Acara Lamaran Cantik Dengan Pemandangan Gunung Salak ala Devita dan Arie

By Enya on under The Engagement

Inspirasi Seragam Bridesmaids

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hotel

Colors

Vendor That Make This Happened

Venue Royal Hotel Bogor

Event Styling & Decor Kresna Decoration

Photography Imagenic

Make Up Artist Andi Andalusia

Hair Do Hijab : Make Up By Clarisa

Catering Royal Hotel Bogor

Others Ring Bearer

Acara lamaran bagi Devita dan Arie merupakan momen yang sangat spesial, jadi mereka menginginkan acara lamaran yang berlangsung dengan sempurna agar dapat terus dikenang seumur hidup mereka berdua nanti. Acara lamaran Devita dan Arie diadakan di Hotel Royal Bogor yang dipilih secara khusus karena Hotel ini memiliki perpaduan desain klasik dan modern yang cantik dengan jendela besar ciri khas bangunan Belanda kuno. Pemandangan indah Gunung Salak juga menjadi salah satu alasan Devita memilih Hotel Royal Bogor, sehingga tamu dan keluarga yang hadir dapat menikmati hidangan makan siang sambil menikmati kecantikan Gunung Salak.

Saat The Bride Dept bertanya mengenai awal pertemuannya dengan Arie, Devita bercerita bahwa kisah cinta mereka berdua mirip seperti kisah cinta Siti Nurbaya. “Bukan Siti Nurbaya namanya kalau tidak dijodohkan, sama seperti aku yang dijodohkan oleh Uwa-ku dengan seseorang yang benar-benar baik hatinya, lemah lembut dan merupakan seorang pejuang keras,” cerita Devita. Awalnya sang Uwa yang selalu sholat Subuh di masjid selalu melihat satu orang lelaki muda yang juga selalu sholat Subuh di masjid yang sama dengannya, dan sang Uwa pun langsung berniat menjodohkan Devita dengan sosok lelaki tersebut. Tanpa panjang lebar, sang Uwa kemudian menghubungi orang tua Devita dan mereka pun langsung mengatur rencana untuk mempertemukan Devita dengan lelaki tersebut.

“Awalnya aku deg-degan banget karena sama sekali tidak mengenal siapa yang akan dipertemukan dengan aku dan sempat berpikir, kok masih ada ya perjodohan di jaman sekarang?.” Tapi ternyata setelah akhirnya bertemu dan berkenalan dengan sosok lelaki yang bernama Arie ini, Devita merasa tertarik karena menurut cerita dari banyak orang yang mengenal Arie, ia adalah sosok yang sangat baik dalam ilmu agama dan juga kehidupannya. Selain itu Arie, yang ternyata belum pernah pacaran, menurut Devita merupakan sosok yang enak untuk diajak ngobrol. Satu hal lagi yang paling penting, Arie tidak sungkan untuk menyampaikan niatnya melamar Devita langsung kepada kedua orang tua Devita. Sempat menolak untuk dijodohkan, Devita pun akhirnya luluh dan meminta restu dan ridho kepada kedua orang tuanya untuk meng-iya-kan lamaran Arie, dan ia sangat bersyukur karena kedua orang tuanya memberikan restu mereka.

Setelah dua kali bertemu, Devita dan Arie bertemu kembali untuk ketiga kalinya di Hotel Royal Bogor yang juga merupakan momen acara lamaran resmi mereka berdua. “Saat itu bahagia bercampur haru luar biasa menyaksikan kedua orang tuaku melihat anaknya dilamar oleh seorang pemuda yang Insyaallah shaleh dan bertanggung jawab,” ujar Devita.

Sejak pertemuan pertama, keluarga Devita dan keluarga Arie sudah membentuk tim untuk menyelenggarakan rapat mengenai persiapan acara lamaran. Karena berada di dua lokasi yang berbeda, kedua keluarga lebih sering berdiskusi mengenai persiapan acara lamaran melalui telepon. Devita mengaku sangat bersyukur karena komunikasi antar kedua keluarga terjalin dengan sangat baik. Kebetulan salah satu kakak Arie tinggal di kota yang sama dengan Devita, jadi Devita bisa berkomunikasi lebih baik melalui kakak Arie tersebut. Ia juga mengaku sangat terbantu oleh tim Wedding Organizer yang akan memandu acara lamaran hingga acara pernikahan nanti.

