5 Hal yang Membuat Calon Pengantin Bertengkar saat Persiapan Pernikahan

By Pravita Hapsari on under How To

5 Hal yang Membuat Calon Pengantin Bertengkar saat Persiapan Pernikahan

Saat mempersiapkan pernikahan pernikahan, pasti banyak halangan dan tantangan yang akan dihadapi oleh para calon pengantin. Masalah itu bisa jadi salah satu ajang pembelajaran atau simulasi kehidupan pernikahan nanti dan bisa atau tidaknya para calon pengantin menyelesaikan masalah ini dengan baik. Beberapa waktu lalu, The Bride Dept membuka sesi sharing bersama para followers dan sudah banyak yang mengirimkan ceritanya. Kali ini kami akan merangkum beberapa cerita seputar “hal apa yang biasanya membuat para calon pengantin bertengkar saat persiapan pernikahan”, sebagai berikut:

1. Misscommunication

Pasangan kadang tidak bisa menyampaikan pesan ke orangtuanya dan salah memilih kalimat membuat pesan yang ingin disampaikan jadi salah maksudnya karena pasangannya ini memang irit ngomong, sementara untuk urusan pernikahan pasti dipaksa untuk ngomong ke orangtuanya kadang bisa membuat mereka berantem, sepele tapi bisa jadi masalah ya.

2. Campur Tangan Pihak yang Tidak Berkepentingan

Adanya campur tangan pihak keluarga non-inti padahal tidak membantu biaya pernikahan sama sekali dan tidak bisa diajak koordinasi untuk menurut konsep pernikahan yang sudah direncanakan kedua pasangan lalu memaksakan kehendaknya sendiri. Sulitnya memiliki keluarga besar apalagi ada pihak-pihak yang punya kebiasaan “tukang atur” bisa menjadi masalah bahkan bukan dari kedua pasangan secara personal tapi cukup memusingkan dan harus ada solusinya.

3. Tidak Bisa Menentukan Pilihan

Ada banyak pilihan atau pun tidak bisa memilih sama sekali kadang memang menjadi masalah yang dikeluhkan para wanita kepada pasangannya. Masalah warna, jenis makanan, dekorasi, dan lain-lain tidak akan selesai kalau para calon pengantin tidak bisa menentukan, ujung-ujungnya laki-laki hanya bisa bilang “terserah kamu aja” ini pun bisa diartikan kalau memang dia tidak punya pilihan atau mungkin ia ingin menyesuaikan dengan selera kamu dan takut salah kalau berbeda pendapat.

4. Tradisi Adat yang Berbeda

Walaupun sekarang sudah banyak yang menggunakan konsep modern tetapi banyak orangtua yang tidak ingin meninggalkan tradisi adat untuk pernikahan anaknya. Nah ini bisa jadi masalah kalau orangtua berasal dari daerah yang berbeda dan ingin menyertakan semua unsur adat tersebut. Adapula tradisi adat yang berbenturan dan tidak cocok untuk disatukan dan banyak yang akhirnya memilih untuk mengalah. Ini pun akan jadi masalah kalau ada keinginan orangtua yang tidak bisa direalisasikan.

5. Menuntut Lebih ke Pasangan dan Egois

Saat persiapan pernikahan mungkin ekspektasi dari calon pengantin ini terlalu tinggi dengan pasangannya sehingga sang wanita menuntut lebih pada pasangannya dan membuat mereka berantem. Karena mereka sering berantem dan sama-sama egois pun rencana pernikahan menjadi batal karena tidak bisa menemukan solusi dari masalah mereka berdua.

Solusinya

1. Diskusi tentang “Marriage Life” Sebelum Nikah

Bukan hanya mempersiapkan acaranya tetapi kamu juga harus membahas seputar kehidupan pernikahan yang kamu inginkan bersama pasangan. Setiap orang pasti memiliki pemikirian sendiri tentang apa yang ingin dan tidak ingin mereka lakukan saat membina hubungan pernikahan. Bisa jadi prinsip kamu dan pasangan tentang pernikahan, anak, dan keuangan berbeda. Untuk mengatasinya, kamu harus membicarakan ini dengan pasangan tentunya bukan hanya mengutarakan keinginan tapi juga harus ada solusi dan toleransi saat beda pendapat.

2. Komunikasi yang Baik dan Introspeksi Diri

Apapun masalahnya, mau kecil atau besar bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik antar pasangan. Jangan biarkan masalah kecil menumpuk karena kalau sudah tidak ditahan lagi maka suatu saat kamu akan “meledak” dan sangat sulit untuk menyelesaikannya. Saat kamu emosi selama persiapan pernikahan, kamu juga harus introspeksi diri siapa tahu memang pilihan dan sikap kamu kurang baik dan jangan egois memaksakan kehendak.

3. Meyakinkan Orangtua

Cerita pasangan yang tidak jadi nikah sebelumnya karena sama-sama egois pun berlanjut karena akhirnya mereka sadar akan kesalahannya dan bisa berkomunikasi dengan baik. Mereka pun ingin memperbaiki hubungan dan berusaha untuk meyakinkan orangtua masing-masing kalau mereka siap untuk menikah. Bagaimana pun juga meyakinkan orangtua setelah gagal menikah pastinya lebih sulit daripada meminta restu untuk melamar saatu itu.