Dreamy Borobudur Wedding by Yovita & Roland

By NSCHY on under The Wedding

Dreamy Borobudur Wedding by Yovita & Roland

Style Guide

Style

International

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Holy Matrimony

Venue Gereja Katedral Jakarta

Event Styling & Decor Zinnia Florist

Photography Satrio Ramadhan

Make Up Artist Decha Veronica

Hair Do Yayuk Paes

Bride's Attire Berkat Kebaya

Catering Okuzono Japanese Restaurant

Wedding Reception

Venue Plataran Borobudur Resort

Event Styling & Decor Royal Kinanthi Decor

Photography Askara Wedding Photography

Videography LINE pictures

Make Up Artist Mayrindra

Bride's Attire Arthaputri

Wedding Organizer Calla Lilly Party

“Aku dan Roland itu semacam wujud asli dari ‘teman lama jadi cinta’ atau ‘jodoh nggak ke mana’, karena kita kenal dari SMA, temenan sampai kuliah, dan jadian saat dia mau wisuda. Lucu kalau diingat-ingat, jodoh di situ-situ aja.” cerita Yovita.

Menurut Yovita, Roland bukan tipe laki-laki yang romantis, tapi Yovita sadar, Roland sangat berusaha jadi romantis karena dirinya yang menggilai romantisme. Salah satu usaha terbesar Roland adalah saat mengajak Yovita untuk menikah.

“Waktu itu, aku lagi liburan dengan keluarga di Sydney. Tiba-tiba Roland datang saat aku lagi hunting sunset di Observatory Hill. Dulu, aku pernah bilang ke Roland kalau, ‘harus ada dokumentasi ya kalau kamu ngelamar’, dan bener, dia menyewa jasa fotografer untuk menangkap momen itu. Itu bukan Roland yang biasanya, karena biasanya dia pelupa, apalagi soal detail.” cerita Yovita.

Beralih ke konsep pernikahan, Yovita dan Roland adalah pasangan garis keras yang menolak konsep Grand Wedding di mana mereka hanya bisa menonton tamu dari pelaminan, menyalami ribuan orang. Mereka mau sesuatu yang bisa dinikmati sebagai momen sekali seumur hidup ini, “lagian kalau aku, aku lebih memilih budget-nya untuk bulan madu aja,” tambah Yovita.

Butuh waktu satu bulan untuk mediasi dengan keluarga mengenai konsep pernikahan yang mereka inginkan. Akhirnya, semuanya sepakat, kalau pemberkatan dan resepsi akan diadakan terpisah satu minggu, di Jakarta dan Yogyakarta.

“Konsep Roland yang utama adalah mengadakan pemberkatan di Katedral, padahal sebenarnya aku lebih memilih lokasi di gereja yang lebih sederhana dari Katedral. Tapi, dengan berbagai pertimbangan, kita memutuskan untuk mengadakannya di Katedral. Meskipun sedikit meleset dari konsep awal dan butuh perjuangan untuk mendapatkan slot di Katedral ini, tapi kita menikmati semua prosesnya.”

Selain konsep pernikahan, permasalahan “undangan” pun juga dialami oleh Yovita dan Roland. Katanya, “undangan itu mimpi buruk untuk kita dan orang tua, dan kayaknya setiap pasangan lain juga ya”. Pasalnya, mereka harus benar-benar menyeleksi daftar undangan karena kapasitas yang terbatas, “ini berat untuk mamaku yang baru pertama kali menikahkah anak”. Akhirnya, sebagai jalan tengah, mereka mengadakan syukuran sederhana di rumah Yovita pada malam hari setelah pemberkatan, sebagai jalan untuk mengundang lebih banyak orang.

“Perpaduan unsur Jawa, Modern dan Barok yang kita impian terwujud saat prosesi pemberkatan itu. Perasaan haru dan memenuhi perasaanku saat jalan menuju alta dan diiringi dengan orkestra “Here Comes The Sun” dari The Beatles.” kata Yovita.

Soal resepsi di Yogyakarta, rasanya sudutnya menyenangkan bagi Yovita dan Roland. Kata mereka, ini adalah pernikahan yang memang benar-benar mereka impikan.

Karena acara di Jakarta dan Yogyakarta berselang satu minggu, Yovita dan Roland sengaja tiba lebih dulu di Yogyakarta untuk berlibur singkat bersama keluarga, “kita kulineran di daerah Yogyakarta, trus pesta dan santai-santai di kawasan Borobudur. Semua tamu enjoy dengan liburan singkat di Yogyakarta kemarin!” tambah Yovita.

“Aku nggak akan pernah bisa melupakan perasaan campur aduk saat hujan deras berhenti sekejap saat aku dan Roland berjalan di aisle. Aku terharu dan bahagia bisa merayakan momen ini dengan orang-orang terdekat, di tempat favorit aku pula. Lebih spesial lagi saat aku dikasih kejutan dari orang tuaku yang menghadirkan Hedi Yunus.”

Mempersiapkan pernikahan yang akan dilaksanakan di luar domisili memang tak mudah, Yovita dan Roland mengakuinya, perasaan takut dan was-was selalu menghantui mereka saat sudah mendekati hari H.

“Aku juga yang mengurus akomodasi dan transportasi semua tamu, dari Jakarta, Yogyakarta dan Borobudur, berbarengan dengan aku mengurus acara di Jakarta. Masih banyak drama lainnya, mulai dari vendor yang meleset dari ekspektasi, sampai dress ibuku yang belum jadi sampai H-2.” cerita Yovita.

Dreamy Borobudur Wedding by Yovita & Roland

Top 3 vendor:

  1. Beauty by Decha, “suka banget make up-nya!”
  2. STRMDHN
  3. Callalily Party

Tips untuk brides to be:

“Pilih vendor yang memang sudah jadi langganan atau direferensikan dari teman atau The Bride Dept, pokoknya yang sudah teruji, karena meskipun portfolionya bagus, belum berarti eksekusi dan attitude-nya sebagus itu. Lalu, sabar juga penting. Satu kata itu cukup untuk mewakilkan semuanya. You can do this!”