Classic European Themed Wedding at Fairmont Hotel

By Septa Mellina on under The Wedding

Style Guide

Style

International

Venue

Hotel

Colors

Vendor That Make This Happened

Holy Matrimony

Venue GKY Puri Indah

Photography Freyja Photography

Videography ARA Photo and Video

Bride's Attire Albert Yanuar

Make Up Artist Marlene Hariman

Hair Do Maulana

Catering Ny Hendrawan

Wedding Organizer One Heart Wedding Organizer

Wedding Reception

Venue Fairmont Hotel

Photography Freyja Photography

Event Styling & Decor FourteenFifteen Design (Concept)

Videography ARA Photo & Video

Bride's Attire Albert Yanuar

Make Up Artist Marlene Hariman

Hair Do Maulana

Wedding Entertainment Fernando Edo (MC)

Wedding Organizer One Heart Wedding Organizer

Memberikan sentuhan romantis di resepsi pernikahan ternyata tidak terbatas hanya pada rangkaian bunga-bunga cantik atau lantunan lagu cinta. Konsep art gallery dan perpustakaan kuno nan klasik juga mampu menghadirkan suasana romantis itu di hari pernikahanmu lho, brides. Inilah Elsa dan Melvin, pasangan berbahagia yang memiliki ide unik tersebut untuk resepsi pernikahan mereka beberapa waktu lalu.

Awalnya, Elsa sangat menginginkan konsep dekorasi art gallery pada hari pernikahannya. Selain ditunjang oleh profesinya terdahulu di bidang creative industry, Elsa juga ingin memperlihatkan berbagai foto pre-weddingnya yang unik di Melbourne.

Atas bantuan tangan kreatif Lenny dari El_ Decoration, konsep art gallery itu pun dikembangkan menjadi konsep perpustakaan untuk main ballroom-nya. “Lenny punya visi yang cukup unik yang bisa mengembangkan ide saya menjadi realita. Selain itu, untuk logo dan art gallery design saya percayakan in-house designer saya sendiri, Ira, dari FourteenFifteen,” ujarnya bahagia.

Konsep library yang unik ini terinspirasi dari perpustakaan Universitas Coimbra di Portugal. Pasangan ini memang sangat menggandrungi perpustakaan kuno dan klasik yang menyimpan sejuta sejarah dan pengetahuan. Yakin bahwa edukasi adalah kunci untuk membangun karakter manusia dan negara, pasangan ini pun berharap dapat membuat perpustakaan yang indah dan megah untuk banyak orang dan mengembalikan cinta mereka kepada buku. “Library can be a cool place to hang out,” ujar Elsa.

Kecintaan mereka terhadap buku juga terlihat dari deretan foto anak kecil yang memegang berbagai tulisan. Ternyata, tulisan tersebut adalah cerita cinta singkat pasangan ini. Konsepnya seperti surat cinta yang ditulis oleh orang ketiga yang menceritakan dongeng-dongeng kerajaan. Inspirasi ide ini muncul dari buku-buku dan library itu sendiri.

Selain unik, pasangan ini juga terbilang romantis. Saat bepergian jauh, keduanya terbiasa untuk menulis surat tentang pengalaman travelling. Surat-surat itu ditulis di lembaran-lembaran kartu pos dari negara atau kota tempat mereka bepergian.

This way, it’s like as if we were there together with them during their travel trips. Saya juga cukup terkesima dengan effort yang dikeluarkan oleh pasangan kekasih zaman dulu yang suka menulis surat cinta ke satu sama lain, sepertinya sangat romantis,” kata Elsa sumringah.

It is not surprising then they had a very romantic and sweet marriage proposal at Le Chateau Blanc. Tahu bahwa pasangannya menginginkan lamaran yang intimate dan romantis, Melvin kemudian menyiapkan segalanya untuk Elsa, mulai dari cincin, makanan hingga tempat mereka duduk di restoran tersebut.

