Apakah kamu mulai serius untuk mencari pasangan hidup? Atau kamu sudah mempunyai pasangan dan memutuskan untuk membawa hubunganmu ke arah pernikahan? Jika iya, ternyata ada fase pada hubungan stelah pernikahan lho yang perlu kamu perhatikan pasca pernikahan.
Congrats then! Sebagai hadiah untuk kamu (Psst.. untuk kamu yang masih dalam tahap mencari, jangan putus semangat!) saya akan menjabarkan tidak hanya indahnya pernikahan, tetapi juga fase pahit yang pasti kamu hadapi tak peduli berapa lama kamu telah mengenal pasanganmu. (Yes yes, this is real life not Cinderella story!)
Secara singkat, beginilah 3 fase hubungan setelah pesta pernikahan yang akan kamu dan pasanganmu rasakan:
1. Fase Bulan Madu
Pada fase baru menikah ini, kamu sedang senang-senangnya memiliki pasangan hidup yang secara legal bisa kamu temui 24 jam non stop. Bagaikan ABG baru pacaran, dunia serasa milik berdua.
Upside: Selalu excited! Kamu seperti menikmati tiap detik waktu bersama pasanganmu.
Downside: Agak melupakan orang-orang terdekat saking serunya menikmati waktu berdua.
2. Fase Perjuangan
Fase over happiness tersebut lalu mulai menurun ketika kamu memiliki anak, berencana untuk pindah ke rumah yang lebih besar, bimbang akan karir, biaya pendidikan anak, dan keputusan serba menegangkan lainnya yang mau tak mau harus kalian cari jalan keluarnya. Pada masa inilah masa-masa pernikahan diuji. Hampir tidak mungkin fase ini dilalui tanpa adanya perbedaan pendapat. Pada fase ini juga, sifat dari pasanganmu yang asli akan terlihat. Banyak pasangan yang baru sadar bahwa mereka tidak cocok dan memutuskan berpisah. Tapi tenang, di fase ini juga kamu jadi belajar banyak tentang hidup bersama orang lain.
Upside: Memenuhi harapan dalam rumah secara bertahap; punya anak dan mendampinginya sampai tumbuh dewasa, punya rumah atau kendaraan pribadi sendiri, mendapatkan pekerjaan yang sesuai. You’ll be thankful one day!
Downside: Tidak ada hasil akhir yang indah tanpa proses yang agak ‘berdarah-darah’. Fase ini menuntut perjuangan dan kesabaran yang besar, karena dari sinilah mental dan fisikmu diuji untuk menghadapi tantangan pernikahan. Oleh karena itu, susunlah strategi sedini mungkin agar fase ini bisa terlewati dengan baik.
3. Fase Bulan Madu Kedua
Setelah banyaknya tantangan yang telah kalian lalui kamu dan pasanganmu akan makin settle dengan banyak hal. Kalian jadi makin canggih dalam menghadapi masalah. Selain itu, umur yang makin bertambah membuatmu harus melepaskan jabatanmu dan juga melepas anak untuk membina pernikahannya sendiri. Pada saat itu, kamu jadi akan lebih fokus ke pasanganmu dan merasakan cinta yang meluap-luap kembali layaknya baru menikah. Kamu jadi lebih mudah merencanakan liburan ataupun sekedar jalan-jalan singkat untuk mengenang masa pacaran dulu. Selamat, kini kamu tinggal memetik hasilnya!
Upside: Kamu bisa bernafas dengan lebih lega, tidak ada lagi pikiran mengenai bayar sana-sini, tidak ada lagi ‘tuntutan’ mendidik anak dengan cara yang benar (bahkan sekarang saatnya anakmulah yang memperhatikanmu). Kamu tinggal menikmati indahnya dunia.
Downside: Terkadang ‘stres’ ini membuat rindu, apalagi kamu tidak bertemu dengan kegiatan (kerja) atau orang (anak) yang sekian puluh tahun selalu kamu temui sehari-hari. Tetapi tentu saja sekarang fokusmu bisa kamu curahkan ke pasangan yang setia menemanimu sampai saat ini.
Ya, memang untuk menjalin hubungan yang serius dibutuhkan usaha yang maksimal dari kedua belah pihak. Tetapi saya yakin, dengan bekal yang saya beri tersebut kamu jadi tidak kaget lagi saat harus menghadapi hal tersebut. Kamu bisa colong start juga dengan menanyakan bagaimana pola yang dipikirkan pasanganmu, misalnya tentang cara membesarkan anak. Selamat mencoba!
Last but not least, untuk kamu yang belum menemukan pasangan:
Melihat tiga fase yang harus kamu lalui tersebut, penting bagimu untuk menemukan pasangan yang cocok secara kepribadian maupun emosional. Jangan sampai kamu terburu-buru hanya karena usia, minder karena teman-temanmu yang sudah mulai menikah, ataupun dorongan dari berbagai pihak. Tetap berusaha cari yang terbaik!
Article original: https://setipe.com/advice/hubungan-sehat/3-fase-hubungan-yang-mau-tak-mau-harus-kamu-lewati