“Aku pengen undang teman-teman dekat dan keluarga aja saat resepsi pernikahan nanti. Nggak perlu banyak tamu. Orang-orang terdekat saja yang diundang jadi pestanya lebih private dan hangat.”
Niat awal sih begitu. Nyatanya, daftar tamu yang diundang justru membludak melebihi perkiraan. Rasanya, ada saja orang-orang yang belum dimasukkan ke wedding guest list padahal kamu hanya ingin pesta pernikahan yang nggak terlalu crowded. Seems like cutting your guest list is a difficult task to do.
The Bride Dept telah menyiapakan 5 tips untuk membantumu mengurangi jumlah tamu di pernikahanmu nanti. Semoga bermanfaat ya, brides-to-be!
Kapasitas Venue Yang Sesuai
Jika kamu ingin membuat resepsi yang intim dan hanya dihadiri sejumlah kecil tamu, maka pilihlah venue yang mengakomodasi plan kamu tersebut, brides-to-be. Memilih kapasitas venue yang terlalu besar untuk target tamu yang sedikit tentu akan mubazir. Selain itu, kapasitas venue yang terbatas juga mendorong kamu untuk membatasi jumlah undangan.
Membuat Persentase Jumlah Tamu
Setelah kamu memesan venue untuk pernikahan, buatlah persentase tamu yang akan hadir: 50% untuk tamu pengantin perempuan dan laki-laki dan masing-masing 25% untuk tamu dari kedua belah pihak orang tua. Sebagai bentuk penghormatan, beberapa pasangan memutuskan untuk memberikan ‘jatah lebih’ untuk pihak pengantin yang membayar lebih banyak untuk resepsi. Pastikan bahwa seluruh tamu yang diinginkan orang tua sudah terdaftar dalam list ya, brides.
Kategorisasi Tamu
Setelah membuat persentase tamu, hal kedua yang perlu kamu lakukan adalah membuat kategorisasi tamu. Kategori pertama berisi tamu keluarga yang penting, seperti kakek-nenek, saudara kandung, om-tante dan sepupu. Kategori kedua adalah sahabat dan saudara lainnya. Kategori terakhir adalah rekan kerja dan teman-teman.
Dengan membuat kategori ini, kamu bisa melihat seberapa besar jumlah tamu yang akan diundang. Jika jumlahnya masih terlalu banyak, cobalah mengurangi jumlah orang berurutan dari kategori ketiga, kedua, dan pertama. Kenapa memotong jumlah tamu dimulai dari kategori ketiga? Karena, in reality, kategori ini hanya isi orang-orang yang tidak terlalu dekat denganmu. Jadi, kalaupun kamu nggak mengundang orang-orang di kategori ini, kamu nggak perlu merasa awkward atau guilty.
Ask Yourself
Kalau kamu masih ragu untuk tidak mengundang orang-orang tersebut, cobalah bertanya pada diri sendiri: Apakah setahun belakangan saya ngobrol dengan orang ini? Kalau jawabannya tidak, kamu nggak punya kewajiban untuk mengundang orang tersebut, brides. Kamu juga nggak harus mengundang balik teman yang beberapa tahun silam sempat mengundang kamu ke resepsi pernikahannya.
Lalu, bagaimana dengan teman-teman kantor yang kamu temui setiap hari, perlukah diundang pula? Beberapa pasangan memilih untuk hanya mengundang bos dan rekan kerja yang dekat dengan mereka. Nggak hanya teman kantor, sejumlah pasangan juga tidak mengundang keluarga atau saudara yang tidak terlalu dekat. Tentunya, tidak mengundang famili memerlukan pertimbangan dan diskusi matang dengan pasangan dan keluarga dua belah pihak.
Let Them Know
Untuk mengurangi jumlah tamu, kamu juga bisa sounding terlebih dahulu dengan teman-teman bahwa kamu hanya akan mengadakan resepsi dengan undangan terbatas. Dengan demikian, teman-teman kamu nggak berharap banyak akan menerima undangan. Kamu bisa sounding hal ini dari jauh hari atau saat acara lamaran berlangsung.
Meski demikian, budaya timur yang kekeluargaan mungkin menyulitkan kamu saat mengurangi jumlah tamu. Rasa tidak enak dan takut menyakiti pasti akan menghantui kamu saat membuat daftar tamu undangan. Kuncinya adalah berkomunikasi dengan pasangan dan keluarga, brides-to-be. Komunikasi yang baik tentunya dapat membantu kamu memilih tamu yang perlu diundang dan yang tidak perlu. Ini juga dapat mengurangi potensi salah paham dan pertengkaran dengan pasangan serta orang tua kalian.