Acara Pernikahan Simple dan Intimate ala Lova dan Rifqi di Surabaya

Lova dan Rifqi pertama kali berkenalan saat sedang sama-sama OJT (On-Job-Training) di salah satu kantor kementerian di Jakarta bersama beberapa teman lainnya. Kerap menghabiskan waktu bersama selama masa OJT membuat mereka jadi sering ngobrol sampai akhirnya sama-sama merasa cocok satu sama lain, dan hubungan mereka jadi semakin dekat.

Tidak perlu waktu lama bagi Lova untuk merasa bahwa Rifqi adalah ‘the one’ yang akan menjadi pendamping hidupnya, “saya orang yang sangat moody, perfeksionis dan introvert, tapi Rifqi bisa ‘ngemong’ saya dengan cara yang membuat saya nyaman, despite dia adalah seorang Sanguine. Kami berdua adalah anak sulung dan sama-sama berbintang Cancer, bahkan ulang tahun kami hanya berselang sehari. Mungkin itulah salah satu hal yang membuat kami bisa memahami cara pandang dan jalan pikiran masing-masing disaat ada perbedaan pendapat,” ujar Lova.

Kedekatan Lova dan Rifqi berlanjut secara jarak jauh karena Lova kemudian ditempatkan di Jakarta sedangkan Rifqi mendapat penempatan di Denpasar, yang membuat mereka tidak bisa sering bertemu. Tapi rupanya itu bukan menjadi halangan, karena Rifqi akhirnya mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan kedekatan mereka ke jenjang yang lebih serius yang langsung dijawab oleh Lova, “silakan langsung datang ke rumah orang tua saya di Surabaya, ya.. and the rest is history,” kenang Lova.

“Every girl dreams of her wedding day.” Bagi Lova, pernikahan merupakan momen sakral dimana kita berbagi kebahagiaan bukan hanya dengan pasangan, namun juga dengan orang-orang terdekat. Lova sudah lama menginginkan acara pernikahan yang simple dan intimate, yang menurutnya merupakan acara pernikahan yang masih belum terlalu umum diselenggarakan di Indonesia. Tapi setelah ia dan Rifqi menyampaikan keinginannya untuk menyelenggarakan acara pernikahan dengan konsep simple dan intimate, kedua orang tua menyambut baik.

Persiapan acara pernikahan dilakukan selama lima bulan dari empat kota yang berbeda; Lova di Jakarta, Rifqi di Denpasar, orang tua Lova di Surabaya, dan orang tua Rifqi di Yogyakarta. Untuk konsep acaranya sendiri, Lova dan Rifqi mengangkat konsep simple and intimate tanpa ada pelaminan. “Saya dan calon suami tidak ingin berdiri dipajang di pelaminan untuk bersalaman dengan tamu yang belum tentu kami kenal juga,” ujar Lova.

Untuk menghemat budget, Lova juga mengangkat konsep acara pernikahan DIY walaupun tidak bisa seluruhnya karena adanya kendala waktu dan lokasi. Konsep DIY ia lakukan di beberapa bagian termasuk menghias Mas Kawin dan Seserahan, mendesain sendiri kebaya dan gaun pernikahan, serta merias wajah sendiri saat acara. Lova juga tidak menggunakan jasa WO untuk mengatur acara ini, karena selain ia merasa kalau konsep acaranya sangat simple, ia juga bisa melakukan banyak persiapan sendiri dengan bantuan pihak keluarga.

Total tamu undangan tidak lebih dari 180 orang dengan konsep wedding luncheon dimana ia dan Rifqi bisa berjalan-jalan dan mingle dengan para tamu, ngobrol dan menyapa semua tamu yang datang, tanpa harus duduk dipelaminan selama acara. “Syukurlah semua berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginan kami,” tutup Lova.

Momen yang paling berkesan dari acara ini adalah momen disaat keluarga besar menyanyikan lagu favorit Lova sambil diiringi oleh alat musik yang juga dimainkan oleh para keluarga yang jago bermain musik. Momen lain yang juga berkesan adalah momen dimana Lova dan Rifqi bisa mingle dengan para tamu dan mengucapkan terima kasih secara langsung atas kedatangan mereka untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka.

Menurut Lova, mempersiapkan acara pernikahan dari empat lokasi yang berbeda juga menjadi tantangan tersendiri, dengan waktu yang juga terbatas, ditambah dengan karakter Lova yang perfeksionis dan sangat detail memikirkan semua hal mengenai acara. Tapi Lova, Rifqi dan pihak keluarga sangat bersyukur karena semua bisa dilewati bersama dan acara berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginan.

Berikut top 3 vendor piliha Lova:

1. Trimurti Restaurant, “karena sangat kooperatif, akomodatif, dan makanannya sangat enak!”
2. Keeya Decor, “karena bisa menerjemahkan konsep acara dengan sangat baik, sesuai selera dan ekspektasi saya.”
3. Hexa Images, karena sangat kooperatif dan ramah, hasil fotonya pun sesuai selera kami.”

Lova juga memberikan tips lengkap buat kamu yang sedang mempersiapkan acara pernikahan:

• Sebelum menentukan gonsep acara, komunikasikan dengan baik bersama calon pasangan dan keluarga, ambil titik tengah kalau memang ada perbedaan pendapat. Apalagi kalau sudah tentang adat dan/atau keinginan orang tua. Kalau kita bisa mengkomunikasikan keinginan kita dengan baik, Insya Allah orang tua akan bisa mengerti.
• Sebaiknya memiliki konsep acara, dekor, dll yang jelas, atau paling tidak bisa menggambarkannya dengan baik kepada vendor, agar hasil yang kita dapatkan sesuai dengan keinginan.
• Sering-sering berkomunikasi dan berkoordinasi dengan calon pasangan, keluarga, dan vendor selama persiapan acara.
• Jangan ragu untuk melakukan konsep DIY, walau mungkin tidak di semua bagian. Dengan konsep DIY, acara pernikahan kita bisa lebih menggambarkan personality kita dan kenangannya akan menjadi lebih berkesan.
• Jangan terlalu memikirkan detail yang tidak terlalu penting, karena hal terpenting dari sebuah pernikahan adalah berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat, dan yang lebih penting lagi, adalah kehidupan setelah pernikahan!