Memasuki bulan Ramadhan, sesuatu yang paling ditunggu – tunggu adalah hari Idul Fitri. Hari kemenangan yang patut dirayakan dengan berkumpul bersama para kerabat dan keluarga besar. Nah! biasanya di momen – momen seperti ini menjadi saat yang menyebalkan untuk sebagian orang. Kenapa begitu? Karena mereka lelah ditanya “kapan menikah?”
Serangan pertanyaan ini biasanya ditujukan kepada mereka yang sudah berusia atau mendekati usia 30. Entah siapa yang membuat batasan tersebut, namun sudah seperti menjadi batasan yang tertulis jika usia 30 adalah angka terakhir untuk seseorang sebaiknya menikah khususnya perempuan. Padahal semua paham bahwa jodoh dan teman hidup tidak bisa dipaksakan untuk menyatu meskipun dengan alasan usia. Tentu saja para wanita ini memiliki pertimbangannya sendiri ketika memutuskan belum mau menikah saat itu. Berikut adalah beberapa alasan para wanita ketika mereka belum menikah saat atau menjelang usia 30 :
1. Trauma Dengan Hubungan Sebelumnya
Mereka yang telah berpacaran lama dan tiba – tiba harus mengakhiri hubungannya tidak jarang mengalami trauma untuk memulai hubungan baru. Apalagi jika hubungan tersebut kandas karena ada pengkhianatan atau kekerasan oleh sang pacar. Mereka butuh waktu yang cukup untuk berdamai dengan sang mantan dan dengan dirinya sendiri agar bisa memulai babak baru dalam hidupnya.
2. Sedang Asyik Berkarir
Usia menjelang 30, biasanya wanita sedang menjalani progress dalam karirnya. Bukan lagi sebagai fresh graduates atau anak magang seperti di usia – usia 25-an, namun belum juga mencapai puncak karirnya. Sehingga biasanya pada usia tersebut, para wanita sedang berjuang dan menikmati pekerjaannya untuk mencapai target yang mereka inginkan. Tidak pelak kesibukan ini membuat mereka agak sulit berhubungan dengan seorang pria untuk lebih serius.
3. Belum Menemukan Yang Pas
Menemukan seseorang yang pas di hati memang susah – susah gampang, terutama untuk mencari teman hidup selamanya. Para wanita tidak mau sembarang dalam memilih pasangan walaupun usianya sudah “mepet”. Lebih baik telat daripada menyesal selamanya bukan?
4. Tidak Direstui Oleh Orangtua
Sudah menjalani hubungan begitu lama dan belum juga menikah. Bisa jadi disebabkan karena tidak adanya restu dari orangtua masing – masing. Restu yang terhambat menyebabkan mereka belum bisa menikah meskipun usia terus berjalan.
The Bride Dept coba juga menggali dan mencari tahu bagaimana perasaan mereka yang belum menikah menjelang usia 30 dan sudah menikah namun melewati batas usia 30. Apa sebabnya mereka belum menikah? Apakah mereka menganggap bahwa usia 30 memang merupakan batas terakhir untuk menikah? Dan bagaimana dengan tanggapan orang – orang di sekitar mereka melihat mereka belum menikah? Teman share The Bride Dept kali ini adalah dua wanita, yang pertama belum menikah di usianya yang ke-29 dan yang kedua telah menikah di saat usianya sudah menginjak angka 31. Simak ya brides!
M, 29 tahun
Kalau boleh tahu, apa yang menyebabkan kamu belum menikah menjelang usia 30?
“Belum punya calon-nya. Beberapa kali ada yang mendekati tetapi selalu ada saja yang tidak pas di hati”
Apakah kamu menganggap jika angka 30 tersebut merupakan batasan terakhir untuk menikah?
“Tidak juga sih. Alasannya mungkin karena kita tinggal di Indonesia yang menganggap kalau di usia 30 masih belum menikah adalah “aib” atau itu cuma alibi gw karena gw udah 29 tetapi belum menikah, hahaha!”
Bagaimana dengan tanggapan orang – orang di sekitar kamu melihat kamu? Apakah kamu merasa terganggu?
“Mereka sih menanggapinya dengan bijaksana dan menerima gw apa adanya. Paling kemana – mana dan dimana – dimana semua orang jadi mendoakan gw supaya cepat menikah. Gw hanya bisa mengamini. Orangtua dan keluarga juga tidak terlalu mendorong gw untuk cepat – cepat menikah, meskipun gw tahu dalam hati mereka ingin gw menikah, hiks. Kalau di acara keluarga sudah ramai tanya – tanya, gw palingan pura – pura kikir kuku atau mainin rambut, hahaha.”
R, 38 tahun
Kalau boleh tahu, apa yang menyebabkan kamu belum menikah menjelang usia 30?
“Dulu, kelamaan pacaran sama orang yang ga jelas, karena dia beda agama dan pekerjaanya belum settled. Waktu akhirnya putus, jadi bingung cari yang pas di hati. Selain cinta, pekerjaan calon suami harus dipertimbangkan juga, yang penting punya pekerjaan tetap dan mau kerja keras. Selain itu ada beberapa hal yang saya kejar sebelum memutuskan untuk menikah. Saya mau punya pekerjaan yang settled, merasakan punya karir yang bagus, merasakan punya rumah dari hasil keringat sendiri. Tercapai juga sih punya rumah sendiri sebelum menikah.”
Apakah kamu menganggap jika angka 30 tersebut merupakan batasan terakhir untuk menikah?
“Iya, saya menganggap usia 30 memang menjadi batasan untuk menikah. Namun menikah di usia 25 tahun menurut saya juga terlalu muda sih, karena waktu usia 25 tahun saya belum kepikiran untuk menikah.”
Bagaimana dengan tanggapan orang – orang di sekitar kamu melihat kamu? Apakah kamu merasa terganggu?
“Terganggu sih dengan tanggapan orang terutama keluarga yang selalu menanyakan “kapan menikah.” Lama – lama jadi kebal dan ambil sisi positifnya. Saya berpikir menikah di usia 30 atau lebih justru baik dari segi psikologis seseorang. Katanya jadi lebih siap mental dan emosi menjalankan rumah tangga. Benar juga loh, karena sesudah menikah saya tidak pernah berantem dengan suami untuk hal – hal yang sepele seperti ketika saya berusia masih 20-an, hehehe,”