Vendor That Make This Happened
Event Styling & Decor Classy Tent Decoration
Photography Into Photoworks
Make Up Artist Maharani Nilla
Pernah membayangkan bertemu dengan jodoh di media sosial? Mungkin banyak orang berpikir negatif mengenai perkenalan di media sosial, apalagi dengan berita-berita yang menyeramkan yang sering disiarkan belakangan ini. Namun bagaimana jika perkenalan di media sosial tersebut berakhir dengan kisah bahagia? Kita simak kisah Raissa dan David berikut ini.
Awalnya Raissa berkenalan dengan David melalui Instagram. Sebenarnya David sudah lama memerhatikan akun Instagram milik Raissa. Namun David belum berani untuk follow duluan. Hingga akhirnya Desember 2015 kemarin David mem-follow akun Instagram Raissa. Raissa baru mem-folback dua hari kemudian. Setelah itu, David mengirimkan pesan via direct message. Pesan tersebut berisi pertanyaan mengenai beberapa foto yang diposting oleh Raissa. Kebetulan tahun 2015 Raissa memang dari Mesir. Kemudian David menyukai travelling, sehingga ia tertarik dengan foto-foto Raissa yang berada di Mesir. Namun setelah berpacaran, David mengaku bahwa alasan tersebut hanya pickup line saja untuk berkenalan dengan Raissa.
Akhirnya mereka sering lama bercerita, mengobrol panjang yang intens, hingga nge-date berkali-kali. Setelah keduanya merasa cocok, mereka berdua memutuskan untuk berpacaran di bulan yang sama. Dari kenal hingga acara lamaran berlangsung, Raissa dan David hanya membutuhkan waktu selama 4 bulan untuk merasa yakin akan cinta mereka.
Suatu pagi, Raissa sedang merasa sangat suntuk di kantor karena merasa butuh liburan. Kebetulan saat itu ia melihat foto sebuah tempat yang menurutnya bagus. Tempat itu bernama Shirakawa-go. Akhirnya Raissa menceritakan hal tersebut kepada David. Sorenya David malah mengirimkan e-mail yang berisi tiket ke Jepang. Dan ternyata waktu keberangkatannya sebulan kemudian. Raissa sempat terkejut. Tapi karena ia mengerti David yang suka bersikap spontan, nekat, dan memang hobi travelling, jadi Raissa memang percaya saja dan tidak curiga.
Akhirnya mereka pun berangkat ke Jepang. Mereka langsung menuju ke Shirakawa-go, kemudian menyempatkan untuk meng-eksplor Osaka dan Takayama di hari sebelum pergi ke Shirakawa. Di hari mereka pergi ke Shirakawa-go, Raissa dan David berangkat pagi sekali. Waktu itu langitnya memang sangat mendung. Sampai di sana ternyata hujan salju sangat kencang, bahkan hampir badai juga.
Walaupun sedang hujan salju, mereka berdua tetap memutuskan untuk terus lanjut jalan-jalan ke Shirakawa. Setelah beberapa jam keliling di Shirakawa, main salju, foto-foto, dan makan siang, tiba-tiba David mengajak Raisa untuk memutari satu spot lagi yang berada di dekat danau. Memang lokasi tersebut belum sempat mereka kunjungi. Raissa pun menjadi sedikit curiga. Setelah menyusuri danau, tiba-tiba David berjalan terlebih dahulu ke sebuah gubuk yang berada jauh di tengah lapangan salju. Awalnya Raissa mengira bahwa David hendak mengambil spot untuk foto, namun ternyata David tak kunjung kembali.
Raissa sempat merasa takut dan khawatir karena ia telah menunggu lebih dari 20 menit dan badai pun semakin kencang. Tetapi ia nekad untuk menerjang badai karena cemas dengan keadaan David. Sampai di depan gubuk, ternyata David baik-baik saja. Mereka sudah terlanjur jauh dari keramaian, akhirnya mereka pun memutuskan untuk tetap stay sambil berteduh di sana. Mereka membicarakan mengenai trip yang mereka lakukan, tentang hidup, dan tentang masa depan. Sampai akhirnya dia bilang, “Aku rencana mau ke banyak tempat in the future. Kamu mau nemenin aku terus kan?”. Raissa pun langsung menjawab, “Iya, mau”.
Setelah mereka selesai mengobrol, tiba-tiba David pergi meninggalkan Raissa ke tengah salju lagi. Sontak Raissa sempat berkata di dalam hati, “Nih anak maunya apa sih ninggal-ninggalin mulu,”. Raissa mengikuti David dengan setengah terpaksa karena kedinginan. Ia langsung berteriak, “Mau ke mana nih?” Tiba-tiba David langsung berhenti dan berbalik badan kemudian berkata, “Katanya mau ikut aku kemanapun. Sini dong!”. Raissa akhirnya menghampirinya. Posisi mereka berdua memang berada di tengah lapangan saljum benar-benar out of nowhere.
