Fun Engagement a la Caca and Ical

By Ikke Dwi A on under The Engagement

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Restaurant

Colors

Vendor That Make This Happened

Engagement Reception

Venue Kebon Kuring

Event Styling & Decor Tyas Decoration

Photography Michael Timothy

Kebaya Sanggar Lily

Make Up Artist Fifi Raharjo

Catering Kebon Kuring

Dewasa ini, dengan berkembang pesatnya teknologi, semakin banyak pasangan yang berkenalan melalui aplikasi mobile, namun pasangan yang bisa sampai pada tahap lamaran sepertinya masih bisa dihitung dengan jari. Salah satu dari pasangan tersebut adalah Ical dan Caca yang berkenalan melalui Tinder. Karena hanya berkenalan melalui aplikasi mobile, Caca mengakui bahwa awalnya ia tidak memiliki ekspektasi apapun sebelum bertemu Ical secara langsung. “Awalnya aku ngga yakin bahwa Ical akan semenarik fotonya. Ternyata aku salah haha,” cerita Caca sembari mengingat awal pertemuannya dengan Ical.

Caca juga mengatakan bahwa Ical bukanlah laki-laki yang romantis, sehingga ia tidak dilamar secara romantis oleh Ical. “Waktu Ical ulang tahun, Ical bilang bahwa birthday wish-nya adalah untuk menikah di umur 29 tahun, kemudian dia nanya apakah aku mau nikah sama dia atau ngga. Kita ngga ada proposal romantis kayak pasangan-pasangan lain hahaha. Buatku ngga masalah sih.”

Berbeda dengan kebanyakan pasangan yang mengadakan lamaran di rumah, Caca dan Ical memilih Kebon Kuring sebagai venue untuk acara lamaran mereka. “Keluarga Ical dan sebagian undangan kan dari Jakarta, jadi kami pilih venue yang mudah diakses dari tol Jagorawi yang sebetulnya juga masih cukup dekat dari rumahku,” tambah Caca.

Persiapan lamaran Caca dan Ical selama tiga bulan rupanya tidak menghadapi banyak kendala, karena keluarga keduanya sangat suportif dalam membantu persiapan lamaran. Keluarga mereka bahkan mendukung konsep lamaran Caca dan Ical yang tidak menggunakan adat tertentu. Hal yang menarik dari lamaran Caca dan Ical adalah unsur permainan di pertengahan acara yang mengharuskan Ical untuk menebak figur Caca di antara sepupu-sepupu Caca. “Dalam permainan ini, aku dan sepupu-sepupuku berjejer ditutupi kain terus Ical harus bisa nebak aku yang mana,” jelas Caca.

Caca yang selalu senang datang ke acara lamaran atau pernikahan temannya mengakui bahwa dilamar memberikan perspektif yang sama sekali berbeda. “Biasanya kan aku melihat temanku dilamar dan mereka happy banget. Pas ngerasain sendiri, ternyata deg-degan banget! Di satu sisi, jauh lebih seru juga ya dilamar hahaha,” cerita Caca dengan semangat. Momen yang paling membuat Caca nervous adalah saat papanya menanyakan kesiapannya untuk menikah dengan Ical, tetapi momen ini jugalah yang paling berkesan baginya.

Bagi pembaca The Bride Dept yang akan mempersiapkan lamaran, Caca memiliki beberapa tips yang ingin ia bagi:

Untuk momen sekali seumur hidup seperti lamaran, wajar saja kalau kita menginginkan yang terbaik, tetapi jangan sampai jadi terlalu stress. Ngga semua hal yang kita inginkan bisa terwujud, pasti ada saja kekurangannya and it’s actually okay. Jadikan itu pembelajaran untuk pernikahan nanti. Persiapkanlah semuanya dengan senyum dan senang, Insya Allah pasti berjalan lancar dan berakhir manis.

Top 3 vendors pilihan Caca:

Kebon Kuring Restaurant

Selain lokasinya yang strategis, menu makanannya juga bervariasi dan enak semua. Mereka juga sangat fleksible, sehingga mereka bersedia agar tempatnya didekorasi sesuai keinginan klien.

Michael Timothy

Dulu Moty adalah partner kerjaku di majalah, jadi dia sudah cukup mengerti style dari foto yang aku dan Ical mau. Hasilnya sangat memuaskan!

Fifi Raharjo

Aku sudah cukup lama kenal Mbak Fifi dan kami sering kerja bareng untuk proyek-proyek iklan atau majalah.