Pesta pernikahan memang hanya berlangsung satu sampai dua hari, tapi rumah tangganya akan berlangsung seumur hidup. Makanya, sangat dianjurkan untuk benar-benar yakin menikahi seseorang agar bertahan sehidup semati. Selain berbagai pandangan tentang hidup, visi, misi dan cita-cita, salah satu hal yang perlu dibicarakan sebelum pernikahan itu sendiri adalah soal anak. Di era sekarang ini, sebagian orang ingin memiliki anak, namun sebagian lagi memiliki opini lain. Dan berbicara soal anak, cara setiap orang juga berbeda-beda, sebagai calon orang tua, tentunya kamu dan pasangan harus memiliki jalan dan cara yang sama untuk membesarkan sang buah hati.
Sebagai gambaran, berikut ini beberapa pembicaraan mengenai anak yang bisa dibahas sebelum pernikahan.
1. Apakah kamu dan pasangan sama-sama ingin memiliki anak?
Ini hal pertama yang bisa ditanyakan sebelum melanjutkan obrolan. Sebagian besar orang memang ingin memiliki anak, namun sebagian lagi punya pandangan berbeda soal anak. Ada baiknya untuk menyelaraskan pandangan dan cita-cita dengan pasangan.
2. Jika iya, apakah kamu dan pasangan ingin langsung memiliki anak?
Kalau sama-sama ingin punya anak, apakah ingin langsung memiliki anak atau menikmati hidup berdua dulu? Sebagian pasangan ingin berpacaran dulu setelah menikah, mulai dari pergi travelling, fokus dengan kerjaan masing-masing, dan masih banyak lagi.
3. Bagaimana jika salah satu ingin punya anak, dan salah satu lagi tidak?
Meski jarang terjadi, namun bersiaplah jika hal ini mungkin terjadi kepadamu. Jika berbeda pendapat soal masa depan dan anak, apa solusi yang adil untuk berdua?
4. Berapa jumlah anak yang diinginkan?
Memiliki anak merupakan tanggung jawab yang cukup besar dan berhubungan dengan banyak hal, salah satunya soal keuangan. Coba diskusi santai dengan pasangan, kira-kira berapa jumlah anak yang diinginkan?
5. Bagaimana kalau ternyata susah memiliki anak?
Kalau kamu dan pasangan sama-sama ingin memiliki anak, hal yang satu ini memang sangat berat untuk dihadapi. Namun, sebagai pasangan, tentunya harus saling mendukung satu sama lain, dan hal yang mungkin terjadi seperti ini harus didiskusikan.
6. Seberapa jauh orang tua dan keluarga boleh terlibat dalam masalah anak?
Orang tua dan keluarga memang seringkali ingin ikut terlibat dalam urusan rumah tangga keluarganya, terlebih lagi soal anak, apalagi kalau ini merupakan anak pertamamu dan pasangan. Terkadang, keterlibatan orang tua dan keluarga yang terlalu jauh bisa memberikan dampak tersendiri bagi pasangan, makanya sebelum hal ini terjadi, antisipasikan dengan pasangan mengenai keterlibatan orang tua dan keluarga dalam masalah anak, karena tentunya cara setiap orang berbeda-beda.
Itu dia beberapa pembicaraan mengenai anak yang bisa dibahas dengan pasangan sebelum menikah. Tentunya, setiap orang punya pendapat dan caranya masing-masing, dan sebagai pasangan, menjadi satu dan mencari jalan tengah untuk kalian berdua adalah sebuah tanggung jawab.