Pernikahan di Atas Kapal Pesiar ala Sutra dan Putra

By AnnelisBrilian on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Venue Batavia Marina

Bride's Attire Anggi Asmara®

Make Up Artist Marlene Hariman

Wedding Organizer Amaya Wedding

Photography David Christover

Tidak ada rasa curiga apapun saat Sutra diajak Putra makan malam bersama keluarganya di Ritz Carlton, Mega Kuningan. Sesampainya di venue, Sutra mengikuti pelayan yang langsung menggiringnya ke arah lift, lalu mengantarnya ke area kolam renang dan taman.

Baru saat itulah Sutra sadar bahwa rencana makan malam keluarga ternyata hanya trik Putra untuk memberikan kejutan baginya.

Sebuah tulisan Will you marry me? yang dirangkai dari rose petal terpampang di hadapan Sutra. Ditambah, hand bouquet berisi mawar merah dan Putra yang langsung berlutut mengeluarkan cincin sambil bertanya, Will you marry me?

“Malam itu juga aku jawab. Yes, I will,” kenang Sutra ketika menceritakan momen berkesan yang berlangsung 18 April 2015 lalu.

Setelah proposal penuh kesan malam itu, keduanya pun langsung menjalani 8 bulan persiapan pernikahan yang mengambil tema unik dan menarik.

Kenapa unik? Pasalnya, pasangan ini menyiapkan sendiri tiga tema pesta pernikahannya yang akan dilangsungkan hampir sehari penuh!

Setelah empat tahun resmi berpacaran, pasangan yang berkenalan ketika sama-sama berkuliah di Fakultas Hukum UI ini pun menikah pada 17 Januari 2016 lalu.

“Persiapan selama 8 bulan itu saya lakukan berdua dengan Putra karena kami ingin semua yang ada di pernikahan kami adalah hasil pemikiran berdua. Jadi penggunaan jasa wedding organizer hanya di Hari-H,” kisah Sutra.

Atas kehendak keduanya pula, dekorasi Batavia Marina pun dipercantik dengan tema ala etnik Betawi. “Kami banyak menggunakan warna-warna terang seperti hijau, merah, dan kuning. Pada dasarnya dekorasi Batavia Marina sudah cantik dengan konsep Batavianya, jadi kami tidak terlalu dipusingkan dekorasi. Cukup bunga-bunga, lampu, dan dekorasi kecil yang menyesuaikan,” terang Sutra.

Seperti sempat disebut sebelumnya, pernikahan Sutra dan Putra dibagi menjadi tiga acara. Pertama, akad nikah di Ballroom Batavia Marina lantai 3. “Setelah akad nikah, kami pindah ke lantai ground untuk makan-makan dan resepsi dengan seluruh keluarga. Undangan ini berlangsung pukul 12.00 – 14.00.”

Sutra dan Putra tampil menggunakan pakaian adat Koto Gadang yang ternyata punya cerita berkesan di baliknya. “Saya dan suami menggunakan baju adat Koto Gadang yang juga digunakan oleh orangtua saya ketika menikah. Baju ini khusus dibuat oleh nenek saya dan beliau berpesan agar saya ikut mengenakannya saat menikah,” kata Sutra tentang pakaian pernikahannya yang bernuansa warna merah dan emas.

Usai acara pertama, mereka masuk ke acara kedua yang sangat unik, Brides! Mengambil tema International Wedding, keduanya mengundang sahabat-sahabat terdekat cruising di kapal yang didekor minimalis.

Perpaduan jas warna champagne yang dikenakan Putra dan dress Sutra yang berwarna senada, sangat cocok untuk resepsi di sore hari yang hangat dan santai ini.

“Saya memilih menikah di cruise karena ingin sesuatu yang berbeda dan agar punya sesuatu yang bisa dikenang sampai tua nanti. Saat cruising ini, kami berkumpul dengan sahabat-sahabat dekat di hari pernikahan. Kami merasa terlibat dalam kegembiraan dan bisa ngobrol-ngobrol bareng. Senang sekali bisa spent time seperti itu,” kata Sutra antusias.

Sebelumnya, Sutra mengaku terbilang nekat karena mengadakan acara di atas kapal berarti harus siap dengan risiko cuaca yang sulit diprediksi. Ditambah, pernikahannya diadakan pada musim hujan dan ia tak percaya pada pawang hujan.

“Akhirnya aku puasa dari Hari Senin sampai Jumat agar diberi cuaca yang cerah,” kenangnya.

Padahal, pihak Quicksilver (cruise) dan pihak pelabuhan sudah mengingatkan bila cuaca tidak bagus dan ombak sedang tinggi, makan kapal tidak dapat diberangkatkan. “Dan kepastiannya baru ada minimal seminggu sebelum acara berlangsung. Tetapi Alhamdulilah, semuanya berjalan lancar!” ujar Sutra lega.

Saat merayakan pernikahan di atas kapal ini, Sutra mengajak 118 orang teman dan 10 panitia pernikahan. “Jumlah itu karena memang kapasitas kapal dibatasi hanya bisa 130 orang. Jadi harus sangat selektif. Dan, kita harus memastikan teman-teman yang diundang datang on time.”

Khusus untuk teman yang diundang naik cruise, Sutra pun menyertakan satu paspor khusus yang diselipkan di dalam undangan. “Setiap grup saya minta satu orang menjadi koordinatornya. Untungnya sih semua datang on time dan kami bisa mulai cruising tepat waktu.”

