Gagalnya Rencana Pernikahan

By Vonika on under How To, Relationship

Hampir setiap pasangan yang sudah menjalin hubungan memimpikan untuk berumah tangga. Tetapi terkadang apa yang diimpikan tidak sejalan dengan realita. Beberapa pasangan harus merelakan mimpi tersebut karena satu dan lain hal. Nah untuk menghindari itu, maka The Bride Dept akan memaparkan alasan-alasan kenapa sebuah hubungan bisa kandas.

1. Perselingkuhan

Adanya orang ketiga bisa dikatakan faktor utama pecahnya suatu hubungan. Pasangan kamu akan melakukan perselingkuhan karena dirinya menemukan seseorang yang lebih baik dari kamu. Jika pasanganmu sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut sebelum menikah, sebaiknya dipikirkan lagi untuk menikah dengannya. karena tidak menutup kemungkinan dia akan melakukan hal serupa setelah menikah. Permasalahan ini sangat mungkin membuat rencana pernikahan kamu batal, brides.

2. Keluarga

Faktor keluarga juga sangat mempengaruhi gagalnya rencana pernikahan. Karena kebanyakan orang di Indonesia berpikir bahwa pernikahan adalah proses penyatuan kedua keluarga yang berbeda menjadi satu keluarga besar. Keikutsertaan keluarga dalam urusan pernikahan terkadang malah menjadi bumerang. Saling memberikan saran dan keinginan yang berbeda dari keluarga besar masing-masing dapat menimbulkan permasalahan baru baik dari pihak keluarga kamu maupun pasanganmu.

Perbedaan latar belakang dan status sosial juga dapat memicu hal ini. Untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya kamu dan pasangan terlebih dahulu melakukan pendekatan ke keluarga masing-masing dan merencanakan pertemuan untuk kedua keluarga tersebut. Dari situ akan terlihat apakah ada kecocokan atau tidak. Jika memang ada, barulah kamu dan pasangan membicarakan dan merencanakan sebuah pernikahan.

3. Perbedaan Keyakinan

Pada awalnya mungkin kamu dan pasanganmu merasa perbedaan keyakinan bukan lah masalah yang berat. Terlebih lagi, jika saat itu status kalian masih berpacaran. Namun tanpa disadari, hubungan kamu dan pasanganmu semakin lama akan serius, perasaan antara satu sama lain semakin kuat, dan hari pernikahan sudah di depan mata. Permasalahan beda agama atau ideologi sangat rumit dan sulit untuk dicari jalan keluarnya. Pada akhirnya banyak calon pasangan yang membatalkan pernikahannya.

4. Ketakutan

Salah satu sindrom menjelang hari pernikahan adalah rasa ketakutan yang berlebihan. Untuk sebagian orang pernikahan merupakan hal yang sangat teramat menakutkan. Mereka memiliki persepsi sendiri bahwa kehidupannya akan berubah 180 derajat paskah menikah. Contohnya, hang out dengan teman menjadi dibatasi karena sudah memiliki keluarga atau harus memprioritasi pasangan hidup ketimbang orang lain. Hal ini sering sekali terjadi karena secara mental sang calon pengantin belum terlalu siap dan tidak ada keberanian untuk mengungkapkannya dari awal. Sehingga saat menjelang hari H pernikahan, ketakutan itu memuncak dan akhirnya terjadilah pembatalan pernikahan.

 

Menyelesaikan Masalah Paskah Gagal Menikah

Membatalkan pernikahan bukanlah harapan dari setiap orang. Namun, jika kenyataannya hal tersebut harus terjadi, maka kamu dan pasanganmu harus siap menghadapi segala konsekuensinya. Sebaiknya kamu tidak terlalu larut dalam kesedihan karena masih banyak urusan yang harus kamu kerjakan paska gagalnya menikah. Berikut ini, beberapa hal yang harus kamu lakukan, brides.

1. Beritahu Orang Tua

Sepahit apapun beritanya, orang tua harus tetap diberi tahu. Orang tua harus mengetahui kabar dan penjelasan mengapa hal ini terjadi. Mungkin awalnya mereka akan terkejut dengan keputusan kamu. Berilah pengertian kepada orang tua bahwa keputusan tersebut menjadi solusi yang terbaik untuk mencegah terjadinya pernikahan yang tidak bahagia.

2. Menyelesaikan Vendor Pernikahan

Jika kamu sudah terlanjur melibatkan vendor-vendor di dalam pernikahan, ada baiknya kamu dan mantan pasangan segera menyelesaikan dan memberitahu ke semua vendor tersebut mengenai pembatalan pernikahan. Hal ini dilakukan agar para vendor terkait tidak melanjutkan tugas-tugasnya lebih jauh lagi. Selain itu, jika undangan pernikahan sudah tersebar,  kamu dapat memberitahu para tamu undangan dengan menghubungi satu persatu atau membuat pengumuman di media sosial. Jangan sungkan meminta bantuan orang tua atau kerabat dekat untuk membantu menginformasikan kepada orang-orang yang telah diundang tersebut.

5. Move On

Meskipun masih larut dalam kesedihan dan rasa malu, tetapi kamu tidak bisa terus-terusan terpuruk dan menutup diri dari orang lain karena menyendiri malah membuat kamu semakin merasa sakit hati. Justru kamu harus tetap berinteraksi dengan orang banyak agar masalah tersebut hilang seiring berjalannya waktu. Karena dengan bersosialisasi, kamu akan menemukan semangat baru yang positif dan rasa sakit tersebut bukan lagi sebagai beban yang harus dipikul. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan diri sendiri dengan melakukan serangkaian perawatan tubuh, olahraga, dan banyak istirahat agar stress yang menimpa cepat hilang.

Jika diantara kamu ada yang mengalami hal ini, semoga artikel di atas bermanfaat ya, brides.