan Alvin tergila – gila dengan Dinasaurus. “Lucky I’m in love with my best friend.” Begitulah lirik yang pantas dikaitkan dengan kisah cinta mereka. Winda dan Alvin sudah berteman selama 14 tahun lamanya sejak SMP! Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran di tahun 2009 selama 6 tahun sampai ketika mereka memutuskan untuk menikah.
“Suami saya bukan tipe pria romantis pada umumnya. Karena kita berteman cukup lama jadi kita berdua memang bawaannya santai. Selama 6 tahun pacaran ini, kita berdua pernah putus tahun 2013 selama 9 bulan. Tetapi walaupun putus, kita berdua tetap berteman dekat dan tetap menjalankan usaha kita bersama. Sampai akhirnya, di bulan Januari 2014, kita berdua pergi nonton Walter Mitty. Saat itu kita berdua sama-sama menangis dan sadar sebenarnya apa lagi sih yang mau dicari. Orang yang selalu ada, selalu jadi suporter sejati itu sudah ada di depan mata. Kenapa kita terlalu egois memikirkan hal-hal lain tanpa kita sadari sebenarnya perubahan itu bisa dimulai dari diri kita sendiri. Di saat itu juga kita akhirnya memutuskan untuk balik lagi tapi dengan tujuan menikah . Beli cincinnya aja bareng-bareng karena ukuran jari aku kecil sekali jadi susah untuk cari cincin yang pas,” kenang Winda bahagia.
Selama 10 bulan mereka mempersiapkan pernikahan impian mereka. Mereka merancang dan membuat sendiri semua detail dekorasi dan elemen dalam pernikahan mereka yang berkonsep “sun, trees and you”. Sun berarti konsep outdoor sedangkan trees dengan hadirnya banyak pohon – pohon dan You yang dimaksudkan dengan sahabat – sahabat mereka yang hadir. Undangan sebanyak 400 orang yang terdiri dari keluarga dan teman dekat hadir dengan suasana yang sangat santai.
“Dekorasi lebih ke arah rustic. Karena saya bekerja di bidang interior design, saya banyak menggunakan material kayu. Banyak dari dekorasi wedding saya yang memiliki sentuhan handlettering dari suami saya. Semua tulisan yang ada di dekorasi adalah hasil buatan kita berdua. Untuk tulisan join happiness di pintu masuk yang juga merupakan wedding hashtag di Instagram merupakan handlettering yang dibuat menjadi neon tube,” jelas Winda.
Merupakan impian mereka untuk bisa menikah di rooftop. Itulah sebabnya setelah mereka susah payah mencari venue rooftop yang cukup sulit di Jakarta, mereka langsung suka sekali ketika melihat Lucy in the Sky. Ketika pemberkatan akan dimulai, Winda berjalan menuju altar didampingi papa tercinta dengan soundtrack Walter Mitty, I’m Right Here by Jose Gonzales. Winda mengaku bahwa dirinya memang kurang feminin namun ia tetap tampil cantik dengan wedding dress, riasan dan hair do yang sangat simpel. “Dalam hal make up, suami saya sangat bawel kalau saya medok – medok riasannya, jadi simpel saja,” ungkap Winda.
Winda juga bercerita tentang betapa ia bersyukur dengan semua kelancaran yang terjadi dalam pernikahannya setelah ia dan Alvin berjerih payah mengatur konsep dan membuat semuanya berdua Alvin dibantu para tukang kayu, asisten Winda. “Pernikahan saya berjalan benar-benar di luar ekspektasi saya dan suami. Semua sahabat hadir dari awal sampai akhir. Semuanya sangat menikmati suasana dan acara meskipun awal-awal sangat panas. Praise God, cuaca pada hari itu sangat baik sehingga foto-foto yang dihasilkan juga sangat bagus karena efek cahaya matahari yang bagus.”
Menutup pembicaraan, Winda tidak lupa memberikan pesan dan tips kepada brides to be, “Menurut saya, selama kita benar-benar tahu apa yang mau dituju dan apa yang kita mau, semuanya bisa dipersiapkan dengan baik. Kebanyakan dari kita terlalu banyak mendengar omongan orang lain atau gengsi yang berlebihan sehingga membuat semuanya malah jadi ribet. Menurut saya intimate wedding sangat amat memorable sekali. Semua yang saya temui selama mingle adalah orang yang saya kenal dan saya tau betul mereka dengan senang hati datang. Persiapan wedding saya bisa berjalan dengan lancar karena God’s Favor mengirimkan teman-teman terdekat saya yang sangat ingin membantu. Saya memilih untuk tidak memakai vendor-vendor ternama dan selama kita bisa mensyukuri segalanya semua tetap terlihat indah seperti memakai jasa dari vendor-vendor ternama.”