Pernikahan Oskar Dan Noni Di Thamrin Nine Ballroom

By Cynthia on under The Wedding

Style Guide

Style

International

Venue

Hall

Colors

Vendor That Make This Happened

Holy Matrimony

Venue Wihara Ratana Graha

Photography Antijitters Photo

Make Up Artist Marlene Hariman

Hair Do Nani Suwarni

Bride's Attire Studio Boh

Groom's Attire Agus Lim

Wedding Organizer Artea Organizer

Wedding Reception

Venue Thamrin Nine Ballroom

Event Styling & Decor Image Décor

Photography Antijitters Photo

Make Up Artist Marlene Hariman

Hair Do Nani Suwarni

Bride's Attire Studio Boh

Groom's Attire Agus Lim

Catering Chez Ingrid Catering

Lighting Uplight Project

Invitation Micasa Jakarta

Master of Ceremony Kemal Mochtar

Wedding Entertainment Arikacoustic

Wedding Organizer Artea Wedding Organizer

Oskar dan Noni telah mengenal satu sama lain selama 10 tahun. Awalnya, Oskar meminta bantuan Noni untuk jadi foto model tugas kuliahnya. Oskar sampai rela menyewa studio, lighting, dan beragam peralatan lainnya. Namun, itu semua hanya bohong. Ternyata Oskar hanya ingin dekat dengan Noni. Perjuangan cinta yang dilakukan oleh Oskar cukup berat. Sebelum berpacaran, Oskar sempat menyusul Noni ke Melbourne. Sampai menghubungi kampus Noni hanya untuk mendapatkan alamat atau nomor teleponnya.

Pada tahun 2012 mereka sempat kehilangan kontak, namun akhirnya bertemu lagi karena memiliki teman yang sama. Noni selalu merasa bahwa Oskar merupakan seseorang yang begitu spesial buatnya. Dia selalu sayang Oskar melebihi pacarnya sendiri. Waktu itu Noni memang sudah memiliki pacar. Faktor umur membuat mereka bisa berpikir lebih dewasa dalam menyikapi semua hal. Bahkan saat berpacaran pun tidak ada yang namanya istilah “nembak”. Oskar hanya mengungkapkan rasa sayangnya. Mereka pun memutuskan untuk berpacaran selama 2 tahun hingga akhirnya memutuskan diri untuk menikah. Walaupun tidak ada istilah “nembak”, Oskar tetap membuat proposal romantis untuk Noni. Oskar melamar Noni di tahun 2013, tepatnya satu minggu setelah ulang tahun Noni. Selama berpacaran, Noni meminta kepada Oskar untuk tidak membuat surprise untuknya. Sehingga Noni tidak pernah berharap apapun. Namun ia sudah memiliki feeling bahwa Oskar memang menyiapkan cincin untuknya.

Tepat tanggal 27 Oktober, Oskar menelepon Noni untuk menemaninya datang ke acara pembukaan resto temannya. Namun sampai jam 8 malam, Oskar tak kunjung menjemput Noni. Noni pun berpikir untuk membatalkan karena sudah larut malam. Namun, ternyata Oskar menjemputnya walaupun terlambat. Akhirnya mereka pun berangkat, tetapi Oskar meminta untuk mampir sebentar di apartemen. Setelah masuk ke apartemen, Noni dikejutkan oleh kamar kosong yang ternyata sudah dihias untuk mereka berdua dinner. So romantic! Noni sempat berpikir bahwa kejutan tersebut untuk birthday dinner saja, sampai akhirnya Oskar melontarkan sebuah pertanyaan, “Will you marry me?”. Noni pun sempat salah tingkah, sampai meminta Oskar untuk mengulang pertanyaan tersebut karena tidak terdengar.

