Pernikahan Kombinasi Sunda dan Minang ala Zara dan Aldi

By Friska R. on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Venue Masjid Pusdai Bandung

Event Styling & Decor Rafafi Decoration

Photography Owlsome Project

Videography Impresi

Bride's Attire Merras

Make Up Artist Marlene Hariman

Catering Minity Catering

Wedding Organizer Kirana Wedding Planner

Resepsi Pernikahan

Bride's Attire Dieva Ipeh

Groom's Attire Sundjojo

Wedding Shoes Naima Shoes

Pada hari ini, The Bride Dept akan menyajikan cerita pernikahan dari Zara dan Aldi. Apabila biasanya diceritakan dari sudut pandang tim editorial The Bride Dept, maka hari ini ceritanya akan disajikan dari sudut pandang sang pengantin. Yuk kita simak langsung!
How We Met
Aku lahir dan besar di Jakarta. Setelah lulus SMA aku memutuskan untuk kuliah di Bandung. Aldi yang lahir dan besar di Bandung juga memutuskan untuk kuliah di Bandung, membuat aku dan Aldi ketemu di salah satu universitas di Bandung. Kita saling kenal sejak awal kuliah di tahun 2008, sampai akhirnya pacaran di tahun 2009. Sepanjang kita awal dekat sampai akhirnya pacaran, kita udah kenyang dengan omongan orang yang bilang kalau kita mirip banget. Padahal waktu itu kita masih bingung mirip dari mana ya hahaha.
Ada cerita lucu di awal kita pacaran. Sekitar setelah 2 bulan pacaran, kita masing-masing baru tahu kalau ternyata almarhum kakek kita masing-masing itu dulu sahabatan! Dan ternyata, keluarga besar aku juga sudah cukup kenal dekat dengan keluarga besar Aldi. Lucunya lagi, ternyata dulu papaku sering ke rumah Aldi untuk main bola. Ditambah lagi, tanteku dan tantenya Aldi ada yang sahabatan sampai sekarang.
The Proposal dan Acara Lamaran
Setelah 6 tahun pacaran saat aku ulang tahun ke 25, Aldi merencanakan surprise ulang tahunku di sebuah co-working space milik temannya. Kakak, adik dan juga teman-teman dekatku semua hadir. Selesai acara tiup lilin, tiba-tiba lampu dimatikan dan lagu dari band kesukaanku terdengar. Lalu Aldi muncul dengan membawa bunga dan cincin, dan melamarku. Aku kaget banget dan gak menduga sama sekali! Aku kira hari itu hanya surprise ulang tahunku.
Setelah hari kedua Lebaran, Aku, Aldi dan kedua orang tua bertemu di Bandung. Kebetulan aku memang setiap Lebaran pergi ke Bandung. Kita diskusi tentang rencana lamaran dan pernikahan. Di situ kami memutuskan kalau acara pernikahan akan diadakan di Bandung, mengingat mayoritas keluarga besar aku terutama kakek dan nenek aku juga berdomisili di Bandung. Salah satunya juga karena Bandung adalah kota tempat aku dan Aldi bertemu, hehe.
Acara lamaran kita berdua diadakan di rumahku di Jakarta, tepat 3 bulan sebelum acara pernikahan kami. Lucunya, acara lamaran kami jadi seperti acara reunian bagi masing-masing keluarga besar kami! Aku dan Aldi kadang juga suka berpikir, apa jangan-jangan dari dulu sebelum lahir kita sudah dijodohkan ya sama kakek kita berdua hehehe.
Persiapan dan Rangkaian Acara Pernikahan
Mungkin karena kecapekan dan sibuk mempersiapkan acara pernikahan disamping itu aku ngantor juga, pada sekitar H – kurang dari sebulan, aku dirawat di rumah sakit karena typhus. Pesanku untuk para bride-to-be, kesehatan itu tetap nomor satu dan harus dijaga. Minum vitamin dan olah raga yang rutin agar badan tetap fit.
Persiapan pernikahan aku dan Aldi memakan waktu kurang lebih 10 bulan. Dalam melakukan research untuk memilih vendor dan mencari inspirasi design, aku banyak menggunakan sosial media seperti Instagram & Pinterest, dan tentunya website The Bride Dept! Aku akses hampir tiap hari lho untuk mencari inspirasi. Beberapa vendor juga ada yang sudah aku pilih dan sreg sejak awal tanpa lihat-lihat yang lain lagi. Menurutku, hal itu cukup mempersingkat waktu persiapan lho.
Acara akad nikah aku menggunakan adat Sunda, setelah akad nikah kami juga melakukan prosesi adat Sunda lengkap yaitu saweran, meuleum harupat, nincak endog, huap lingkung dan pabetot bakakak. Acara adat ngeyeuk sereuh juga kami lakukan di hari sebelumnya, setelah pengajian dan siraman. Aku suka banget sama acara ngeyeuk sereuh karena disamping kita diberikan nasihat tentang pernikahan, acaranya fun banget!
Untuk acara resepsi kami memakai adat Minang dicampur dengan Sunda. Walaupun kami memakai baju bertemakan Minang dan aku memakai Suntiang, saat masuk ke venue resepsi, prosesi mapag pengantin di mix antara Sunda dan Minang.
Tema dekorasi resepsi pernikahan kami adalah garden dengan sentuhan Minang modern. Sebenarnya alasanya juga karena tadinya kita ingin pernikahan di venue outdoor, tapi karena orang tua kami khawatir akan hujan, jadi kita membuat dekor yang bertemakan garden agar masih ada khas outdoor-nya. Pada dekorasi pernikahan kami dapat banyak terlihat sentuhan garden seperti daun, kayu dan pohon di mix dengan minang dengan banyak sentuhan songket dan carano minang.
Top 3 Vendors:
1. Marlene Hariman
Sejak pertama kali aku didandanin ama Mba Marlene pas nikahan kakakku, aku langsung jatuh hati! Dari saat itu langsung deh aku pilih Mba Marlene untuk jd MUA aku pas nikah tanpa research MUA lain hehe. Mba Marlene juga orangnya seru banget diajak ngobrol, bikin aku rileks menjelang detik-detik akad nikah.
2. Owlsome Project
Vendor ini juga salah satu yang aku pilih tanpa research vendor fotografi lain. Aku suka banget sama tone warna & angle pengambilan gambar mereka!
3. Minity Catering
“Makanannya enak-enak banget!” adalah pujian yang gak berhenti dari tamu yang datang dari mulai pas salaman sampai selesai acara. Display makanan yang bagus dan service area yang bersih juga jadi nilai plus buat Minity.