Vendor That Make This Happened
Event Styling & Decor Kava Studio
Photography Kramakala
Make Up Artist Amanda Shihab
Hair Do Boim Lauw
Catering Kiki Catering
Bride's Attire Liane Puspita
Seserahan Caldora Box
Ana dan Adie sudah saling mengenal sejak 12 tahun lalu. Mereka berdua adalah teman SMA, bahkan pernah sekelas. “Tapi, dari dulu kami cuma berteman dekat, bahkan bisa dibilang sahabatan karena aku selalu jadiin dia teman curhat,” ujar Ana tertawa.
Tidak pernah terpikir sedikit pun di benak Ana untuk pacaran atau menjalin hubungan yang spesial dengan Adie. Setelah lulus SMA, mereka sudah tidak terlalu sering mengobrol seperti zaman sekolah. Apalagi Adie pun pindah ke Sydney.
Tujuh tahun kemudian, tepat pada April 2017, Ana umroh dan berdoa meminta jodoh. Ternyata, Adie adalah jawaban doa tersebut. Mereka mulai PDKT dengan ngobrol, chat, dan video call. Maklum saja, jarak yang jauh memisahkan mereka. “Yang bikin aku selalu terkesan sama Adie adalah dia nggak pernah lupa ngucapin ulang tahun setiap tahun. Walaupun kami nggak pernah ngobrol lagi dan masing-masing punya kehidupan sendiri, dia selalu ingat ulang tahunku. Itu sweet banget,” ujar Ana.
Setelah lebaran, Adie pulang ke Indonesia untuk bertemu Ana yang telah lama tidak berjumpa. Saat itu pula dia meminta izin pada orang tua Ana untuk pacaran. Setelah proses PDKT dan diizinkan pacaran, mereka pun menjalani hubungan jarak jauh sembari mempersiapkan acara tunangan.
Awalnya, Ana sama sekali tidak menyangka Adie berencana melamarnya secepat itu. Namun, Adie ternyata telah mempersiapkan sweet proposal yang sederhana tetapi berkesan bagi Ana. “Dari awal berpacaran, kami memang sudah diizinkan orang tua untuk melanjutkan hubungan ke arah yang lebih serius. Ketika dia balik ke Sydney, aku dan dia hanya punya waktu 3 bulan untuk persiapan acara tunangan yang rencananya diadakan pada 28 Oktober. Ini tepat setelah ultahku pada 24 Oktober. Nah, rencananya, dia baru balik dari dari Sydney pada saat ulang tahunku itu. Ternyata sehari sebelumnya, dia sudah datang dan sama sekali nggak bilang sama aku. Seharian dia hilang, nggak kasih kabar. Katanya ada meeting. Lalu, pada 23 malam, dia bilang aku nggak boleh balik malam karena aku memang sedang nonton acara JFW. Kami memang tiap hari video call dan kebetulan udah janjian pukul 00.00 WIB karena dia mau ucapin ultah.”
Setelah ditunggu-tunggu, ternyata tidak ada kabar dari Adie. Tepat pukul 00.00 malam, sahabat-sahabat Ana datang beramai-ramai ke kamarnya sambil menyanyikan Happy Birthday. “Yang membuat super kaget dan happy adalah Adie juga datang dan di situlah dia melamarku. Aku spontan menjawab iya. Menurutku, lamaran itu simple, tapi bermakna. Adie membawa sahabat-sahabat kesayanganku dan sudah mempersiapkan semuanya. Aku terharu dan senang banget karena itu tepat pada hari ulang tahunku. Apalagi lamarannya juga di rumah sendiri, jadi aku bakal keinget terus.”
Konsep dan tema lamaran Ana sederhana. Dia menggunakan unsur-unsur yang ada pada bumi. Tujuannya filosofis, yaitu untuk berterima kasih kepada bumi yang sudah dipijak selama ini. Karena itu, dia memilih perpaduan warna-warna yang melambangkan bumi. Untuk dekorasi, Ana memilih nuansa rustic, tetapi tetap kelihatan cantik.
Supaya semakin serasi, Ana dan Adie mengenakan pakaian bernuansa hijau. Dia hanya menambahkan elemen bunga berwarna putih dan pink. Untuk kebaya, warna yang dipilih Ana bertema hijau seperti pohon yang berdaun dan berbunga. Menurut Ana, maknanya adalah karena pohon itu penting bagi kehidupan. Adie juga berpendapat, mereka harus seperti pohon yang menjadi sumber kehidupan bagi bumi ini.
Top 3 vendor yang direkomendasikan Ana adalah:
- @kavastudio.id (decoration)
“Aku super happy dan seneng banget karena mereka menyulap rumahku menjadi bersuasana rustic dan seperti yang aku pengen. Walaupun yang dekor lagi hamil, dia detail banget bantuin aku. Super love!”
- @_kramakala (photography)
“Aku super happy dengan hasilnya yang pas banget saat mengabadikan momen. Tone warnanya membuatku jatuh cinta.”
- @lianepuspita (attire)
“Aku super senang dengan hasil kebayaku yang benar-benar aku banget. Dari dulu, aku mau Liane bantu aku di acara spesial ini. Dia orang yang super detail dan yang paling penting membantu aku untuk bikin kebaya super cantik ini dari hati.”
Momen yang paling berkesan bagi Ana adalah ketika Adie “meminta” Ana pada papanya. “Jujur, aku nggak pernah melihat Papa menangis. Saat itu, Papa bilang, ‘Anakku Ana Octarina, apakah kamu terima lamaran dari Adie?’. Aku terharu melihat Papa menangis bahagia karena aku akhirnya menemukan seseorang yang nanti akan menggantikan tanggung jawabnya untuk menjagaku. Ah, itu momen yang sangat berkesan bagiku. Justru Mama yang biasanya super mellow lebih kuat dan nggak nangis pada saat acara lamaranku.”
Nah, untuk para brides to be, berikut tips yang dibagikan Ana. “Tetap santai dan yakin bahwa semua acara pasti akan berjalan lancar. Jangan terlalu stres. Kalau misalnya ada drama sedikit dengan pasangan, itu wajar. Anggap saja sebagai bumbu. Justru proses itu bisa membuat kalian saling memahami. Selaini itu, kita juga harus tetap positive thinking.”