Masuk ke acara ketiga yaitu resepsi malam, keduanya masih mengambil tema internasional hanya saja dengan nuansa warna berbeda. Sutra mengenakan dress warna merah, sementara Putra memakai jas hitam dengan dasi dan pocket square warna merah.

“Kami tidak mengubah dekorasi Batavia Marina, tetap seperti saat resepsi siang. Tapi ketika resepsi malam, kami lebih banyak mingle di area outdoor. Di sini juga sudah diberi centerpiece bunga untuk tempat berfoto dan salaman. Dekornya lebih dimeriahkan oleh lampu bohlam yang dipasang mengelilingi area tersebut.”

Seperti calon pengantin lain, selama menyiapkan pernikahan ini pun Sutra merasakan beberapa tantangan. “Awalnya aku berencana menikah sehari sebelum tanggal pernikahanku ini. Tapi karena miss communication, di tanggal tersebut mendadak dijual juga ke orang lain. Wah, sangat panik pastinya. Apalagi kami dealing dengan wedding organizer, band, makeup, dan beberapa vendor untuk di tanggal itu. Tapi untungnya vendor bisa mundur sehari juga.”

Sutra pun sempat kecewa karena ada perubahan peraturan di venue yang ia pilih. Sebelumnya, area taman boleh diinjak. Namun setelah renovasi, area tersebut sudah diberi pagar dan tidak boleh diinjak lagi.

“Membagi undangan juga jadi tantangan tersendiri. Karena keluarga kami termasuk banyak, begitu juga kolega orangtua. Sama halnya dari pihak pasangan dan teman-teman saya dan Putra. Kami mengakalinya dengan menyeleksi jumlah undangan, lalu membaginya dalam tiga acara.”

Pada akhirnya, Sutra mengakui, tantangan itu justru membuat ia dan Putra semakin kompak dalam hal problem solving. “Pokoknya paling penting adalah komunikasi antara kita yang mau menikah, komunikasi dengan keluarga, juga seluruh vendor. Jangan cepat panik menghadapi segala sesuatunya dan jangan lupa banyak berdoa,” tambah Sutra. Setuju banget ya, Brides!

Secara keseluruhan, Sutra mengakui pernikahannya sudah sangat sesuai dengan wedding dreams-nya bersama Putra.

“Momen-momen seperti saat tahu saksi pernikahan saya, Prof. Emil Salim, sama dengan saksi pernikahan orangtua dulu. Juga ketika mengenakan baju pernikahan yang dibuatkan nenek. Ketika naik cruise, and everything going well seperti planning kami. Juga ketika turun dari kapal dan seluruh bridesmaid juga bestman beserta sepupu melepaskan balon LED yang bisa menyala ketika kami berjalan menuju centerpiece wedding. Itu semua sangat berkesan!”

Terlebih, saat ia dan Putra melakukan first dance dan memotong wedding cake dengan diiringi lagu Have I Told You Lately. “Lalu kami menarik kedua orangtua kami juga untuk dance. Disambung dance bersama saat DJ memainkan lagu disko 1980-an. Pokoknya semua membuat saya bahagia.”

Untuk para brides-to-be, Sutra pun memiliki beberapa tips dalam menyiapkan resepsi pernikahan.

Dalam menyiapkan pernikahan, ketahui dulu kemauan kamu dan pasangan tentang konsep pernikahan yang diinginkan. Lalu, buat moodboard sebagai guideline dalam menentukan tema dan warna. Sutra juga menekankan pentingnya komunikasi dengan orangtua dan pasangan sebelum mengambil keputusan.

“Kita terkadang up and down dalam mengurus pernikahan. Di situlah gunanya pasangan yang bisa memberi saran serta bantuan. Ini kerasa banget karena saya lebih banyak menyiapkan ini berdua,” tambahnya.

Selain itu, penting juga untuk perbanyak research ketika memilih vendor. “Ketemu dulu, kalau nggak sreg ya jangan dipaksakan. Amati dulu dan bandingkan dengan vendor lain. Terus, jangan terlalu kebawa stres karena ini bisa bikin makan makin banyak yang missed. Terakhir, perbanyak berdoa dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan.”

TOP 3 VENDOR

  1. David Christopher dan Emotion in Motion

“Dia oke banget sebagai fotografer dan videografer. Selain ramah dan sangat menyenangkan, mereka juga sangat profesional dan nggak pernah kelihatan capek. Padahal acara kami tergolong padat dari pagi hingga malam. Dia sangat cekatan capturing every moment di pernikahan kami. Saya pun puas sekali dengan hasil foto dan video yang ditayangkan ketika acara. Overall, puas sekali dengan mereka.”

  1. Marlene Hariman dan Mas Tedza

“Keduanya benar-benar membuat saya terlihat berbeda di hari itu. Saya sangat puas dengan hasil makeup dan rambutnya. Saya cuma menyebutkan mau makeup seperti apa dan Mbak Marlene langsung mengaplikasikan dengan baik. Makeupnya juga awet banget. Mas Tedza juga super duper keren! Sampai hari H, saya tidak tahu model rambut yang saya inginkan. Mas Tedza cukup melihat baju dan headpiece, lalu langsung mengkreasikan model rambutnya. Keduanya seru dan on time banget. Meski retouch sampai 3 kali, tetap on time dan cepat sekali pengerjaannya.”

  1. Anggi Asmara

“Sejak awal, saya ingin dibuatkan baju nikah oleh Anggi. Saya puas banget dengan hasilnya, benar-benar keren dan sesuai yang saya inginkan. Anggi juga baik banget dan bisa menyulap penampilan saya malam itu. Dia juga banyak memberikan bonus seperti pengecilan baju dan pocket square untuk Putra.”