Dengan suara agak gemetaran karena kedinginan, beberapa kalimat intro keluar dari mulut David. Raissa mengingat bahwa David berkata, “Aku mau kamu ikut kemanapun aku pergi. For the rest of my life,”. Lalu David pun berlutut, kemudian memberikan cincin dan meminta Raissa untuk menikah dengannya. Raissa langsung berkata “Yes!” dalam beberapa detik.
Saat lamaran berlangsung, Raisa memilih konsep yang simpel dengan nuansa peach. Dari dekorasi hingga baju keluarga semuanya bernuansa peach. Sedangkan untuk mereka berdua sendiri memilih warna coklat nude agar terlihat lebih bold dari yang lain. Untuk dekorasi memang tidak terlalu banyak di rumah Raissa. Ia sengaja hanya meminta kain sidewall berwarna putih untuk menutup rak televisi, kemudian memberikan kesan yang rapih dan bersih saja agar ruangan terlihat lebih luas dan tidak banyak barang. Sisanya Raissa meminta standing flower dan bunga meja untuk mempercantik ruangan. Kebaya Raissa dibuat oleh kerabat keluarganya sendiri. Bahannya dari kebaya, payet, dan kain wiron yang ia cari sendiri di Pasa Mayestik. Sedangkan kemeja tenun untuk David dibuat di Garuda by Negarawan.
Momen paling berkesan yang dirasakan oleh Raissa ialah saat ia ke luar kamar untuk bergabung di area lamaran. Pertama kalinya ia duduk berhadapan dengan David. Mereka menjadi susah untuk tersenyum lebar, bahkan untuk tertawa lepas saja sulit. Sepanjang acara mereka eye contact terus, namun sambil malu-malu. Raissa mengaku merasa aneh seperti baru pertama kali bertemu. Selain itu, ia juga merasa sangat lega karena ternyata dua keluarga besar mereka sangat cocok, hingga bisa membaur satu sama lain.
Top 3 vendors pilihan Raissa dan David
1. Maharani Nilla Makeup
Walau di akun Instagram Nilla Makeup bilang kalau pelayanannya slow respon, namun ternyata mereka tetap sigap menanggapi permintaan Raissa untuk booking selama H-1 bulan sebelum acara. Vendor ini juga datang on time di waktu acara. Selain itu, pelayanannya juga sangat ramah. Hasil make up yang dihasilkan bergitu berkesan karena sangat bagus dan super flawless. Bahkan make up yang menempel di wajah Raissa bisa awet sampai malam.
2. Intophotoworks
Raissa mengaku sangat bahagia ketika melihat hasil foto yang dihasilkan oleh Intophotoworks. Dia mengatakan bahwa vendor yang satu ini memiliki selera tone yang begitu brigt dan clean. Stok foto yang diberikan kepada Raissa dan David sangat banyak, sehingga seluruh momen tertangkap dengan baik dan tidak ada missed.
3. Classytentdecoration
Dekorasi yang dihasilkan oleh vendor ini sesuai dengan brief yang diminta oleh Raissa dan David. Mulai dari item dekorasi, jenis, hingga warna bunga. Selain itu, tim dari Classytentdecoration juga kerjanya cepat dan ontime.
Raissa juga memberikan tips kepada pembaca The Bride Dept dalam mempersiapkan acara lamaran. Ia mengatakan bahwa lamaran memang sebagian besar diatur oleh pihak perempuan. Namun kita bisa dan jangan segan untuk meminta ide maupun bantuan dari calon tunangan. Saat mempersiapkan tunangan, Raissa meminta saran dan bantuan kepada David mengenai vendor, menyiapkan seserahan, membungkus seserahan, hingga bolak balik ke penjahit untuk fitting. Kemudian hal penting lainnya ialah menjaga komunikasi baik dengan keluarga besar kedua belah pihak. Saat lamaran tidak hanya calon pengantin saja yang terlibat, namun seluruh keluarga juga akan terlibat. Saran terakhir mengenai vendor. Kita harus bisa menindaklanjuti seluruh vendor secara berkala. Sebisa mungkin untuk mengingatkan pihak vendor H-2 hari untuk memastikan bahwa semuanya memang sudah fix dan siap. Jangan lupa untuk membuat reminder mengenai pembayaran, baik DP maupun pelunasan.