E-Invitation : Yes or No?

By Friska R. on under How To

Jaman sekarang mengirimkan undangan tidak hanya dalam bentuk hard copy atau print. Banyak juga yang mengirimkan undangan dalam bentuk e-invitation. E-invitation ini bisa dalam bentuk email, website, social media dan juga segala macam jenis messenger yang ada. Ketika mempersiapkan pernikahan kemarin, saya pun melakukan hal tersebut. Jadi saya membuat e-invitation yang saya distribusikan melalui messenger seperti LINE maupun Whatsapp. Nah, tapi sebenarnya setelah saya berbicara dengan teman-teman saya, ada banyak juga lho yang tidak setuju dengan penggunaan e-invitation ini dalam mengirimkan undangan pernikahan. Menurut kamu sendiri, mengirimkan e-invitation ini yes or no? Yuk kita bahas!

YES:

1. Ramah Lingkungan

Karena tidak menggunakan kertas sama sekali, maka e-invitation ini dapat dibilang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan undangan yang konvensional. 

2. Saving time, effort and cost

Menggunakan undangan konvensional tentu saja membutuhkan lebih banyak effort dibandingkan e-invitation. Misalnya, kamu harus bolak balik ke tempat percetakan untuk memastikan bahwa warna dan juga jenis kertas yang kamu inginkan tepat. Sedangkan e-invitation dapat dikerjakan secara online di manapun.

3. Unlimited space

Kalau kamu membuat website ataupun email, kamu tentunya nggak harus memikirkan mengenai space di e-invitation tersebut. Kamu bisa membuat website pernikahan dengan jumlah halaman sebanyak apapun yang kamu mau. Begitu juga dengan image dan text di email, kamu bisa bebas berkreasi dalam memasukkan apapun yang kamu mau. Hal ini tentu berbeda dengan undangan konvensional yang biasanya lebih terbatas dalam urusan space ini.

4. Free and fast delivery

E-invitation tentu saja tidak membutuhkan biaya untuk pengiriman (kecuali membayar pulsa hp atau internet sih hehe). Hal ini pastinya bisa membantu kamu untuk menghemat banyak biaya! FYI saja, jika memakai TIKI atau JNE, kamu bisa di charge Rp. 10,000 untuk pengiriman antar tempat di Jakarta!

NO:

1. Kurang sopan

Bagi orang tua, pengiriman undangan berupa e-invitation masih dianggap tidak sopan. Menurut mereka, yang namanya undangan (apalagi untuk event sebesar pernikahan) haruslah dengan menggunakan undangan yang dicetak secara proper. Jadi lebih baik kamu juga memilih-milih siapa saja yang akan diundang dengan e-invitation dan siapa yang tidak.

2. Jumlah yang diundang tidak valid

Nah, hal ini terjadi pada pernikahan temanku beberapa minggu yang lalu. Dia kebetulan mencetak undangan sebesar 1,500 undangan atau 3,000 orang. Tapi ternyata dia sendiri, calon suaminya dan juga kedua pihak orang tua masing-masing juga mengirimkan undangan dengan melalui social media dan juga messenger nya masing-masing. Alhasil, ketika pernikahan pun kemarin dilakukan yang datang menjadi membeludak hingga 4,000 orang! Nah, hal ini lah yang kurang bisa diantisipasi kalau kamu banyak mengirim undangan dengan e-invitation. Karena kamu tidak bisa mengontrol sudah kemana saja undangan itu tersebar. Belum lagi kalau kamu mengirimkannya di group messenger!

4. Lebih mudah di ignore

E-invitation ini tentu saja lebih mudah diignore alias mudah dilupakan. Jadi lebih baik jangan mengirimkan e-invitation ini jauh-jauh hari. Saran kami, kirimkan kurang lebih 2 minggu sebelum hari H.

Sekarang, bagaimana menurut kamu, apakah kamu akan tetap mengirimkan invitation printed dan e-invitation atau hanya salah satu saja?