Tiga Tradisi Dalam Satu Pernikahan Di Hotel Shangri-La Jakarta

By NSCHY on under The Wedding

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Venue Grand Ballroom Shangri-La Jakarta

Event Styling & Decor Stupa Caspea

Photography Fotologue

Make Up Artist Petty Kaligis

Bride's Attire Vera Anggraini

Wedding Reception

Venue Grand Ballroom Shangri-La Jakarta

Event Styling & Decor Stupa Caspea

Photography Fotologue

Make Up Artist Petty Kaligis

Bride's Attire Vera Anggraini

Wedding Organizer Amaya Wedding

Wedding Entertainment Andrew Lee

Pemandu Adat Sanggar Nauli

Setelah cerita perjalanan kisah cinta Nadhira dan Sandy hingga prosesi lamaran yang sempat di feature oleh The Bride Dept di sini, kini mereka mengulas kembali perjuangan mereka untuk menapaki pelaminan. Pernikahan Nadhira dan Sandy digelar di Hotel Shangri-la Jakarta. Mempersiapkan pernikahan dengan waktu singkat selama tiga bulan memberikan tantangan tersendiri dan menjadi tantangan paling besar untuk Nadhira dan Sandy. Bagaimana tidak, di minggu pertama mereka bermasalah untuk memilih vendor yang akan dipakai, sedangkan mereka tidak punya banyak waktu untuk riset. “Di awal-awal, aku sempat pesimis dapat vendor yang aku mau. Tapi untungnya mereka menyanggupi permintaan kita di tanggal yang sudah kami tentukan.” Untungnya dengan bantuan dan kerja sama dengan keluarga, Sandy dan Nadhira sanggup menyiapkan semuanya hingga hari H.

Untuk konsep, mereka memakai adat nasional dengan perpaduan antara Lampung, Mandailing dan Jawa. Adat jawa-nya terlihat pada acara pengajian siraman dan midodareni. Sementara adat Lampung-nya yang merupakan tempat asal Sandy, adalah  upacara suapan terakhir yang dilakukan setelah akad nikah. Upacara suapan terakhir ini sekaligus momen untuk memberikan gelar adat Lampung yang disebut dengan mosok. Suapan terakhir kepada kedua mempelai ini diberikan oleh Ibu dan Tante Pengantin kedua mempelai. Saat itu juga, Sandy dan Nadhira merasakan berbagai macam makanan, seperti nasi ayam, kopi hitam, air putih, dan gula merah. Ternyata, berbagai jenis makanan tersebut mempunyai berbagai arti yang berhubungan dengan kehidupan berrumah tangga nanti. “Acara ini meriah sekali. Sepanjang acara, pemimpin memandu tamu untuk berteriak “sorak e” yang artinya pemberi semangat dan bersuka ria.” Curhat Nadhira.

Nah, sedangkan adat Mandailing-nya yang datang dari keluarga Ayah Nadhira, digunakan pada saat resepsi, di mana sang pengantin harus melakukan Tarian Manortor pada awal acara resepsi. Untuk resepsi yang menggunakan adat Mandailing, pengantin pria menggunakan tuku, sedangkan Pengantin Wanita menggunakan Bulang, di mana bulang yang digunakan mempunyai 7 tingkatan. “Untuk bulang-nya, mamaku pesan langsung dari Medan waktu pernikahan kakakku dulu agar bisa dipakai oleh adik-adiknya nanti.” Meskipun biasanya Bulang dipakai dengan menggunakan warna kuat, seperti merah dan gold, namun Nadhira ingin mengubahnya dengan warna yang lebih lembut,yaitu perpaduan warna silver dan gold. “Dari awal aku ingin kebaya bernuansa silver untuk resepsi, supaya terlihat lebih soft. Menurutku, perpaduan silver dan gold itu cantik dan memberikan nuansa yang berbeda.” Papar Nadhira. Untuk mengimbangi warna pakaian yang lembut dan juga kesukaan Nadhira pada bunga Hydrangeas, mereka memutuskan untuk menggunakan nuansa warna bunga dan pelaminan yang tidak overpowering. “Untuk nuansa muda, aku pilih dominasi warna biru muda, ungu, putih, dan kuning yang bersanding dengan pelaminan yang berwarna champagne.”

Selain konsep pernikahan, prosesi mosok dan Tarian Manorotor pada saat resepsi menjadi highlight dalam pernikahan mereka yang menyebarkan kebahagiaan juga kepada para tamu. Mereka sangat senang dengan entertainmentnya sehingga betah berlama-lama di acara pesta pernikahan Nadhira dan Sandy. “Jadi pernikahan kami ini menggunakan unsur 3 adat berbeda dalam waktu 2 hari.” tutup Nadhira.

Tips untuk brides to be, “Menurutku, kunci persiapan yang baik terdapat pada komunikasi yang baik pula antara keluarga dan vendor. Chemistry dengan pihak vendor juga sangat penting. Jadi, pilihlah orang-orang yang kamu rasa nyaman untuk diajak bekerja sama.”

Top 3 vendor pilihan Nadhira dan Sandy.

1. Vera Kebaya

“Kreasi-kreasi Mbak Vera untuk pengantin dan juga untuk mama pengantin, surpasses our expectation for sure. Kebaya dan songket songket berpayet terlihat sangat cantik. Teman-temanku juga terpukau akan kreasi Mbak Vera. Selain itu Mbak Vera dan tim enak sekali untuk diajak kolaborasi, her personal touch is what make things special as well.”

2. Petty Kaligis

“Aku sudah lama sekali mengagumi karya Mbak Petty. Awalnya aku sempat nervous karena kulit mukaku baru saja selesai proses pengelupasan dan tidak mudah untuk di make up. Tapi dengan magic hands-nya mbak Petty, flaws tersebut tidak terlihat. She made me feel very special on our big day.”

3. Stupa Caspea, Andrew Lee, dan Fotologue

“The beautiful décor, happy guests because of the great music and foto-foto yang bagus sekali dengan tema yang ramah all made our day truly special. Stupa Caspea benar benar mengerti konsep yang kami inginkan dan mengembangkannya lagi, even beyond our imagination. Kami juga sangat senang sekali melihat hasil kreasi Stupa dirumah untuk acara pengajian, siraman dan midodareni yang didominasi oleh warna kuning dan putih.”