5 Kiat Menghadapi Malam Pertama

By alandakariza on under How To

“Malam pertama”, “wedding night”, atau yang biasanya dianggap sebagai saat di mana sepasang suami-istri melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya seringkali menjadi momen yang mendebarkan, terutama bagi perempuan. Beberapa tahun sebelum menikah, saya sampai bertanya pada ibu saya soal apakah berhubungan intim itu semenyakitkan yang saya bayangkan atau tidak. Ibu saya menjawab dengan ‘kabur’, “Setiap orang ya berbeda-beda.”

Sekarang, karena saya sudah menikah, saya hendak berbagi sedikit kiat untuk menghadapi momen ini, apalagi setelah mendengar bahwa beberapa teman yang baru menikah tidak selalu mengalami perjalanan yang ‘mulus’ menuju malam pertama.  

    1. Jangan Memaksakan Diri
      Walaupun judulnya “malam pertama”, banyak pasangan yang tidak melakukan hubungan intim mereka di malam itu juga. Sebab, prosesi persiapan dan acara pernikahan tentunya melelahkan sekali. Belum lagi, setelah acara, kita sebagai perempuan masih harus mencopot sunting, menghapus paes, dan lain-lain sebagainya. Jangan memaksakan untuk melakukannya di “malam pertama” kalau memang kelelahan, karena tentunya masih ada hari-hari esok.
    2. Bangun Suasana yang Nyaman
      Ada alasan mengapa penginapan untuk bulan madu biasanya memiliki elemen-elemen menenangkan seperti air hangat, aromaterapi, lampu remang, suasana yang sepi, dan sebagainya. Jika tidak langsung berangkat bulan madu, coba siapkan suasana yang nyaman di kamar pengantin atau tempat kalian tinggal, misalnya dengan memiliki lampu yang remang-remang dan juga aromaterapi. Tempat tidur dan bantal yang nyaman juga penting sekali. Mungkin, kamu juga bisa pasang lagu!
    3. Cari Privasi
      Tentunya, kurangnya privasi akan membuat kita tidak nyaman. Misalnya, jika sepulang acara kita masih “menginap” di rumah orangtua. Ada baiknya untuk mencari privasi terlebih dahulu, seperti dengan menginap di hotel, atau jika sudah punya rumah sendiri — langsung pulang ke rumah sendiri.
    4. Percaya pada Pasangan
      “Malam pertama” bisa “tidak berhasil” karena kita ragu-ragu atau kurang percaya dengan pasangan. Penting sekali untuk bisa mempercayai pasangan. Kemungkinan, mereka juga lebih punya bayangan karena pernah mengalami mimpi basah (sementara perempuan tidak mengalaminya). Sebagai orang yang mencintai kita dan bertanggungjawab pada kita, tentunya pasangan kita akan mendengarkan dan menjaga agar pengalaman itu tidak traumatik/menyakitkan. Jika ada rasa tidak nyaman atau bahkan sakit, jangan sungkan-sungkan untuk mengutarakan hal itu kepada pasangan supaya ia tahu dan berusaha meminimalisir hal itu.
    5. Coba untuk Rileks
      Relaksasi itu penting sekali dalam menyambut malam pertama. Kita bisa mandi air hangat dengan garam, atau mengkonsumsi minuman seperti teh hangat atau wine (jika mengkonsumsi alkohol) yang bisa membuat kita sedikit lebih rileks. Jangan terus-terusan terpaku pada ekspektasi baik maupun buruk. Contohnya, “Nanti pasti sakit ya?”, atau “Bagaimana jika keluar darah atau bahkan tidak berdarah?”, dan lain-lain. Sebab, pengalaman semua orang pasti berbeda dan belum tentu yang kita dengar dari orang lain atau baca dari majalah akan terjadi pada kita juga.

Semoga artikel ini berguna untuk mempersiapkan malam pertamamu ya! ;-)