Bagaimana Mengatasi Pertengkaran Sebelum Pernikahan

By Rebebekka on under How To, Relationship

“Sudah mau dekat hari H nya ya? Hati – hati loh biasanya ada banyak godaan-godaan.” Begitu dulu kata orang – orang kepada saya saat menjelang hari pernikahan. Di saat yang sama juga, (bukannya geer ya), rasanya semakin banyak laki – laki yang mendekat. Mantan maupun sosok – sosok baru yang tiba – tiba saja muncul. Banyak hal yang harus kita urus dan pikirkan. Banyak orang yang sibuk berkomentar. Serta bayang – bayang bahwa sebentar lagi kita akan menghadapi momentum besar dalam hidup kita. Semuanya itu membuat kita mudah stres dan sangat sensitif.  Begitu pula saat harus menghadapi pasangan kita. Kita berdebat untuk masalah yang sepele hingga berujung pertengkaran.  Jika pasangan tidak setuju dengan ide saya, saya marah dan ngambek. Jika dia iya – iya saja,  saya menuduhnya cuek dan tidak peduli. Ternyata teman – teman saya yang mau menikah juga mengalami sindrom yang sama.  Sindrom menjelang pernikahan yang hampir dialami banyak orang, bertengkar dengan pasangannya.

Tips menghadapi pertengkaran sebelum pernikahan :

Jaga nada bicara

Sesengit apapun perdebatan kita dengan pasangan, kita wajib menjaga nada bicara. Nada bicara yang tinggi dapat membuat keduanya semakin emosi. Bicara pelan dan  baik – baik, di sini juga kita bisa belajar mengendalikan emosi yang sangat berguna di kehidupan rumah tangga kita kelak.

Jangan curhat dengan lawan jenis

Sebisa mungkin hindari “curhat” dengan lawan jenis. Pernah denger kan, kalau curhat dengan lawan jenis bisa berpotensi kepada hubungan yang lebih lanjut. Seperti yang saya ceritakan, saat menjelang  menikah, tiba – tiba saja banyak yang mendekat. Terkadang saya tergoda untuk curhat dengan mereka masalah saya dan pasangan saat itu. Pihak ketiga yang saat itu terkesan berada di pihak kita tentu saja terlihat lebih menyenangkan dibandingkan dengan pasangan kita yang sedang berseberangan pendapat atau pikiran.  Sebaiknya, pilih teman curhat yang netral dan aman.

Jangan bertemu  dengan pasangan

Tidak semua budaya di Indonesia memiliki budaya pingitan yang dilakukan oleh suku Jawa. Namun tidak ada salahnya saat  merasa tidak dapat lagi mengendalikan emosi,  kita menjaga jarak sementara dengan pasangan kita.  Banyak hal yang dapat kita lakukan selagi “masa pingitan” tersebut, seperti :

  • ·   Pergi dengan teman geng wanita

Bersenang – senang dengan teman – teman sebelum kita menikah.  Bridal shower atau sekedar menginap semalam bersama teman se-geng pasti seru. Berkumpul bersama teman – teman sebelum menikah akan berbeda rasanya dibanding setelah menikah, oleh karena itu puas – puasin dari sekarang.

  • ·   Relaksasi

Lupakan sementara kepenatan mengurus pernikahanmu. Diam di dalam kamar, pasang diffuser dan teteskan aromatherapy kemudian pasang musik yang tenang sambil membaca buku.

  • ·   Pamper yourself

Pergi ke salon dan lalukan semua hal yang membuat rileks. Kita bisa luluran, creambath, facial, manicure, pedicure dan berbagai treatment lainnya atau menjalani paket pernikahan yang akan membuat kita semakin cantik menjelang hari besar.

Perlu kita ingat, masalah – masalah yang ada dalam mempersiapkan pesta pernikahan tidak seberapa dibandingkan dengan saat kita menjalani rumah tangga nantinya. Oleh karena itu, saat seperti  inilah kita uji mental sebelum masuk babak baru dalam hidup kita.