Vendor That Make This Happened
Wedding Reception
Venue Hotel Majapahit
Event Styling & Decor Steve Decor
Photography Terralogical
Videography Save The Date
Bride's Attire Ricard
Make Up Artist Lona Makeup Artist
Groom's Attire M.J. Bale
Beberapa minggu lalu, saya terlibat di sebuah percakapan yang sangat menarik untuk disimak. Salah seorang teman mengeluh bahwa pacarnya sangatlah tidak romantis dan ia berkata,”Ya mungkin karena pacar gw anak IT ya, jadinya ngga romantis.” Saya pun hanya tertawa mendengar curhatan tersebut, tetapi sebenarnya saya juga bertanya-tanya dalam hati,”Apa benar anak IT ngga romantis?”
Dua hari setelah percakapan tersebut, tim The Bride Dept menerima sebuah email dari feature Submit Your Wedding. Setelah kami membaca cerita dari Gita, sang pengirim, kami pun tertarik dan memutuskan untuk meliputnya. Melalui interview, ternyata suami Gita memiliki latar belakang IT. Wah, semakin menarik ya! Yuk kita simak ceritanya.
Gita dan George pertama kali bertemu ketika mereka terlibat di sebuah organisasi di Melbourne, Australia. Gita yang merupakan ketua dari organisasi tersebut merasa George sedikit ngeselin. Ia pun tidak pernah terpikir akan jadian dengannya.
Pada akhir tahun 2011, mereka pun memutuskan kembali ke Indonesia. Gita kembali ke Jakarta, sedangkan George pun ke Surabaya. Pada awal tahun 2012, mereka pun bertemu kembali di Bali karena menghadiri sebuah acara yang sama. Dari sanalah, komunikasi mereka menjadi semakin lancar hingga mereka memutuskan untuk melanjutkan ke hubungan yang lebih serius.
Tanpa disangka oleh Gita, ternyata George sudah mempersiapkan proposal paling romantis dalam mengajak Gita untuk menikah. Persiapan tersebut ternyata memakan waktu hingga 6 bulan karena George ingin memberikan unforgettable proposal untuk Gita. Ia juga merelakan waktunya untuk mempelajari jenis-jenis diamond dan mencari tahu ukuran jari Gita dari ibunya.
“George juga tahu bahwa aku suka banget dengan kota Hong Kong dan lampu yang indah di malam hari, ia pun merencanakan trip untuk ke sana selama 4 hari 3 malam. Setibanya di sana, George mengajak aku menonton light show di Avenue of The Star dan ia pun mulai berbicara mengenai hubungan kita. Tiba-tiba ia memberikan secarik kertas yang bertuliskan angka-angka dan menyuruhku untuk memasukkan angka tersebut ke Safari. Ternyata angka tersebut adalah kode IT yang bertuliskan,”How about you marry me because will you marry me is too mainstream.” Tidak lama kemudian, George pun mengeluarkan cincin dan menyematkannya ke jari manisku,” cerita Gita kepada The Bride Dept. See? Ternyata anak IT bisa romantis juga.
Persiapan pernikahan Gita dan George dilakukan kira-kira selama 10 bulan. Gita mengaku banyak sekali tantangan yang harus mereka hadapi karena pernikahan mereka akan dilangsungkan di Surabaya, sedangkan Gita tinggal di Jakarta dan George masih harus bolak-balik Melbourne.
Konsep pernikahan Gita dan George ini bisa dibilang sedikit berbeda dengan konsep pernikahan yang biasa diadakan di Surabaya. Mereka mengganti konsep seating dinner dengan standing party di mana para tamu bisa bebas mingle dan mengobrol dengan para tamu lainnya. Mereka pun secara khusus memilih area North Garden Hotel Majapahit yang terkenal sangat cantik sebagai venue pernikahan mereka. Dekorasinya pun mereka sesuaikan dengan memberikan banyak seating area, agar para tamu bisa duduk apabila merasa capek berdiri.
Udara Surabaya yang terkenal panas tidaklah menjadi halangan bagi mereka karena mereka menikah pada bulan di mana sering terjadi hujan. Namun Gita mengaku mereka tidak mempersiapkan pawang hujan sama sekali dan untungnya hujan turun 30 menit setelah acara selesai.
Acara yang berlangsung meriah ini tentu saja memberikan kesan mendalam bagi Gita dan George. Mereka pun memberikan tips kepada para brides-to-be dalam mempersiapkan pernikahan yaitu untuk selalu jujur dengan diri sendiri mengenai ide-ide yang ada. Sesuatu yang mahal belum tentu bagus jadi putuskanlah dengan matang-matang agar semuanya senang. Selain itu, persiapkanlah hati untuk menjalani kehidupan yang baru sebagai suami istri.
Top three vendors pilihan Gita:
- Terralogical
Ini vendor pertama yg aku book karena aku memang punya cita-cita untuk difoto oleh Terralogical sejak 4 tahun yang lalu! Ternyata impian aku kesampaian dan aku sangat puas dengan hasilnya, classy dan timeless. Team Terralogical juga sangatlah ramah.
- Violet Levento
Aku sangat puas dengan kerja dari Violet Levento, especially Adi yang menjadi project manager. Karena Adi dan teamlah, pernikahan ini bisa berlangsung hehe. Apapun request aku, Adi selalu mengiyakannya dan hasilnya sesuai dengan yang sudah dijanjikan. Amazing crews!
- Hotel Majapahit
Amazing place, beautiful garden, delicious food! A stylish colonial heritage hotel in Surabaya!