Fimia and Muhammad: Kisah Cinta Berawal dari Mekkah

Berkunjung ke rumah Tuhan untuk melaksanakan rukun Islam yang terakhir tidak hanya membawa Mia ke tempat suci agamanya saja, tapi juga membawanya ke jodoh hidupnya.

Fairmont, hotel tempat Mia dan keluarga menginap ternyata juga merupakan tempat Muhammad bekerja yang menjadikannya tempat pertama kali mereka bertemu, saat Muhammad menawarkan Mia dan keluarga untuk menyaksikan pemandangan panorama kota Makkah.

“Itu adalah cinta pada pandangan pertama yang membuat kita nggak pernah berhenti saling mencintai setelah hari itu, meski harus menjalani hubungan jarak jauh selama satu tahun.”

Ternyata pertemuan pertama mereka sudah cukup memantapkan hati Muhammad dan mempersiapkan diri datang ke rumah Mia untuk melamar dan segera melangsungkan pernikahan yang dipersiapkan selama 6 bulan.

Mengingat bahwa Muhammad kerja jauh di sana, makanya mereka mengkoordinasikan pernikahan melalui chatting di WhatsApp. Tapi untungnya keluarga besar Muhammad tinggal di Jakarta sehingga dapat membantu Mia dalam proses persiapan pernikahan.

Bagi Mia, saat Ijab Qabool lah merupakan waktu yang paling menegangkan, sedangkan saat mereka berjalan di aula diiringi dengan detakan drum dan juga tarianlah menjadi momen yang paling membahagiakan sekaligus membanggakan untuk mereka berdua. Selain itu, bertemu dengan keluarga dan juga teman yang datang setelah sekian lama tidak bertemu juga merupakan suatu kebahagiaan sendiri untuk Mia dan Muhammad.

Berhubung keduanya berasal dari Sumatera, Muhammad berasal dari Sumetera Utara, Batak, sedangkan Mia berasal dari Sumatera Barat, Padang sehingga keduanya berusaha untuk menampilkan dua adat tersebut dalam pernikahan mereka. Untuk adat Batak, diadakan Upa Upa, sedangkan untuk adat Padang dapat dilihat dari pakaian yang dipakai saat resepsi pernikahan. Selain Batak dan Padang, mereka juga menambahkan adat Aceh dengan mengadakan Pengajian Pesejuk adat Aceh yang diadakan seminggu sebelum akad nikah.

Tips untuk para brides to be,

“Pernikahan merupakan momen yang menantang. Jadi, usahakan untuk mendapatkan restu orang tua semaksimal mungkin. Jangan lupa juga eat, pray and love!”