Vendor That Make This Happened
Event Styling & Decor Classytent Decoration
Photography Journal Portraits
Make Up Artist Ayura
Hair Do Zsavir
Jewellery & Accessories Bejeweled by SB
Wedding Shoes VAIA
Dinda pertama kali mengenal Abi sebagai mantan pacar sahabatnya. Saat Abi masih pacaran dengan sahabatnya, Dinda mengaku kalau ia sebenarnya belum pernah sekalipun bertemu dengan Abi karena menurut cerita, Abi adalah sosok yang pemalu, “jadi sebenarnya aku hanya tahu mengenai Abi, tapi belum pernah bertemu dan berkenalan secara langsung,” cerita Dinda.
Perkenalan langsung dengan Abi terjadi sekitar 3,5 tahun yang lalu disaat Dinda kala itu sedang berstatus single. Sahabat Dinda, yang adalah mantan pacar Abi, kebetulan saat itu sedang merencanakan acara pernikahannya, dan tiba-tiba saja mencetuskan ide untuk menjodohkan Dinda dengan Abi. “Awalnya aku merasa awkward karena rasanya pasti akan aneh kalau pacaran dengan mantan sahabat sendiri,” ujar Dinda. Karena alasan itu juga lah, Dinda akhirnya menolak ide sang sahabat.
Dua bulan setelahnya, saat Dinda sedang jalan dengan sahabatnya ke Plaza Senayan, tiba-tiba saja Abi datang menyusul yang akhirnya memberikan kesempatan untuk Dinda berkenalan secara langsung dengannya. Sempat kembali mengatakan kalau ia tidak mau dijodohkan karena khawatir akan menimbulkan perasaan aneh dan ragu kepada sahabatnya, sang sahabat justru mendukung dan meminta Dinda untuk coba mengenal Abi lebih jauh dan coba untuk ngobrol dulu, siapa tahu Dinda dan Abi menemukan kecocokan.
Tidak disangka, empat bulan setelah perkenalan langsung itu dan setelah mereka melakukan pendekatan selama kurang lebih empat bulan, Dinda merasa banyak menemukan kecocokan dengan Abi, dan akhirnya mereka berdua pun mulai pacaran, ”akhirnya setelah empat bulan pendekatan aku merasa cocok dengan Abi dan the rest is history,” kenang Dinda.
Sweet proposal yang dilakukan Abi mungkin bisa dibilang sebagai fail proposal yang berakhir menjadi sweet proposal. Abi kebetulan bekerja sebagai seorang pilot yang membuatnya jarang berada di Jakarta. Suatu malam, tepatnya Jumat malam, Abi sedang berada di Jakarta dan ingin mengajak Dinda untuk malam malam bareng. Kebetulan di hari itu Dinda sedang sibuk di kantor dengan jadwal meeting yang padat dari pagi hingga malam hari. Menyesuaikan dengan jadwal Dinda yang padat, Abi tetap mengajak Dinda dinner, tapi late dinner pukul 11 malam, yang langsung ditolak oleh Dinda karena merasa sudah lelah bekerja seharian, “I said no and I just want to go home and have some sleep,” ujar Dinda.
Setelah Dinda menolak ajakannya, malam itu Abi sebenarnya tetap memaksa mengajak Dinda untuk dinner, tapi karena Dinda tetap menolak, akhirnya acara makan malam pun dibatalkan. Tapi yang Dinda tidak tahu adalah kalau ternyata malam itu Abi sebenarnya sudah berencana untuk melamar Dinda dan sudah membeli dan menyiapkan cincin sejak beberapa waktu sebelumnya. Namun karena tidak jadi makan malam bersama, Abi pun akhirnya membuat rencana baru dan melamar Dinda di dalam mobil, “he proposed to me in his car with a sweet speech and everything, dimana menurut aku jadi lebih sweet, karena lebih intimate dan private, and then I naturally said yes to him,” kenang Dinda.
Momen lamaran itu pun menjadi awal proses persiapan acara lamaran keluarga, dimana Dinda dan Abi menginginkan acara lamaran keluarga yang sederhana dan kekeluargaan. Untuk warna, Dinda ingin mengangkat warna kesukannya yaitu Ungu/Lilac, walaupun menurutnya karakter pribadinya yang agak tomboy membuatnya kurang cocok menggunakan warna yang berkesan manis seperti warna Ungu/Lilac. Tapi bagi Dinda, acara lamaran ini merupakan momen once in a lifetime yang akhirnya membuatnya memutuskan untuk tampil manis untuk sehari dengan mengenakan busana berwarna lilac dan dekorasi ruangan yang juga berwarna senada. “Untung Abi juga mau menggunakan pakaian tenun berwarna ungu, hehe..” tambah Dinda.
Acara lamaran keluarga berjalan sesuai rencana dengan suasana yang sederhana dan kekeluargaan. Tapi dari seluruh rangkaian acara, ada satu momen yang paling berkesan untuk Dinda, dan momen itu adalah momen disaat Abi menyampaikan speech yang ditujukan kepada Ayah Dinda untuk secara resmi melamar Dinda. Abi yang Dinda kenal selama ini adalah Abi yang cuek dan tidak romantis sama sekali, jadi mendengar Abi menyampaikan speech yang manis saat melamarnya membuat Dinda merasa sangat terharu, “karena hampir empat tahun pacaran, Abi irit banget menyampaikan hal-hal yang romantis,” kenangnya lagi.
Berikut top 3 vendor pilihan Dinda untuk acara lamarannya:
- Journal Portraits
“Super baik, aku suka banget dengan hasilnya dan menurut aku video-video yang dibuat oleh Journal sangat menyentuh hati karena berhasil meng-capture sweet moments saat acara.”
- Ayura
“Hasil make-up Yura bagus banget karena sangat soft tapi berhasil meng-enhance wajah kliennya.”
- Classy Tent Décor
“Hasilnya bagus, tim-nya sangat responsif dan yang paling penting, budget friendly!”
Buat kamu yang sedang mempersiapkan acara lamaran, simak juga tips dari Dinda berikut, ya!
“The tips probably to choose your battles and don’t fuss over the smallest things, karena untuk lamaran ini aku tidak memakai jasa WO jadi semua aku kerjakan sendiri. Luckily I have 3 sisters, all of whom are very helpful dari mulai melakukan riset mencari vendor sampai D-day memastikan semua sudah terpasang dengan baik. Kalau mau semua dibuat detail, menurut aku yang paling penting dan memorable adalah suasana saat acara lamaran itu sendiri. Jadi nikmati saja prosesnya, don’t fuss over the smallest things, don’t forget that the point of this engagement is to unite two families with love and don’t forget to pray.”