“Momen yang paling berkesan adalah momen saat aku dipanggil untuk masuk ke ruangan lamaran lalu ditanya apakah aku menerima lamaran Arie atau tidak. Rasanya campur aduk banget! Bahagia dan terharu. Saat aku menjawab bahwa aku menerima lamarannya, rasanya ingin mengeluarkan air mata tapi aku tahan,” cerita Devita haru. Ia juga mengaku kalau ia sempat merasa tegang dan gugup, bahkan kalimat jawaban yang sudah ia siapkan sebelumnya akhirnya buyar! Tapi Devita sangat bersyukur karena acara lamaran berjalan dengan lancar sesuai rencana, dengan bantuan dari kedua pihak keluarga dan juga para vendor yang sangat mendukung terselenggaranya acara lamaran dengan lancar dan khidmat.

Ini top 3 vendor pilihan Devita:

  1. Imagenic

“Puas banget dengan hasilnya dan aku suka banget dengan tone warnanya. Selain hasilnya memuaskan, tim Imagenic juga tidak membuat aku dan pasangan ‘kagok’ untuk di foto, jadi mereka berhasil membuat kita lebih ekspresif. Maklum kami berdua belum pernah foto berdua sebelumnya, hehe..Imagenic selalu mengarahkan gaya saat aku dan pasangan bingung harus bergaya apa. Imagenic juga mampu mengambil gambar yang bagus dan mengambil video dengan baik.” 

 2. Hotel Royal Bogor

“Aku suka banget dengan nuansa klasik yang modern yang dimiliki oleh hotel ini. Kebetulan Hotel Royal Bogor memberikan nuansa klasik modern pada setiap sudut bangunan dan ruangannya. Dari mulai pintu masuk pun sudah terdapat pintu dan jendela yang sangat besar yang terbuat dari kayu, lalu ketika masuk sudah ada kursi dan meja ala jaman dulu namun masih tetap berkesan modern. Tidak lupa pemandangan yang disajikan oleh hotel ini adalah Gunung Salak, sehingga tamu yang datang ke acara lamaran aku bisa menikmati hidangan maka siang sambil menikmati pemandangan Gunung Salak.”

  1. Kresna Decoration

“Dari awal aku sudah bilang ke WO bahwa untuk dekorasi aku ingin ada sentuhan warna putih dan warna pastel, jadi dekorasi pun bernuansa putih dengan warna bunga yang dominan pink atau peach. Warna ini juga senada dengan warna baju kebaya yang aku pakai. Aku juga suka banget dengan dekorasinya karena sesuai dengan apa yang aku bayangkan sebelumnya.”

Devita juga memberikan tips untuk brides-to-be, terutama yang punya kisah dijodohkan seperti Devita dan Arie. Yuk simak tips-nya:

“Tips untuk teman-teman yang dijodohkan seperti aku, kenali dulu calon pasangan kamu dari orang-orang di sekitarnya. Cari sebanyak-banyaknya informasi mengenai dia dari orang-orang tersebut. Orang tua pasti menginginkan seseorang yang terbaik untuk anaknya dan tidak akan memberikan yang tidak baik. Berdoa terus, minta petunjuk-Nya kalau orang ini adalah orang yang terbaik buat kamu. Jangan pernah berhenti berdoa supaya bisa mengambil keputusan yang tepat. Aku berdiskusi dengan kedua orang tuaku sehingga aku tidak salah mengambil keputusan. dan yang terpenting adalah mendekatkan diri pada Allah dan berdoa sekuat mungkin karena ini adalah keputusan untuk seumur hidup. Semoga kalian yang sedang dijodohkan bisa menjalani segala prosesnya dengan baik karena tantangannya adalah pasangan kalian adalah orang yang mungkin belum pernah kalian temui sebelumnya. good luck! :)”