Romantic proposal pun diterima. Selama kurang lebih 1 tahun mereka mempersiapkan pernikahan, tepatnya sejak akhir tahun 2014 lalu. Tantangan terbesar selama mempersiapkan wedding ialah menemukan vendor-vendor yang pas dan bisa dipercaya, namun budget yang telah ditentukan juga sesuai. Noni juga telah mengira bakal ada unnecessary dramas saat menuju hari H, sehingga diperlukan tim yang handal dan bisa membantu. Noni dan Oskar memilih menggunakan vendor-vendor yang bisa dibilang cukup muda karena keduanya percaya bahwa mereka lebih berani untuk bereksperimen yang berbeda dan lebih kreatif. Mereka juga bisa lebih mengerti bahwa pernikahan tidak selamanya harus over the top. Walaupun sedikit berrisiko karena mereka masih kurang pengalaman, namun setelah Oskar dan Noni bertemu mereka merasa sangat cocok dan percaya.

Pernikahan digelar pada 19 Desember 2015. Selama pernikahan berlangsung, prosesi adat yang dijalankan ialah adat Cina yang bernama Sangjit atau lamaran. Pihak laki-laki membawa seserahan ke rumah pihak wanita. Biasanya prosesi ini dilakukan seminggu sebelum pernikahan berlangsung. Biasanya seserahan terdiri dari 8, 10, atau 12 baki. Baki terdiri dari peralatan sehari-hari untuk bride and groom, emas, dan kue mangkok. Tujuannya agar pernikahan yang digelar bisa penuh dengan yang manis-manis. Sebelum resepsi juga ada prosesi Tehpai yang dimaksudkan untuk menghormati om atau tante yang lebih tua dan sudah menikah. Prosesi ini dilangsungkan pada hari H sebelum gladi resik dimulai. Prosesi yang berlangsung berupa pemberian teh, kemudian Oskar dan Noni diberi kado berupa angpao atau perhiasan.

Tema dan konsep yang diusung dari acara pernikahan Oscar dan Noni adalah garden party di Thamrin Nine Ballroom. Ada special request dari orang tua keduanya untuk mencampurkan warna yang didominasi dengan merah agar lebih hoki. Sedangkan untuk resepsi konsepnya terkesan lebih simpel dan tidak kaku. Mereka memilih MC yang tidak terlalu formal dan kaku, selain itu musiknya pun dibuat akustik. Untuk undangan dan cake didominasi dengan water colour painting dengan warna yang cenderung bold, seperti fushcia, merah, dan biru. Detail dekorasi didominasi oleh warna hijau, merah, dan fuschia yang senada dengan undangan . Untuk memotong budget, Oskar dan Noni mengakalinya dengan menggunakan backdrop Tehpai yang bisa dipakai lagi untuk backdrop photobooth saat resepsi berlangsung. Karena ballroom-nya juga cukup kosong, mereka mengakalinya dengan menambahkan hiasan pohon dan 6 buah hanging flower wreath. Sebelum memasuki ruangan ada koridor yang dihiasi dengan daun serta foto-foto pre-wedding dan love quotes yang dibingkai gold.

Wedding dress yang dikenakan Noni juga terlihat sangat cantik dan menawan. Selama ini banyak bride yang memilih ball gown untuk wedding mereka karena ingin terlihat bak seorang putri di hari besarnya. Namun Noni lebih memilih gaun yang memancarkan personality-nya. Maka dari itu, Noni memilih gaun klasik dengan simple cut yang ditambahkan dengan killer details. Tentu sangat sulit untuk menemukan wedding designer yang mengerti tentang hal ini. Beberapa desainer yang ditemui Noni cenderung idealis jika gaun tersebut harus besar, jika tidak akan terlihat seperti “pengapit”. Noni sempat merasa depresi karena ia tahu bahwa desain seperti bukanlah gayanya. Sampai akhirnya 5 bulan sebelum hari H ia melakukan deal dengan Studio Boh. Vendor yang didominasi oleh anak muda ini pun akhirnya memahami bahwa gaun pengantin tidak harus panjang. Akhirnya gaun yang dipesan Noni dipenuhi dengan swarovski, pearls, dan laser cut bunga yang penuh dari atas sampai bawah. Untuk kain yang akan dipayet pun Noni memilih motif bunga rose besar. Noni sempat ditawari kain laser cut yang sekarang sedang hits, namun ia berpikir terlalu high fashion dan modern. Akhirnya ia pun menolaknya karena tidak sesuai dengan seleranya dan takut terlalu panas saat mengenakannya.