It just so happen that the entire restaurant was empty, leaving the whole kitchen staffs, butlers, and security just for two of us. I sort of expected it since it’s so special. We had a 7 course meal of scrumptious French cuisine and wine, and at the end of it, I was totally full. At the end of our dessert, Melvin went down on one knee and proposed me with such a sweet ring, and oh-that-face, that I cannot resist and said YES,” Elsa berkisah, mengenang moment lamaran yang sangat romantis itu.

Setelah I-do-moment itu, keduanya pun mempersiapkan berbagai hal untuk hari besar mereka. Setahun lamanya mereka menghabiskan waktu untuk persiapan pernikahan. Menurut Elsa, tantangan terbesar dalam mempersiapkan pernikahan adalah memilih vendor yang tepat dan dapat dipercaya. Setelah mendapatkan vendor dan menjalani serangkaian meeting untuk mendiskusikan konsep pernikahan, pasangan ini menyerahkan persiapan tersebut kepada vendor tanpa banyak ikut campur.

Enam bulan sebelum hari pernikahan, keluarga inti melakukan lamaran yang diikuti dengan sangjitan 1 minggu sebelum hari H. Sangjitan merupakan prosesi seserahan adat Indonesian Chinese. Mereka juga melakukan prosesi teapai untuk menghormati para keluarga yang dituakan pada saat hari H. Selain itu, pihak pengantin perempuan juga mengadakan perjamuan untuk keluarga besar dan juga teman-teman terdekat.

Hari yang dinantikan pun tiba. Bertempat di Fairmont Hotel Jakarta, Elsa melangkah anggun dengan gaun cantik karya Albert Yanuar. Elsa begitu mempercayakan gaun bersejarahnya tersebut pada Albert yang terkenal akan pengalamannya di dunia fashion. “Saya kenal Albert pada saat masih bekerja di British Council, dia adalah salah satu top fashion designers kami dalam program Fashion Forward bersama Jakarta Fashion Week. He is my favorite. He is so calm and good natured that you cannot help but want to work together with him. Albert tidak pernah meminta saya mengenakan gaun ini atau itu. Ia justru mendengarkan setiap keinginan saya. I was like a little girl so eager to go to the candy shop every time it was time for dress fitting, as I was always looking forward to what I will be wearing and how the dress is going to turn up. He made my fantasy turns to reality with this dress,” Elsa menjelaskan.

Di hari bahagianya, Elsa juga dikelilingi oleh tiga orang bridesmaid cantik dengan gaun berkonsep timeless, chic, Grecian Goddess. Ketiganya yaitu Pamela Usanto, Kennita Kurniawan dan Ellen Adianto. “I have always wanted my sister, Ellen Adianto, to be my maid-of-honor. She always know what to do in every situation and I knew that she would put me at ease. Pamela is my very best friend since High School, sementara Kennie adalah teman baik saya sejak masa kuliah, kami berdua melewati susah-senang bersama,” Elsa menceritakan.

Untuk tempat resepsi sendiri, Elsa memilih Fairmont Hotel di saat ia telah kebingungan memilih venue yang cantik dan tidak biasa. “Sebenarnya, saya sudah bertemu dengan Mr. Kitada dan Mr. Masumitsu dari One Heart Wedding Organizer, exclusive wedding organizer dari Fairmont Hotel, jauh sebelum hotel itu berdiri di Jakarta. Waktu itu, saya bertemu dengan teman mereka di Jakarta Fashion Week, dan pada saat kedatangannya ke Jakarta, dia memperkenalkan saya kepada One Heart. Beberapa bulan kemudian, pada saat kami bingung memilih venue untuk wedding di Jakarta, karena tidak ingin venue yang pasaran dan biasa, akhirnya saya ingat Fairmont dan mencoba menghubungi mereka,” kata Elsa.

