Vendor That Make This Happened
Holy Matrimony
Venue Kapel Mater Boni Consilii
Event Styling & Decor Fuchsia Decoration
Photography PPF photo
Make Up Artist Priscilla Myrna
Hair Do Priscilla Myrna
Bride's Attire Astry Esa
Catering Dapur Jo Bandung
Groom's Attire Agus Lim
Jewellery & Accessories Rinaldy A Yunardi
Florist Jasmine Florist
Videography Vtrack
Wedding Organizer Tomodachi Wedding Consultant
Wedding Entertainment Svaditra Bandung Chamber Choir
Invitation KYUB Design & Print
Souvenir Fine Souvenir
Others Kopaka (Mother of groom Dress)
Others Astry Esa (Mother of The Bride Dress)
Wedding Reception
Venue Grand Ballroom The Trans Luxury Hotel Bandung
Event Styling & Decor Fuchsia Decoration
Photography PPF Photo
Make Up Artist Priscilla Myrna
Hair Do Priscilla Myrna
Bride's Attire Astry Esa
Groom's Attire Agus Lim
Jewellery & Accessories Rinaldy A Yunardi
Florist Jasmine Florist
Videography Vtrack
Wedding Organizer Tomodachi Wedding Consultant
Master of Ceremony Willy Kevinda
Wedding Entertainment Marcella Music
Invitation KYUB Design & Print
Wedding Cake Ny Liem
Souvenir Fine souvenir
Cerita cinta Teresa dan Niki bermula dengan pertemuan keduanya di Singapura. Di sana mereka berdua kebetulan tinggal di satu cost yang sama, bahkan kamar cost mereka berseberangan. Setelah keduanya berkenalan, mereka menemukan kebetulan lain, yaitu mereka sama-sama sedang studi jurusan seni di sana. Kesamaan itu membawa mereka semakin dekat, keduanya mulai sering bertemu untuk mengerjakan tugas bersama hingga akhirnya mereka mulai berpacaran. Setelah tujuh tahun berpacaran, keduanya memutuskan untuk menikah. Jika pasangan lain kebanyakan melamar kekasihnya lewat cara-cara yang elaborate dan terkadang terkesan over the top, cara Niki melamar Teresa terbilang simple dan berbeda. Niki tidak merahasiakan rencananya untuk melamar dari Teresa, lucunya sehari sebelum dia melamar, Niki telepon Teresa dan menanyakan langsung ukuran jarinya. Alhasil Teresa langsung tahu kalau Niki akan melamarnya.
Pernikahan keduanya direncanakan dalam kurun waktu satu tahun. Kondisi Teresa yang berdomisili di Jakarta, sedangkan pernikahan mereka diadakan di Bandung menjadi tantangan terbesar selama perencanaan pernikahan ini. Teresa harus meluangkan waktunya untuk pulang-pergi antara Bandung dan Jakarta untuk bertemu dengan vendor-vendor pernikahannya.
Di pernikahan mereka, Teresa dan Niki memutuskan untuk mengambil tema Christmas Bohemian Wedding. Menurut pasangan ini, natal adalah the best time of the year, jadi keduanya memilih untuk memakai tema ini dengan harapan supaya pernikahan mereka dapat menjadi the best time of their life. Mengambil inspirasi dari alam, keduanya menggunakan segala hal yang natural seperti kayu, pepohonan dan bunga untuk digabungkan dengan tema christmas wedding mereka. Berbagai kayu, bunga dan pohon yang terlihat di pernikahan mereka melengkapi unsur bohemian dan free-spirited pernikahan ini. Detail-detail seperti christmas lights dan warna-warna rich seperti maroon, forest green, burgundy, gold dan magenta menyempurnakan nuansa christmas wedding ini.
Pada hari pernikahannya, Teresa menggunakan wedding dress yang dia rancang sendiri. Teresa yang dulu sempat mengikuti sekolah fashion, menginginkan untuk menggunakan gaun rancangannya sendiri di hari pernikahannya. Teresa memulai membuat sketch gaun yang dia ingikan, lalu bersama dengan temannya yang merupakan seorang designer, Astry Esa, mereka berkolaborasi untuk mewujudkan dream wedding dress impiannya. Gaun yang dikenakan Teresa pada holy matrimony mengambil inspirasi dari Grace Kelly, dengan beberapa modifikasi seperti tambahan layer pada bagian train gaun yang terbuat dari organza dan tulle. Wedding veilnya sendiri terinspirasi dari kesukaan Teresa akan hujan, karena itu Esa membuatkan wedding veil dengan untaian mutiara yang menirukan tetesan hujan. Dress yang digunakan Teresa di malam hari menerapkan elemen dari burung angsa dan merak dengan sulaman menyerupai ekor merak dan susunan kristal Swarovski dalam bentuk feather serta lace dan train gaun yang memamerkan motif feather.
Gaun pernikahan anggun buatan Teresa tersebut dipercantik dengan wedding bouquet kreasi Jasmine Florist. Sesuai dengan tema Christmas yang dipilih, Teresa meminta supaya buket tersebut dipenuhi warna merah dan hijau berisikan bunga-bunga kesukaan Teresa seperti peony, protea dan eryngium. Awalnya Teresa ingin memakai bunga dahlia, namun karena bunga dahlia sedang tidak musim, akhirnya digantikan dengan red james story, kaaps groen baubles dan bunga-bunga lainnya. Kombinasi warna dari bunga-bunga di buket tersebut menambahkan kesan rustic di pernikahan Teresa dan Niki.
Momen yang menjadi highlight bagi pasangan ini di pernikahan mereka adalah sesaat sebelum wedding dance mereka dimulai. Teresa menyanyikan lagu make you feel my love milik Bob Dylan. Lagu itu berhasil membuat Niki terharu hingga hampir menangis di resepsi pernikahan mereka.
Niki dan Teresa memilih tiga vendor berikut sebagai top vendor di pernikahan mereka:
1. Priscilla Myrna
Sudah berhasil membuat aku terlihat cantik di hari pernikahan dan mendapatkan pujian dari Niki dan seorang tamu anak kecil.
2. Tomodachi Wedding Consultant
Benar-benar membuat pernikahan Teresa dan Niki berjalan profesional dan lancar.
3. PPF Photo
Mereka yang fun dan friendly dan menghasilkan foto-foto yang indah.
Bagi pembaca The Bride Dept yang sedang merencanakan pernikahannya, Niki dan Teresa menyarankan untuk membuat list apa saja yang mereka inginkan ada di hari pernikahan. Seperti bunga yang mereka ingin pakai atau lagu yang ingin dimainkan. Selain itu, buat moodboard warna dan unsur tema untuk dekorasi pernikahan supaya mempermudah para calon pengantin menerangkan ke vendor pernikahan yang mereka inginkan.