Vendor That Make This Happened
Venue Rumah Maroko
Event Styling & Decor Artsy Design
Photography Polar photography
Photography Calia
Make Up Artist Marlene Hariman
Hair Do Woko S
Bride's Attire Myrna Myura
Groom's Attire BRUTUS
Wedding Organizer Chandani wedding
Wedding Shoes Vaia Official
Jewellery & Accessories Tulola
Invitation Rose & Paperie
Master of Ceremony Henry Brillianto
Wedding Entertainment Musik Alkhairiyah
Wedding Entertainment DJ Maharanie
“Aku dan Omar sama-sama datang dari keluarga Arab, makanya kita dekat. Tapi, dari awal, aku nggak banyak kasih respon karena dia juga keturunan orang Eropa yang menurutku nggak mengarah ke hubungan yang serius. Taunya, dia justru lebih kolot dari aku.”
Dari yang awalnya hanya berkenalan dengan tujuan iseng-iseng, ternyata Omar malah mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Niatnya itu dibuktikan dengan seringnya perjalanan Indonesia-Jerman yang dia lakukan untuk menemui Myrna dan membuktikan keseriusannya. Setelah beberapa kali pertemuan, dari situlah Mryna mulai merasakan keseriusan Omar.
Suatu hari, Myrna mengunjungi Omar dan keluarganya di Jerman, sekaligus mengenal keluarga Omar dan kehidupannya di Jerman. Tapi, niat jalan-jalannya justru membuahkan status baru baginya. Di hari terakhirnya di Jerman, mereka menghabiskan waktu bersama di daerah Jerman Selatan, ke kastil Chiemsse, kastil tua yang dibangun di abad 18 yang bisa ditempuh dengan menyebrang danau.
“Saat kita lagi di pekarangan kastil yang megah ini, yang tiba-tiba sunyi tanpa pengunjung, Omar mengeluarkan cincin yang selama di Jerman ini udah dia bawa ke mana-mana, mencari tempat yang tepat dan memutuskan untuk melamarku di kastil itu. Kita baru kenal 7 bulan, dan cukup kaget buatku bahwa perjalanannya akan secepat ini.”
Konsep pernikahan Intimate Arabic Wedding yang fun dan penuh kejutan ini menjadi pilihan Myrna dan Omar, keduanya dibesarkan dengan tradisi Arab, namun menginginkan pernikahan yang fun.
Sebagai bagian dari tradisi Arab, mereka melaksanakan rangkaian acara Sholawat, Hardo dan Hardi Marawis, lengkap dengan alunan musik Shalawat dengan iringan musik Tanjidor yang meriah yang mengiringi Omar saat akad nikah. Walaupun hanya mengundang 50 orang, namun bagi Myrna dan Omar, pesta pernikahannya ini sangatlah meriah.
Untuk resepsi, Myrna dan Omar memilih sebuah sentuhan yang lebih modern dengan sentuhan tradisi Arab di Eropa dan Timur Tengah seperti Lebanon, yaitu dengan iringan musik Dabke dengan drum band saat entrance, “aku dan Omar memasuki ruang resepsi dengan berjoget bersama keluarga dan kerabat yang diiringi dengan drum band, lalu disambung dengan musik DJ dengan alunan musik Arab dari berbagai negara” cerita Myrna.
Di tengah-tengah acara, adik Myrna juga memberikan kejutan dengan membawakan sebuah lagu yang diiringi dengan alunan gitar akustik, bagi Myrna, ini adalah momen yang menyentuh di antara momen menyenangkan di pernikahannya.
Untuk menjadi saksi di hari bahagianya, Myrna dibalut menawan dengan kebaya panjang melantai bertabur Swarovski dengan aksen leher sabrina dan split bell sleeves di bagian tangan ala Putri Kerajaan Ottoman Turki terdahulu dengan motif geometris dari tulle yang dibordir. Sedangkan, untuk resepsi, Myrna mengenakan gaun modern dengan warna dusty nude yang senada dengan color theme pernikahannya, Romantic Rustic dengan mengenakan attachable train yang dilepas saat mingle dengan para tamu.
“Jadi, buatku, impian punya pernikahan yang intim, fun dan penuh kejutan, dan berbeda dari pernikahan Arab Indonesia lainnya tercapai Untuk pakaian pernikahan pun juga mudah, karena aku sendiri vendornya!” cerita Myrna.
Selain ingin turun langsung mengurus gaun pernikahan, Myrna juga berambisi untuk mengurus perlengkapan pernikahan yang lainnya, seperti undangan yang benar-benar dia buat dengan handmade detail. Begitu juga dengan suvenir yang ia buat sendiri, sebagai rasa terima kasih dan tanda sayangnya kepada para tamu undangan.
“Pouch aku jahit dan cetak dengan sketsa yang aku gambar sendiri, gambar aku dan Omar. Untuk sabun dan artisan tea adalah hasil survei Pinterest yang aku buat dan paket sendiri dengan detail romantic rustic.” kata Myrna.
Bagi Myrna, selain mengurus keperluan pernikahannya sendiri, yang lebih menantang lagi baginya adalah pengurusan dokumen, mengingat Omar merupakan Warga Negara Asing dan banyak yang harus disiapkan. Soal vendor bukanlah masalah besar untuk Myrna, karena selama ini ia bekerja di bidang bisnis pernikahan dan banyak mengenal vendor pernikahan.

Top 3 vendor:
“Aku nggak bisa milih, semuanya terbaik dan profesional. Semua memberikan yang terbaik dan nggak ada komplain dari aku, sangat puas!”
Tips untuk menikah dengan WNA:
“Persiapkan seluruh dokumen minimum 6 bulan sebelum hari H, karena ada proses panjang antara kedua negara dengan birokrasinya masing-masing. Kekurangan dokumen bisa membuat kita batal mendapatkan surat izin menikah dari kedua belah pihak negara, apalagi kalau semua vendor dan tanggal sudah di-book. Untuk WO, pilih WO yang bisa berbahasa Inggris juga, jadi bisa berkomunikasi dengan pasangan yang WNA. Aku sempat membatalkan sebuah WO karena berkendala di bahasa, jadi aku memutuskan untuk menggunakan vendor pengganti yang bisa berkomunikasi dengan baik.”