Pernikahan Percampuran Adat Minang dan Jawa

By Leni Marlin on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hotel

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Event Styling & Decor Tyas Decoration

Photography Owlsome Project

Make Up Artist Sanggar Liza

Wedding Organizer Sokoguru

Wedding Reception

Venue Jasmine Hotel Bogor

Event Styling & Decor Tyas Decoration

Photography Owlsome Project

Souvenir Idekuhandmade

Banyak jalan menuju Roma. Begitu pula untuk menemukan soulmate. Salah satunya melalui dunia maya. Caca dan Ical adalah salah satu pasangan yang bertemu pertama kali melalui aplikasi Tinder. “Mungkin sebagian orang agak malu mengakui jika bertemu pasangan via Tinder. Tapi, aku dan Ical selalu jujur mengenai hal itu setiap ada yang bertanya, bahkan orangtua kami masing-masing,” Siapa sangka hubungan kami berjalan hingga pelaminan dan mengadakan pesta pernikahan percampuran adat Minang dan Jawa. Aku Caca memulai ceritanya.

Sama seperti pasangan lain yang berinteraksi lewat Tinder, setelah merasa cocok, mereka pun memutuskan untuk bertemu, makan bareng, dan nonton. Awalnya Caca agak pesimis dengan pertemuan pertama ini. “Takut Ical nggak semenarik di foto atau malah ngobrolnya nggak nyambung. Ternyata aku salah. Sejak pertama bertemu hingga hari ini, kami merasa cocok sekali.”

Karena bukan tipe pria romantis, tidak ada prosesi lamaran manis seperti di film-film yang dilakukan Ical untuk Caca. Hanya saja, saat berulang tahun pada Juni 2015, Ical punya wish untuk menikah pada 2016. Ia pun menanyai Caca dan jawabannya, “Yes!”

Tidak butuh waktu terlalu lama bagi mereka untuk mempersiapkan acara wedding. “Sekitar 4-5 bulan saja setelah lamaran,” ujar Caca. Tantangan terbesar yang mereka hadapi sebenarnya berasal dari diri masing-masing. Mereka harus belajar untuk saling mengenal dan beradaptasi dengan sifat dan kebiasaan satu sama lain. Apalagi, mereka baru berpacaran satu tahun.

“Untungnya, keluarga sangat supportive sehingga persiapan terasa lebih mudah,” kata Caca. Hal-hal lain yang sempat membuat mereka tertekan adalah vendor yang tidak sesuai harapan. Undangan yang sudah diorder 2 bulan sebelumnya ternyata baru jadi 2 minggu sebelum hari-H. “Ini bisa jadi pelajaran  buat bride to be lain agar lebih berhati-hati memilih vendor.”

Adat Jawa dan Minang

Dalam rangkaian acara wedding mereka, prosesi adat yang dijalankan adalah adat Jawa-Solo. Selain itu, karena Ical berdarah Padang, mereka juga menyelipkan unsur Minang dalam bentuk attire yang dikenakan.

“Lucu sih. Karena setelah ijab selesai, kami menjalankan adat panggih, injak telur, dan sungkeman dengan atribut sunting lengkap. Ceritanya, mixed culture,” ujar Caca sembari tertawa. Memang, karena ia adalah anak tunggal dalam keluarga, orangtua benar-benar melaksanakan seluruh prosesi adat, mulai dari pengajian, siraman, midodareni, hingga akad nikah dan resepsi.

“Kami memilih pernikahan bertema tradisional yang kental dengan berbagai prosesinya. Untuk aku dan Ical, pernikahan sangat sakral. Setiap pasangan pun pasti ingin yang terbaik dan memorable untuk pernikahannya,” kata Caca.

Supaya lebih meriah, Caca membagikan seragam warna kuning, warna favoritnya, kepada 50 bestman dan 45 bridesmaid. “Mereka semua adalah sahabat-sahabat dekatku dan Ical. Memang sudah jadi tradisi di antara kami untuk berbagi seragam saat ada yang menikah. Nah, agar lebih kompak, aku juga membuatkan desainnya, mulai dari sorjan, kain batik, bow tie, obi, dan suit lengkap,” kata Caca menutup ceritanya.

Top 3 vendors rekomendasi Caca adalah:

1. Sanggar Liza

“Khususnya Mbak Fitri. Kami booking 6 bulan sebelumnya, bahkan sebelum aku dan Ical resmi bertunangan. Hasilnya sangat memuaskan. Happy!”

2. Owlsome Project

“Sejak pertama melihat akun Instagram mereka, aku sudah jatuh hati pada foto-foto mereka. Mereka selalu berhasil meng-capture momen-momen penting, baik di prewedding maupun wedding day. Very recommended!”

3. Alfabet Catering

“Selain dekorasi buffet yang manis, rasa setiap makanan nggak perlu diragukan lagi. Semua tamu memuji makanan yang disajikan karena rasanya yang super lezat!”

Tips dari Caca untuk pembaca The Bride Dept adalah, “Sabar dan pasrah. Karena semaksimal apapun kita mempersiapkan pernikahan, pasti ada satu atau dua hal yang tidak sesuai keinginan. Di situlah kita harus lebih sabar dan pasrah. Dengan itu, kita pun bisa tenang dan menikmati setiap prosesi yang berjalan. Good luck, happy bride to be!”