Lamaran Nuansa Yogyakarta dan Palembang ala Tassa dan Angga

By Rebebekka on under The Engagement

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Residential

Colors

Vendor That Make This Happened

Acara Lamaran

Photography Fotologue Photo

Make Up Artist Christina Martha

Event Styling & Decor Dunia Bunga Florist

“Kami selalu memilih untuk merasakan asam garam bersama – sama daripada manis gula sendirian.”

Begitulah yang diungkapkan oleh Tassa dan Angga, mereka berpacaran sejak awal tahun 2007. Mereka bertemu di SBM ITB saat kuliah. Layaknya teman kuliah, mereka sering bertemu dan ngobrol. Namun Tassa merasa Angga berbeda dengan teman lainnya karena dia bisa selalu merasa bahagia jika sedang bersama Angga. Akhirnya mereka semakin dekat dan memutuskan untuk pacaran. Mereka berdua sempat menjalani masa pacaran jarak jauh saat Angga meneruskan kuliahnya ke Manchester,UK. “Akhir tahun lalu, aku dan Angga menghadap orang tuaku untuk menyampaikan niat menikah di akhir tahun 2016 dan sudah disepakati. Tetapi, tidak lama kemudian sewaktu saat jalan pulang dari kantor, Angga minta pernikahan dimajukan kurang lebih enam bulan. Disitulah perasaan kagetnya ga hilang – hilang dan aku senyum terus dari mau tidur sampai bangun tidur. Simply karena mikir bahwa prosesnya akan jadi kurang dari setahun, very much thrilled!” kenang Tassa bahagia. Tetapi, mereka berhasil mengadakan lamaran nuansa Yogyakarta yang dipadu dengan adat Palembang. Yuk, baca selengkapnya!

Mereka menjalani persiapan lamaran selama dua bulan lamanya. Tanggal lamaran dipilih pada tanggal 14 Februari bertepatan dengan hari ulang tahun Angga. Konsep lamaran adalah perpaduan antara tradisi Yogyakarta dan Palembang. Angga dan keluarga datang dengan pakaian Palembang, yakni atasan putih dan songket Palembang. Disambut dengan Tassa dan keluarganya yang mengenakan kain batik motif Yogyakarta. Keluarga Angga menyerahkan seserahan sebanyak 27 buah sebagai simbol umur Angga yang datang melamar Tassa diumur ke-27. Jumlah tamu yang hadir cukup banyak sehingga Tassa sempat merasa panik. “Tantangan terbesarnya adalah how to accomodate that many people under one roof and most of all, to feel comfortable at the same time. Rumahku harus disulap dengan penggunaan tenda yang di-extend hingga jalan di depan rumah dan selama acara lamaran harus ada seating arrangement di dalam dan luar rumah. Untungnya Pak Widhi dari Kreasindotent betul-betul bisa mengakomodir hal ini,” cerita Tassa.

Tassa dan keluarga mengatur dekorasi sedemikian rupa agar rumah mereka tetap homey dan nyaman bagi para tamu. Pohon Nogosari kesayangan ayah Tassa menjadi objek dekorasi dimana Tassa memajang scrapbook, foto, kartu ucapan dan syal yang punya cerita tersendiri karena Tassa secara khusus membuatnya untuk Angga.  Sesuai tradisi, sejak awal acara Tassa tidak boleh muncul dan harus bersembunyi di dalam kamar. Acara dimulai dengan pantun dari kedua belah keluarga. Setelah itu orangtua Tassa masuk ke dalam kamar untuk menyampaikan lamaran dari Angga. Barulah Tassa keluar dengan digandeng oleh kedua tantenya. Kemudian Tassa menerima kalung yang diberikan oleh mama Angga. “Everything was the highlight that day. Dari mulai keluarga yang suportif, tamu yang senang dengan dekorasi dan catering, teman dekat yang bisa hadir, acara yang on time, serta meja seserahan yang pas untuk memuat 27 buah seserahan dengan ukuran bervariasi. Tapi mungkin aku sangat senang hasil karya aku dan Angga sejak 9 tahun lalu untuk masing-  masing bisa dipajang di bawah pohon antik, hehehe,” jawab Tassa saat ditanya momen apa yang paling berkesan saat lamarannya.

Tassa memiliki tiga poin yang menjadi tips untuk brides to be dalam mempersiapkan lamarannya :

    1. “Rajin-rajinlah mencari inspirasi di kala ada waktu. Inspirasi tidak datang begitu saja, namun perlu usaha tersendiri untuk riset ke berbagai sumber. Apalagi sekarang sudah ada banyak sekali social media yang bisa membantu memberi pilihan. Memang hal ini bisa jadi justru membingungkan, maka dari itu ada baiknya coba cari review ke siapapun yang sudah pernah menggunakan jasa vendor tertentu. Ini akan sangat membantu dalam menentukan value of money.
    2. Sabar, karena sewaktu persiapan pasti akan sangat menyita energi, waktu, dan pikiran. Meskipun tidak sendirian dalam persiapan, hal ini pasti bisa jadi frustrating at some point, tetapi semua usaha itu akan terbayar, eventually.

 

  • Final tips, always remember that you are the bride to be. So act like one and share your happiness with everyone else!

Top 3 vendor pilihan Tassa

1. Akasya Catering

“Ibaratnya, sambil merem pun apa yang dipilih dari catering ini enak!”

2. Dunia Bunga Florist

“Suka sekali dengan flower arrangement yang cantik di hari H dan bisa merealisasikan ide aku. Merupakan tantangan tersendiri untuk bisa provide berbagai macam bunga di hari Valentine.”

3. Christina Martha

“Bisa membuat Angga dan keluarga pangling! She is definitely a pro and very much friendly. Bisa memahami maunya aku bahwa make up untuk tahapan lamaran tidak usah yang terlalu menor but still look elegant.”