Pernikahan Adat Sunda Jawa ala Amanda Piduth dan Lukman

By Friska R. on under The Wedding

the bride dept the wedding adat jawa mamie hardo piduth bidakara anne avantie

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hall

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Venue Private Residence

Event Styling & Decor Suryo Decor

Catering Akasya Catering

Wedding Reception

Venue Bidakara Hotel

Event Styling & Decor Suryo Decor

Photography Soe and Su

Bride's Attire Anne Avantie

Groom's Attire Anne Avantie

Pemandu Adat Mamie Hardo

Make Up Artist Mamie Hardo

Wedding Organizer Pranatacara

Kisah cinta antara Amanda, yang biasa dikenal dengan Piduth, dan Lukman berawal pada saat keduanya masih berada di bangku kuliah Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hubungan mereka diawali pada saat Lukman mengirimkan pesan singkat kepada Piduth pada semester ketiga. Saling berkirim pesan singkat itupun berlanjut hingga mereka memutuskan untuk berpacaran. 7 tahun lamanya mereka berpacaran hingga akhirnya Lukman melamar Piduth pada akhir tahun 2012. Sayangnya, Lukman bukanlah tipe yang romantis sehingga ia cuma berkata “Ya udah yuk tahun depan nikah!” sewaktu melamar Piduth. Very straightforward, indeed! Akan tetapi, pernikahan Piduth dan Lukman berjalan sangat indah dengan tema pernikahan adat sunda jawa. Yuk, kita simak persiapan dan kisah mereka!

Pasangan ini memilih adat Jawa dan Sunda untuk prosesi pernikahannya sehingga mereka mengikuti seluruh rangkaian adat dimulai dari siraman, midodareni, sungkeman, dan sebagainya. Menurut Piduth, jika sudah niat menggunakan adat tradisional di pernikahan, maka kita harus melaksanakan seluruh prosesi dengan sepenuh hati. Hal ini pun diterapkan Piduth dengan mendatangkan pemain gamelan untuk musik pengiring acara dan juga penari saat midodareni.

Akad nikah dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2013, bersamaan dengan tanggal ulang tahun mereka berdua. Untuk akad nikah, Piduth dan Lukman ingin sarat dengan suasana tradisional agar sesuai dengan adat yang mereka usung, yaitu adat Sunda. Mereka juga sangat memerhatikan hal-hal kecil seperti dekorasi ruangan, dan seragam kebaya kutubaru kepada teman-teman terdekat supaya suasana tradisionalnya lebih terasa. Sedangkan untuk souvenir, ia memberikan scented soap dari The Body Shop tetapi dibungkus dengan classic wrapping paper. Tidak lupa ia memberikan thank you tag di tiap bingkisan.

Resepsi diadakan seminggu setelah akad agar mereka memiliki waktu untuk beristirahat. Tema resepsi tersebut adalah romantic classic, tetapi Piduth tetap ingin menyuntikkan nuansa Jawa sehingga ia menggunakan prosesi cucuk lampah pada saat memasuki ruangan resepsi. Cucuk lampah merupakan prosesi pembuka jalan pada saat pengantin memasuki ruangan resepsi, dipercaya untuk menolak roh jahat yang akan mengganggu jalannya resepsi. Selain itu, ia juga memilih gebyok putih sebagai backdrop pelaminannya. Untuk seragam bridesmaids, Piduth memilih dress bewarna kuning agar masih ada kesan modern. Ia juga memberikan photo souvenir dari Iconlife Photobooth.

Di balik kelancaran resepsi pernikahan Piduth dan Lukman, ternyata ada sedikit drama di balik pemilihan lokasi resepsi pernikahan mereka lho!  Sebelumnya Piduth sudah mem-book Balai Kartini dan Balai Sudirman pada tanggal yang berbeda tanpa ada proses perhitungan hari baik. Setelah dihitung ulang oleh sang Ibu, tanggal tersebut bukanlah hari yang baik. Pada akhirnya uang muka gedung tersebut harus direlakan. Oleh karena itu, Piduth sangat menyarankan para brides-to-be yang ingin menggunakan adat Jawa pada pernikahannya agar memperhatikan dengan saksama perhitungan tanggalannya.

Top three vendors yang direkomendasikan oleh Piduth:

1. Wedding Organizer Pranatacara

Piduth merasa sangat cocok dengan WO ini sejak meeting pertama. Baginya, WO Pranatacara merupakan a shoulder to cry on, khususnya berkaitan dengan persiapan pernikahan yang cukup melelahkan. Menurut Piduth, Pranatacara sangat detail dalam meng-update progres persiapan pernikahan dan mereka bahkan memberikan laporan jalannya acara dan rincian biaya setelah semua acara selesai. “They are such lovely people” ungkap Piduth.

2. Suryo Decor

Piduth sangat berterima kasih kepada Mas Hadi dan Mba Kanya karena mereka sangat sabar dalam menghadapi permintaan Piduth yang cukup banyak. Hal yang membuat Piduth takjub adalah saat Suryo Decor berhasil menyulap rumahnya yang pada saat itu sedang direnovasi menjadi lokasi akad nikah yang indah dan cantik.

3. Mamie Hardo

Piduth sangat merekomendasikan Tante Mamie Hardo karena beliau berhasil membuat dirinya manglingin di hari pernikahannya. Selain itu, Tante Mamie Hardo menyarankan Piduth untuk menggunakan kebaya midodareni-nya untuk akad nikah, karena beliau merasa itu akan lebih cocok. It turns out to be amazing!