4 Tips Sukses Dijodohkan

By Rebebekka on under How To, Relationship

Brides, pasti pernah dengar kan kisah Siti Nurbaya, seorang perempuan yang dijodohkan oleh orangtuanya namun berakhir tragis. Kisah itu begitu legendaris dan melekat dalam diri wanita Indonesia kebanyakan sehingga banyak diantaranya menolak untuk dijodohkan. Padahal dijodohkan itu belum tentu berakhir seperti kisah si Siti Nurbaya loh brides! Apalagi jika yang menjodohkan adalah sahabat, kerabat dan orangtua kita. Karena mereka menyayangi kita tentu mereka tahu yang terbaik untuk kita. Di sekitar saya, saya banyak menemui kisah perjodohan yang sukses. Seperti teman saya yang berhasil menjodohkan mutual friend-nya sampai akhirnya menikah dan memiliki tiga orang anak. Anak yang pertama diberi nama sesuai dengan nama teman yang menjodohkan mereka, Carol.

Saya sendiri sangat gemar menjadi mak comblang untuk orang – orang di sekitar saya. Ada satu teman saya yang selalu saja gagal ketika saya jodohkan. Lucunya, ketik ia saya jodohkan dengan salah satu teman pria saya, teman pria saya tersebut malah langsung menikah dengan wanita lain. Padahal sebelumnya dia jomblo dan tidak dekat dengan wanita. Teman perempuan saya itu pun berkelakar “sepertinya aku selalu jadi pembuka jalan untuk cowo – cowo ini supaya bisa menikah ya”. Walaupun begitu, yang membuat saya senang, teman saya ini tidak pernah kapok dan trauma untuk saya jodohkan kembali dengan teman pria saya yang lainnya.

Kisah sukses lainnya, saya pernah menjodohkan teman suami dengan sepupu kandung saya. Secara intens saya promosi tentang sepupu saya kepadanya, begitu juga sebaliknya. Sisanya saya serahkan kepada mereka. Selang beberapa lama kemudian, saya menerima undangan pernikahan dari mereka. Senang sekali rasanya! Sekarang mereka sudah hidup berbahagia dengan anak – anak mereka.

Nah, sukses atau tidaknya proses perjodohan ini memang bergantung kepada dua insan yang dijodohkan. Dari kita sebagai perempuan, setidaknya ada 4 hal yang harus diperhatikan ketika kita sedang dijodohkan, berikut listnya :

1. Kritis

Walaupun kamu dijodohkan oleh orang terdekat kamu, tidak ada salahnya kamu sedikit kritis untuk mengenal betul siapa yang dijodohkan untukmu. Untuk mengetahui seseorang di masa sekarang ini sangatlah mudah. Stalking! Cobalah pelan – pelan melihat seperti apa dirinya dari social media yang ia miliki. Pssst, hati – hati ya jangan sampai tidak sengaja double tap di Instagramnya atau menekan tombol like di Facebook-nya.

2. Membuka Diri

Masih belum move on dari mantan? Proses perjodohan tidak akan berhasil jika kamu masih memiliki masalah yang belum selesai dengan mantan kamu. Atau mungkin sebenarnya sang mantan sudah merasa selesai namun kamu masih merasa digantungkan statusnya. Cobalah membuka diri kamu dan tidak perlu lagi mengingat – ngingat masa lalu. Memang ada baiknya, kamu menyelesaikan dulu masalah kamu dengan masa lalu baru menerima perjodohan dengan siapapun.

3. Santai

Jangan terlalu “jual mahal” atau malah menjadi “murahan.” Sebagai pihak yang dijodohkan, kamu harus bersikap santai, tidak memiliki ekspektasi berlebihan namun jangan juga bersikap acuh tak acuh. Anggap saja perjodohan ini sebagai ajang menambah teman baru. Berjodoh disyukuri, namun apabila takdir berkata lain kamu juga tetap bisa bersyukur karena menambah teman baru.

4. Maju Teratur atau Mundur Perlahan

Seperti yang sudah saya ceritakan diatas, proses perjodohan bisa sukses namun bisa juga gagal. Yang patut diingat adalah ketika kamu merasa ada kesesuaian dengan pria tersebut, kamu bisa maju teratur sambil terus mencari tahu siapa dia sebenarnya. Lain cerita jika kamu merasa tidak ada kecocokan dengannya. Be nice brides! Jangan langsung menunjukkan kamu tidak suka tetapi kamu bisa secara perlahan mundur dan berkata baik – baik melalui teman yang menjodohkan kamu.
Pasangan hidup bisa datang dari mana saja tanpa kita sangka – sangka. Salah satunya lewat perjodohan. Jangan lupa berdoa ya! Supaya kamu selalu diberikan petunjuk pria mana yang menjadi jodoh kamu kelak.