Vendor That Make This Happened
Wedding Reception
Venue Rumah Bunga Rizal
Event Styling & Decor @getwedID
Photography @getwedID
Make Up Artist Tasha Dimitri
Bride's Attire Sapto Djojokartiko
Groom's Attire Yasmina Yesy
Catering Heni Catering
Pernikahan dengan suasana santai yang diadakan di outdoor memang sering menjadi impian para calon pengantin, namun sayangnya hal tersebut sering terhalang oleh persetujuan orang tua. Tetapi sebenarnya apabila pernikahan dengan konsep tersebut bisa dieksekusi dengan baik, maka hasilnya tentu saja bisa menjadi sangat cantik, seperti pernikahan Saraswati dan MD Natsir (Abang) yang diadakan di Rumah Bunga Rizal.
Pertemuan pertama Saraswati dan Abang berawal di pernikahan sepupu Saraswati. Ketika itu ia masih kuliah dan Abang yang terpaut 6 tahun di atasnya masih bekerja sebagai designer freelance. Masa pendekatan yang berlangsung selama 1 bulan pun dilanjutkan dengan masa pacaran selama kurang lebih 3 tahun.
Saraswati mengaku bahwa hubungan mereka lebih mirip kakak adik daripada pacaran karena mereka menjalani semuanya dengan sangat santai dan cuek. Mereka juga memutuskan menikah ketika mereka sama-sama merasa sudah settle dengan pekerjaan masing-masing dan juga sudah yakin satu sama lain. Jadi tidak ada yang harus ditunggu lagi.
Sedari awal Saraswati dan Abang memang ingin untuk menyiapkan semua detail pernikahannya sendiri. Untungnya kedua keluarga menyambut baik ide ini ketika mereka menyampaikan niat mereka dan juga menjelaskan konsepnya. Saraswati mengaku hal yang terpenting sebelum memilih konsep DIY adalah selalu mendengarkan pendapat keluarga dan menyikapinya dengan tenang.
Konsep keseluruhan dari acara mereka adalah pernikahan yang santai di ruangan terbuka. Mereka juga ingin bisa mingle dengan para tamu yang hadir. Setelah beberapa kali mencari venue yang cocok, akhirnya pilihan mereka jatuh pada Rumah Bunga Rizal. Tidak hanya itu, orang tua mereka pun sangat suka dengan venue ini karena suasananya yang nyaman dan lokasinya yang mudah dijangkau. Ternyata pernikahan Saraswati dan Abang adalah pernikahan pertama di Rumah Bunga Rizal tersebut.
Karena mereka berdua memang sudah commit untuk merancang sendiri pernikahannya, maka konsepnya juga sudah harus jelas dari awal. Syukurnya Abang adalah seorang designer dan juga memiliki teman seniman yang bisa membantu mereka, mulai dari dekorasi, dokumentasi, dan detail-detail kecil lainnya. Lucunya lagi, dengan DIY project ini, mereka pun jadi memulai bisnis pernikahan yang dinamakan @getwedID.
Saraswati mengaku dengan DIY Wedding ini, hubungan dia dan Abang menjadi semakin erat karena mereka harus berkoordinasi di segala hal. Memang pertengkaran sering tidak bisa dihindari dan terkadang sampai tercetus kata-kata “ngga usah nikah saja!” Tetapi ternyata momen inilah yang membuat hubungan mereka menjadi semakin erat.
“Sehari sebelum pernikahan, kita masih sibuk mendekor Rumah Bunga Rizal sampai jam 11 malam. Tidak ada istilah pingit-pingitan, semuanya kita jalani bersama dan kekeluargaan. Alhamdulillah, keluarga pun tidak terlalu mengomentari mengenai hal tersebut. Acara syukuran kita pun tanpa ada pelaminan karena kita ingin tema pesta kebun yang santai dan hangat,” kenang Saraswati.
Bagi Saraswati, persiapan pernikahan adalah sebuah ujian di mana kesabaran dan keseriusan pasangan akan diuji. Oleh karen itu, komunikasi adalah hal yang terpenting bagi calon pengantin. Dengan komunikasi yang baik, semua persiapan pun akan berjalan dengan lancar.
Top three vendors rekomendari Saraswati
- @getwedID
“@getwedID tercipta ketika kami semua sama-sama mengerjakan pernikahan aku dan aku juga sudah tahu cara kerja masing-masing team.”
- Sapto Djojokartiko
“A very well known designer yang bisa merancang wedding dress sesuai dengan tema pernikahan aku yang santai. Kita hanya pakai satu baju untuk akad dan syukuran. Pada saat akad, aku cuma menambahkan veil.”
- Yasmina Yesy
“Designer Bandung yang bisa membuat groom’s attire secara maksimal. Saat akad, Abang mengenakan sarung dan peci, sedangkan syukuran menggunakan grey suit lengkap dengan sunglasses. Benar-benar bagus!”