Gayung pun bersambut. Saat kembali bertemu, pihak Fairmont Hotel memberikan satu buket bunga berwarna merah muda dan putih kepada Elsa. Hati Elsa pun meleleh karena kebaikan dan ketulusan mereka. “Mereka terlihat begitu tulus dan sama bersemangatnya dengan kami dalam mempersiapkan pernikahan ini. Visi kami akan konsep pernikahan dan dekorasinya pun sesuai. Kami ingin resepsi pernikahan kami begitu intim dan dikelilingi orang-orang terkasih di hidup kami. We want decoration that is not too much nor too loud, but evoke high quality, timeless essence, and effortless wedding that we could be proud of for many years to come,” Elsa menjelaskan.

Dengan persiapan yang panjang dan matang, pernikahan Elsa dan Melvin pun berlangsung sesuai keinginan. Meski demikian, pasangan ini masih berharap adanya tambahan resepsi pernikahan dengan konsep outdoor. “If we could, we would like to have a wedding in a hill side dengan deretan meja-meja panjang, makanan eksotis dan bunga-bunga yang indah. Konsep resepsi yang begitu intim yang dihadiri keluarga dekat dan sahabat dimana kami bisa menari dan menghabiskan malam dalam luapan kebahagiaan,” pungkas Elsa.

Nah, berikut adalah top vendors pilihan Elsa dan Melvin di hari bahagia mereka:

FourteenFifteen Design House in collaboration with El Decoration

As the co-founder of FourteenFifteen Design, I want my business and designers to get as involved as possible. It opens up another realm of creativity for the designers which have not been tapped, since we would usually do corporate design. Sementara El Decoration, mereka seperti god mother yang mewujudkan semua impian, ide dan desain yang kami inginkan. Mereka sangat total dalam bekerja and bring excitement and unique element to the design. They would literally say yes to my crazy wishes and add even more. I knew I have found the right partner to produce the decoration when they bring a 3D mock up of the stage design on our second meeting.

One Heart Wedding Organizer and Fairmont Hotel

They are truly professional and top of the line quality.

Freyja Photography & Ara Videography

Andre dari Freyja sudah lama bergelut di industri dan dia sangat paham apa yang dia lakukan. Saya dan Melvin punya kriteria spesifik untuk photography book pernikahan kami. It has to be timeless, classic, prestigious and effortless. And Freyja nails all that. Andre juga selalu memudahkan dan menenangkan kami, nggak cuma pasangan pengantin tapi juga seluruh keluarga benar-benar suka dengannya. He is so calm and experienced; we love him directing us around. Kami semua percaya banget kalau dia bisa bikin kita tampil cantik dan keren. Dan, true enough, when we look at the photobook design of Freyja’s previous work, it really sold us that they are to be our wedding photographer.

As for Ara, they did our sangjit photography and wedding videography. We love how Mas Punggul, the Video Art Director, captured the moments. His quiet yet firm demeanor has made us comfortable and we were so happy with how the SDE turned out, we cannot wait to see the final video. 

Albert Yanuar dress

Karya Albert ini sangat orisinal. Dia sendiri yang membuat pattern untuk gaun pernikahan saya! The details of the biddings is so intricate and beautiful, it really last a lifetime. Gaun yang dibuat Albert, meski cukup berat, tapi ternyata mudah diajak bergerak dan berjalan. Dress-nya sangat nyaman untuk dipakai sepanjang hari. Teknik Albert saat membuat dress memang magnificent. I don’t know how he did it, but it works.

Tips dari Elsa untuk para brides-to-be:

  1. Keep calm and carry on. Pray a lot because dreams do come true.
  2. Sometimes, the most popular vendors may not work for you, the wedding is yours, personalize and custom them to what you like and what fits you. Search as much as possible before selecting your vendors with care because once you do, you will rely a lot on them to perform and deliver the work. Trust them and let go. You are fearfully and wonderfully made.
  3. There are a lot of personalities that you have to deal with for the wedding preparation, may it come from the families or friends, closing one eye on them are best because the wedding only goes for 1 day. At the right time, everything will fall in its place.