Vendor That Make This Happened
Prewedding Session
Photography Pyara Photo
Wedding Reception
Venue DoubleTree Hilton
Event Styling & Decor Elssy Decor
Photography My Photography Indonesia
Videography Bikin Production
Bride's Attire Inezia Chrizita
Make Up Artist Donny Liem
Groom's Attire Agus Lim
Invitation Papeterie Party Designer
Wedding Organizer Greenlight Wedding Organizer
Dalam sebuah hubungan, tiap pasangan pasti memiliki karakter yang berbeda. Setiap orang mempunyai sifat dan pemikiran yang berbeda. Hal ini memang lumrah terjadi. Perbedaan tidak menghalangi tiap pasangan untuk hidup bahagia, melainkan perbedaan lah yang membuat sepasang kekasih dapat saling melengkapi.
Sama seperti dengan Stephanie dan Ryan. Pasangan yang satu ini mempunyai karakter yang bertolak belakang. Stephanie merupakan wanita yang perfectionist dan keras. Ia ingin semua hal yang terjadi di hidupnya dapat berjalan dengan lancar dan mulus. Sedangkan Ryan, ia adalah orang yang memiliki karakter lebih fun dan rock ‘n roll. Namun nyatanya perbedaan karakter tersebut tetap kalah dengan cinta yang dimiliki oleh keduanya
Awalnya, Stephanie dan Ryan bertemu di bangku kuliah. Ryan merupakan kakak kelas dari Stephanie. Mereka bertemu di salah satu kelas, hingga akhirnya Ryan mengejar Stephanie selama 1 tahun. Berkat kegigihannya, Ryan akhirnya bisa meluluhkan hati Stephanie yang dikenal sebagai sesosok wanita yang perfeksionis dan keras. Selama 7 tahun mereka menjalani suka duka bersama, hingga akhirnya keduanya membuka babak baru dalam pernikahan sakral dan romantis impian mereka.
“Will You Marry Me?”
Ryan melontarkan perkataan romantis harapan seluruh wanita di dunia tersebut di depan Stephanie bersama sahabat-sahabat mereka. Landscape Singapura menjadi saksi bisu atas the romantic proposal kala itu. Stephanie pun langsung menjawab, “Yes!”. Prosesi foto prewedding pun langsung dilakukan. Stephanie dan Ryan memilih beberapa spot di alam, antara lain pantai, air terjun, dan hutan.
Setelah itu, mereka berdua mempersiapkan pernikahan mereka kurang lebih selama 6 bulan. Keduanya mengusung konsep white classic wedding dan navy blue and gold. Konsep ini terinspirasi dari warna kesukaan Stephanie sendiri, yaitu putih. Dekorasi dihias dengan ornamen-ornamen berwarna putih, tentu saja kesan elegan dan sakral nampak dari pernikahan ini. Stephanie mengenakan wedding dress berwarna putih dihiasi dengan white rose yang menawan ketika pemberkatan dan resepsi pernikahan di DoubleTree Hilton. Sedangkan Ryan mengenakan jas hitam lengkap yang membuatnya nampak gagah. Bridesmaids dan groomsmen juga kompak mengenakan busana putih dan hitam. Untuk penjaga tamu memakai pakaian warna putih dan biru untuk menonjolkan konsep navy blue and gold yang juga mereka usung.
Dalam pernikahan ini, yang menjadi highlight ialah seluruh teman-teman Stephanie dan Ryan ikut terlibat secara langsung. Beberapa vendors yang mereka pakai juga merupakan milik dari teman sendiri. Sehingga suana wedding pun terasa sangat nyaman. Bahkan banyak juga para tamu undangan yang betah stay hingga acara selesai. Tak hanya itu saja, mereka berdua juga mendapat kejutan berupa flashmob dari teman-teman Komunitas Sel (Komsel). Pernikahan ini benar-benar menjadi pernikahan terbaik bagi keduanya. Sebuah momen yang hanya terjadi sekali seumur hidup dan tak akan pernah dilupakan.
Top 3 vendors pilihan Stephanie dan Ryan
Untuk vendor favorit, keduanya memilih Greenlight EO, Bikin Production, dan Pyara Photography. Pertama, Greenlight EO telah membantu keseluruhan acara yang mereka selenggarakan. Sedangkan Bikin Production dan Pyara Photography berperan dalam menangkap seluruh momen, baik dari pre wedding hingga wedding, melalui video dan foto. Ketiganya sangat excellence, profesional, dan sangat mengerti apa yang diinginkan oleh klien.
Stephanie dan Ryan juga membagikan tips bagi pembaca The Bride Dept dalam mempersiapkan pernikahan. Persiapan pernikahan merupakan salah satu momen yang sangat menantang. Saat mempersiapkan, sebaiknya ketahui terlebih dahulu prioritas yang diinginkan. Hal yang penting di dalam kehidupan ialah momen setelah pernikahan, bukan hanya sekedar meriahnya sebuah pesta saja. The bride and the groom juga harus kompak karena tantangan seringkali datang dari luar. Sehingga tiap pasangan harus cukup bijaksana dalam mengambil keputusan.