Selama pernikahan, Oskar dan Noni merasa highlight pernikahannya pada saat momen sakral akad nikah di mana keduanya mengucapkan janji suci beserta ungkapan terima kasih kepada orang tua. Momen tersebut sangat mengharukan. Sedangkan untuk momen memorable-nya sendiri ketika salah satu mobil dari keluarga inti ada yang kempes sebelum menjemput bride di hotel. Alhasil, acara pun sempat mundur dari waktu yang seharusnya karena harus pulang dulu untuk ganti mobil. Noni juga sempat panik karena malam sebelum hari H dan paginya turun hujan deras. Untuk acara malam pun, mereka baru mengetahui bahwa ada 5 weddings yang digelar di sekitar bundaran HI. Tentu saja lalu lintas menjadi sangat padat dan ramai. Namun Oskar dan Noni beserta keluarga besar merasa bersyukur karena acara yang digelar cukup ramai. Terutama saat MC mengatakan, “You guys, this is awesome, despite all the traffic and bad weather the crowd still this much.”

Top 3 Vendors Pilihan Oskar dan Noni

1. Artea Organizer

Noni merupakan orang yang bisa dibilang control freak. Sehingga waktu mencari wedding organizer butuh waktu yang sangat panjang. Ia sempat mendapat kenalan dari teman atau keluarga yang pernah menikah sebagai referensi. Namun, Noni merasa tetap kurang cocok karena tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan Artea Organizer melalui Instagram. Pertama bertemu dengan Renate dan Akte berasa seperti love at first sight. Besoknya mereka langsung membuat deal. Pelayanan yang diberikan sangat memuaskan. Walaupun Oskar dan Noni memilih wedding organizer yang bukan planner, tetapi mereka sangat membantu ketika persiapan acara. Mereka selalu mengingatkan untuk tanggal-tanggal penting seperti pelunasan dan meeting dengan vendor lain. Pelayanannya juga cepat dan smoothly.

2. Studi Boh

Studi Boh merupakan desainer yang tidak idealis dan mau mendengarkan klien. Bahkan vendor yang satu ini juga sempat mengajak Noni untuk mencari kain. Mereka juga sangat helpful saat menemukan kekurangan pada gaun. Noni sangat puas dengan hasilnya. Para tamu juga banyak yang memuji gaun tersebut.

3. Micasa Jakarta

Noni mengetahui Micasa juga dari Instagram. Ia merasa cocok sekali dengan desain Micasa yang watercolour. Bunganya terlihat sangat real karena kombinasi 3D Printing dan Watercolor tertuang dengan sempurna. Undangan Oscar dan Noni pun dapat tersebar dengan lancar dan on time, apalagi ada tamu-tamu yang berasal dari luar kota juga.

Noni dan Oskar juga membagikan tips dalam mempersiapkan pernikahan kepada pembaca The Bride Dept, yaitu jangan terlalu perfeksionis. It’s your big day, jadi jangan sampai hal-hal kecil bisa merusak mood kalian. Ketika hari H datang, percayakan seluruhnya ke vendor-vendor yang sudah dipilih. Wedding blog atau website seperti The Bride Dept sangat membantu untuk menambah ide tau referensi pernikahan kalian. Namun, kamu tidak akan bisa memperkirakan hasilnya akan sama atau tidak karena vendor-vendor tidak mau menjiplak dan berhak untuk kreatif. Wedding blog/ website pun sangat membantu untuk melihat “porfolio” beragam vendor.