Pernikahan Adat Aceh dan Sunda ala Sylvia dan Nanda

By arinda.p on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hotel

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Venue Private Residence

Event Styling & Decor Airy Designs

Photography Iluminen

Bride's Attire Vera Kebaya

Make Up Artist Hair Do - Cut Marilyn

Wedding Reception

Venue Kempinski Hotel Jakarta

Event Styling & Decor Airy Designs

Photography Iluminen

Bride's Attire Biyan

Make Up Artist Hair Do - Sanggar Ekayana

Tak pernah terlintas di pikiran Sylvia dan Nanda bahwa mereka akan menjadi suami istri kelak di kemudian hari. Persahabatan mereka yang terjalin sejak 10 tahun lalu ini mulai memasuki hubungan yang lebih serius pada tahun 2012 ketika keduanya berstatus single. Setelah lebih dari 1 tahun berpacaran barulah mereka memutuskan untuk menikah. Dan hari ini Slyvia berbagi cerita mengenai pernikahan adat Aceh dan Sunda-nya dengan The Bride Dept.

Halo Sylvia! Bisa cerita nggak sedikit tentang konsep pernikahan kamu?

Konsep wedding kami adalah classy wedding karena menurut kami sesuatu yang classy bersifat timeless. Kami ingin jika suatu saat nanti pada saat kami melihat kembali video atau foto pernikahan kami, segala sesuatunya tidak terlihat kuno.

Tema warna keseluruhan adalah warna emas dan soft peach dengan sentuhan warna hijau. Akan tetapi, tema warna di setiap prosesi berbeda-beda. Contohnya untuk siraman dan ngeyeuk seureuh, warna utamanya adalah ungu. Warna ungu tersebut juga dikombinasikan dengan warna lainnya agar terlihat lebih menarik. Busana yang kami kenakan juga masih bernuansa ungu, seperti pada acara Ngeyeuk Seuruh aku dan Nanda sama-sama mengenakan warna ungu tapi dengan different shades of purple supaya terlihat serasi.

Pada acara akad nikah, kami memutuskan untuk menggunakan warna yang memberikan kesan suci. Tetapi agar sedikit berbeda, kami menambahkan warna ivory. Sebenarnya warna ivory itu bukanlah hal yang biasa untuk pernikahan Aceh karena pernikahan Sumatera identik dengan warna-warna yang cerah dan meriah. Saran aku untuk pembaca adalah jangan takut untuk menggunakan warna soft untuk pernikahan dengan adat Aceh karena ternyata warna tersebut sangat bagus lho!

Adat apa yang digunakan pada seluruh prosesi pernikahan?

Adat yang kami gunakan dalam pernikahan kami adalah adat Sunda dan Aceh. Pada dasarnya dalam keluarga kami sendiri memiliki banyak darah keturunan dari berbagai budaya berbeda tetapi pada akhirnya pun kami memutuskan untuk mengambil dua adat yg berbeda yaitu Aceh dan Sunda.

Apa yang membuat kamu memilih Bali Room di Hotel Kempinski?

Kami memilih Bali Room Hotel Indonesia Kempinski karena ballroom tersebut memiliki ceiling yang tinggi sehingga terlihat sangat indah. Selain itu ballroom-nya sangat unik dan tidak dimiliki oleh hotel lainnya.

Nah, mahar kamu juga terlihat unik! Ada cerita apa sih di dalamnya?

Mas kawin kami adalah uang dan supaya terlihat unik, kita memutuskan untuk membentuk uang tersebut menjadi bentuk Bismillah. Selain jadi cantik untuk dipajang, maknanya kan juga baik ya. Jadi aku sangat suka dengan mahar ku ini.

Adakah DIY project yang kamu lakukan di pernikahanmu?

DIY touch pada pernikahan kami adalah stamp pada invitation. Kami mengerjakan stamping pada undangan kami sendiri dibantu adik kami pada H-6 pernikahan kami. Memang capek tapi hasilnya sesuai dengan apa yang kita mau. Jadi worth it banget!

Dekor resepsi kamu selain bernuansa tradisional tapi juga ada elemen maskulin di dalamnya seperti ban mobil. Apa sih alasan dibalik penggunaan ban di dekor? Dan apakah nggak takut justru ban ini membuat dekor resepsi kamu jadi kurang terlihat elegan?

Hahaha iya! Ban itu memang adalah request khusus dari suamiku. Kebetulan dia itu adalah pecinta dan bekerja di bidang otomotif. Jadi it just makes sense kalau ada ban di dekor karena menurutku ini adalah cara kami memberikan sentuhan personal pada resepsi pernikahan kami. Senangnya, Dhea dari Airy Design bisa membuat susunan ban ini malah menjadi salah satu center of attention yang cantik.

Siapa saja vendor yang recommended dari wedding kamu kemarin?

Kami sangat puas dengan kerja dari vendor-vendor yang kami pilih karena seluruh rangkaian pernikahan berjalan sesuai dengan rencana.Menurut kami, Tiara Josodirjo and Associates (TJA) yang bertindak sebagai wedding organizer merupakan vendor yang terbaik. Mereka bekerja dengan sangat rapi dan profesional. Aku sangat merekomendasikan vendor yang satu ini untuk para calon pengantin.

What do you love the most from the wedding?

What I love the most from the wedding is the togetherness. Dimulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, aku sangat merasakan rasa kebersamaan yang erat dari orang-orang terdekat di sekitar kami. Mereka yang membuat pernikahan kami berjalan lancar dan indah.