Pernikahan Adat Minang ala Selly dan Ichsan

By Langen on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hall

Colors

Vendor That Make This Happened

Wedding Reception

Venue Graha Paramitha – Gedung Granadi

Event Styling & Decor Puspita Sawargi

Photography Elevenlight Photography

Bride's Attire Lenny Rafael

Make Up Artist Barry Irawan

Invitation Hiraloka

Souvenir Fine Souvenir

Wedding Organizer Pindy Wedding Organizer

Sejak Ichsan dan Selly bertemu, Ichsan merasa tertarik dengan Selly. Ketertarikan itu pun tumbuh menjadi rasa suka yang membuat Ichsan memutuskan untuk menembak Selly. Sayangnya bagi Ichsan, setelah beberapa kali dia menyatakan perasaannya, Selly belum pernah menerimanya. Saat Ichsan akan pindah ke Padang, Ichsan mencoba untuk menembak Selly untuk yang terakhir kalinya di bandara sesaat sebelum dia terbang, namun karena takut tidak bisa menjalani long distance relationship, Selly kembali menolak tembakan Ichsan. Lucunya, saat Ichsan sudah tinggal di Padang, hubungan keduanya justru menjadi lebih dekat. Sebulan kemudian, Ichsan menyempatkan diri untuk pulang ke Jakarta untuk liburan bersama Selly di Pulau Tidung. Selly yang sudah menyukai Ichsan saat itu berharap Ichsan akan kembali menembaknya disana, tapi ternyata dugaan Selly salah. Keesokan harinya, Ichsan mengajak Selly untuk dinner di sebuah restoran, ternyata disanalah Ichsan memutuskan untuk meminta Selly menjadi pacarnya, dan kali ini, Selly menjawab iya. Kegigihan dan perjuangan Ichsan untuk mendapatkan Selly ini juga terlihat saat Ichsan menyatakan keinginannya untuk menjalani hubungan mereka secara serius dari awal berpacaran. Meskipun keduanya terpisahkan oleh jarak, mereka setia berpacaran selama dua tahun hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.Pernikahan adat Minang pun mereka pilih untuk pesta resepsinya. Yuk, baca kisah selengkapnya!

Menyiapkan sebuah pernikahan antara Padang dengan Jakarta adalah tugas yang sulit, namun Ichsan dan Selly membuatnya terlihat mudah. Rahasianya? Simple, mereka selalu menjaga komunikasi, baik via email atau telepon. Meskipun tidak bisa bertemu, keduanya tetap rajin berhubungan satu sama lain untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul menjelang pernikahan mereka. Ichsan mengambil tugas budgeting sementara Selly mengurus detail-detail pernikahan lainnya. Namun untuk keputusan besar seperti menentukan vendor pernikahan, mereka menentukan secara bersama. Saat proses pemilihan vendor, Selly memberi beberapa pilihan vendor, Ichsan kemudian akan membaca review-review setiap vendor, dari situ keduanya kemudian memilih vendor terbaik menurut mereka. Namun tekanan menyusun pernikahan kadang menimbulkan pertengkaran kecil diantara Selly dan Ichsan, untungnya pertengkaran mereka tidak pernah bertahan lama karena Ichsan selalu berhasil menenangkan Selly. Hasil perjuangan mereka terbalaskan saat hari pernikahan mereka berjalan sesuai dengan yang mereka harapkan.

Di akad pernikahan, Selly menggunakan kebaya putih dan songket yang dulu digunakan di hari pernikahan mamanya. Selly awalnya berencana untuk menyewa kebaya akadnya, namun untungnya mamanya masih menyimpan kebayanya saat menikah. Jadi, saat Selly mengabari mamanya kalau dia akan menyewa kebaya akad, mamanya langsung memberikan kotak berisi kebaya dan songket yang dulu dia kenakan saat menjadi pengantin untuk dipakai anaknya di hari pernikahannya. Setelah itu, Selly langsung mencari designer untuk kebaya akadnya, hingga akhirnya dia menemukan Lenny Rafael. Meskipun namanya mungkin belum seterkenal Anne Avantie, kebaya-kebaya kreasi Lenny Rafael yang indah membuat Selly tidak ragu untuk memilihnya. Selly memilih model kebaya akadnya untuk dibuatkan dengan model Sabrina dengan taburan kristal Swarovski, yang hasilnya terlihat cantik dan elegan.

Karena Selly dan keluarganya adalah orang Minang, dari kecil Selly selalu bermimpi memakai sunting saat dia menikah nanti, dan di hari pernikahannya mimpi masa kecilnya ini terwujud. Selly dan Ichsan memutuskan untuk mengadakan akad pernikahannya secara tradisional umum, tanpa menggunakan adat tertentu, dengan tema warna putih, sementara untuk resepsinya mereka sepakat untuk menggunakan pakaian minang. Selly memilih untuk menggunakan sunting tusuk, meskipun lebih berat dari sunting modern, sunting tusuk yang lebih tradisional membuat Selly merasa menjadi anak daro (pengantin wanita dalam bahasa Minang) hari itu. Sunting tusuk juga dipilih oleh Selly karena saat mamanya menikah dulu dia juga menggunakan sunting tusuk. Meskipun sunting yang dia pakai beratnya sampai 7 kg, Selly merasa puas karena menurutnya sunting tusuk yang dia pakai terlihat lebih baik dari sunting modern yang sering dipakai pengantin lain.

Prosesi pernikahan Minang yang dijalani Selly dan Ichsan terbilang cukup singkat. Sepeti tradisi malam bainai, yang merupakan malam terakhir bagi calon penganting Minang, dipersingkat oleh mereka menjadi langsung memakai henna semalam sebelum menikah. Ichsan sendiri, yang bukan merupakan orang Minang, menjalani prosesi pemberian gelar adat Datuk dari Selly. Ichsan menerima gelar Sultan Malako, yang berarti sultan yang berasal dari negeri seberang.

Saat The Bride Dept menanyakan highlight dan momen paling berkesan di hari pernikahannya, Selly tidak bisa memilih. Selly mengakui kalau untuk dia semua momen di acara pernikahannya sangat berkesan. Karena Selly dan Ichsan mempersiapkan semuanya secara matang bersama-sama, melihat setiap detail yang mereka rencanakan berjalan lancar di hari pernikahan mereka sangat memuaskan.

Dari seluruh vendor-vendor pernikahan mereka, Selly & Ichsan memilih tiga vendor berikut sebagai vendor terbaik:

1. Elevenlight Photography

Vendor ini satu-satunya vendor yang membuat Selly dan Ichsan jatuh hati dengan setiap hasil foto dan videonya yang bagus. Terutama hasil video Same Day Edit akad nikah mereka yang ditayangkan pada saat resepsi dan dipuji-puji para tamu.

2. Lenny Rafael

Lenny Rafael sangat baik dan mengerti apa yang diinginkan Selly, selain itu harganya juga sangat terjangkau dengan kualitas hasil yang bagus, menghasilkan banyak pujian untuk kebaya yang digunakan saat akad.

3. Puspita Sawargi

Katering ini menyediakan makanan yang sangat enak, pemiliknya, tante Lynda, juga sangat baik dan suka memberikan bonus di hari H.

Kepada brides-to-be yang sedang merencanakan pernikahnnya, Selly berpesan supaya saling menjaga komunikasi dengan pasangan, karena menjelang hari H akan semakin banyak masalah yang muncul. Selly menyarankan jangan terlalu panik atau cemas jika timbul masalah, percayakan semuanya kepada vendor. Last but not least, jaga kesehatan dan istirahat yang cukup.