Perkenalan Andrew dan Liz berawal ketika keduanya bekerja di perusahaan yang sama di awal tahun 2010. Karena keduanya memiliki minat yang sama, mereka berdua menjadi semakin dekat. Kedekatan tersebut juga dipengaruhi oleh pekerjaan di kantor yang mengharuskan mereka bekerja lebih lama di kantor. Tak lama setelah itu, mereka pun memutuskan untuk berpacaran.

3 tahun berpacaran adalah waktu yang cukup untuk membuat mereka yakin dengan satu dan lainnya. Pada awal Oktober 2013, Andrew pun melamar Liz di Grosvenor Square, London. Ketika itu, seluruh taman diselimuti oleh daun-daun yang berwarna orange dan merah karena musim gugur. Tanpa berpikir panjang, Liz pun mengiyakan pertanyaannya Andrew.

Andrew dan Liz yang merupakan warga negara Singapura memutuskan untuk mengadakan acara pertunangan terlebih dahulu di Hotel Mulia Jakarta. Hal ini dikarenakan ibu dari Liz adalah warga negara Indonesia, dan mereka ingin mengundang keluarga yang berdomisili di Indonesia. Sedangkan acara pernikahannya sendiri digelar di negara Singapura.

Acara pertunangan mengambil tema chinoiserie dengan dominasi warna-warna vibrant. Liz juga memasukkan tema ini ke semua elemen-elemen acara pertunangannya, seperti undangan, dress, hingga souvenir. Pesta pertunangan ini juga diadakan dengan skala besar dengan mengundang sekitar 2,000 orang. Bagi Liz, momen yang paling berkesan adalah ketika ia berdansa dengan ayahnya terlebih dahulu sebelum melakukan first dance dengan Andrew.

Untuk top vendors menurut Andrew dan Liz adalah

1. Private WO

“Thankfully I had a wedding organiser – Private WO, headed by the very capable Lina Handayani, who made sure that things were running like clockwork despite me being in a different country.”

2. Sebastian Gunawan

“My dress was beautiful and unique – it made me feel like a Spanish princess.”

3. Donny Liem

“He is an absolute magician.”

4. Mario The Nine

“Best of all was my photography and videography crew who were able to capture every single minute of this momentous occasion.”