Broken White Themed Engagement at Tjendana Bistro

By Vonika on under The Engagement

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Restaurant

Colors

Vendor That Make This Happened

Lamaran

Venue Tjendana Bistro

Photography Jonathan Susilo

Kebaya Mira Ataya

Make Up Artist Ajeng Andini

Kisah cinta Ghea dan Rezza berawal ketika keduanya dikenalkan oleh seorang teman untuk sebuah pekerjaan. Komunikasi diantara keduanya hanya sekedar pekerjaan, tidak lebih. Namun, siapa yang menyangka, setelah urusan pekerjaan tersebut selesai, komunikasi mereka pun berlanjut membahas pribadi masing-masing. “Aku dan Rezza berkenalan pada bulan Maret 2015. Awalnya kami berkenalan memang hanya untuk urusan project mural saja. Namun, setelah nego design dan harga selesai, kok hubungan kami semakin berlanjut dan malah berujung percintaan,” ujar Ghea sambil tertawa.

Proses pernyataan cinta dari Rezza kepada Ghea bisa dikatakan unik karena tidak ada kalimat “apakah kamu mau jadi pacarku?” dari mulut Rezza, akan tetapi Rezza mengatakan sesuatu yang membuat Ghea menjadi lebih terkesan, yaitu “Ghea, boleh tidak saya menjaga kamu sampai tahap berikutnya?” Dari sanalah Ghea menilai Rezza memiliki niat baik dan berniat serius dalam hubungan mereka. Lucunya, pasangan ini memiliki banyak sekali kesamaan. Mulai dari kemiripan wajah, tanggal ulang tahun yang sama, hingga tangga lahir ibu pun juga yang sama. Apakah ini pertanda kalo mereka berjodoh? Ghea dan Rezza hanya bisa berdoa untuk diberikan yang terbaik. “Sebenarnya bukan itu saja, tetapi kami memiliki perasaan yang sama. Saling mengagumi, ingin saling membahagiakan, saling meyakini, saling menyayangi, dan yang lainnya. Selain itu, Rezza juga melengkapi aku. Aku berantakan, dia  rapih, aku pelupa, dia menjadi pengingatnya,” ungkap Ghea.

Masa pacaran Ghea dan Rezza hanya 7 bulan. Meskipun terbilang masih baru, tetapi keduanya sudah sangat yakin untuk melanjutkan hubungannya ke jenjang yang lebih serius lagi. “Kami pernah sebelumnya berpacaran selama 7 dan 5 tahun lamanya, tetapi kandas juga. Apalah arti waktu, jika tidak ada niat baik untuk menyongsong hidup bersama selamanya?” tutur Ghea.

Untuk momen “Will You Marry Me?”, Ghea mengaku tidak ada. Bahkan bunga yang Rezza kasih di hari lamaran pun adalah bunga pertama untuk Ghea. Namun, semua yang dilakukan Rezza selama ini menurut Ghea sudah lebih dari sekedar momen itu. “Awalnya kami hanya ada obrolan-obrolan ringan aja soal  dia ingin melamar aku. Aku kira hanya bercanda, eh nyatanya serius. Lalu, Rezza datang ke keluarga aku untuk minta izin ingin melamar. Setelah itu, baru deh kita tentukan tanggal lamarannya,” cerita Ghea.

Ghea dan Rezza  sepakat untuk mengusung konsep natural dengan didominasi warna broken white, craft paper, dan wood.  Banyak yang beranggapan bahwa warna broken white adalah warna untuk akad nikah, tetapi Ghea tidak terlalu ambil pusing. Acara lamaran Ghea dan Rezza berjalan seperti pada umumnya. Diawali dengan sambutan, perkenalan, proses lamaran, tukar hantaran, doa, dan diakhiri dengan makan malam bersama. Acara itu juga terrealisasikan dengan lancar sesuai yang diharapkan.

Hampir seluruh detail dari acara lamarannya ini dipersiapkan oleh mereka berdua, mulai dari pergi ke toko kain hingga toko kaya. Hasilnya tentunya sangat cantik. Mereka juga memilih Tjendana Bistro karena ini adalah tempat favorit mereka berdua. Sebagai pasangan yang bergerak di industri kreatif, Ghea mengaku memiliki kepuasan tersendiri ketika mengerjakan acara lamaran ini sehingga ia merasa tidak terlalu banyak kesulitan.

Ghea dan Rezza memberikan rahasia 3 vendor favoritnya loh, brides!

1. Mira Ataya

“Mbak Mira Ataya ini orangnya baik, ramah, cantik, dan detail sekali. Mbak Mira aku temukan di Instagram H -7 lamaranku. Di saat aku sedang nangis frustasi karena baju yang aku jahit gagal. Alhamdulillah, aku hubungi Mbak Mira dan senangnya Mbak Mira mau membantu aku. Spontan aku ada harapan hidup lagi, haha! Mbak Mira dan asistennya juga datang langsung di hari H-nya untuk make sure apakah bajunya terpakai di badan aku dengan baik dan benar.

2. Ajeng Andini Make up

“Menurut keluarga dan sahabat yang hadir, make up-nya Mbak Ajeng ini bagus dan tidak menor. Mbak Ajeng juga datengnya tepat waktu, jadi bikin perasaan tenang. Orangnya juga ramah, sabar, dan juga memang cantik. Kadang kalo MUA-nya juga sudah cantik begini, jadi makin percaya kalo dia juga bisa membuat kita jadi cantik. Setelah acara selesai, banyak yang minta contact Mbak Ajeng ke aku, it means banyak yang senang dengan hasil sapuan tangannya.

3. Jonathan Susilo / Calia Photo

“Jonathan ini profesional dan inisiatif. Dia mau datang dari sebelum acara untuk foto preparation padahal kita tidak minta. Jonathan juga passionate sekali dan jago menangkap di detik-detik yang penting. Kelihatan dari hasil fotonya dan tone yang dia ciptakan. Dia juga ramah dan sabar sekali motret kita berjam-jam sambil ikut senyum bahagia. Dan yang terpenting, fast response ketika dihubungi, haha!”

Selain itu, Ghea dan Rezza juga memberikan tips untuk bride-to-be yang mau mempersiapkan acara lamarannya sendiri. Ini dia tipsnya!

“Tips untuk bride-to-be yang mau DIY project juga.  Pertama, harus mau sediakan waktu lebih dan mau sedikit rela berkorban dalam arti lebih repot dan capek daripada dibantu vendor. Selain itu, kamu juga harus tetap semangat dan yakin, karena percayalah segala rasa capek akan berbuah bahagia. Apalagi jika karyamu tersebut dipuji oleh para tamu yang hadir. Rasanya sangat senang sekali!