Home Garden Party by Gathi & Reza

By NSCHY on under The Wedding

Javanese Home Garden Party by Gathi & Reza

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Residential

Colors

Vendor That Make This Happened

Photography Terralogical

Event Styling & Decor Jumah Cenik

Videography Leura film

Make Up Artist Prastita W Pontjowinoto

Hair Do Kis

Bride's Attire Talenta Modiste - Yogyakarta

Catering Linaputri Catering

Wedding Organizer Fior

Wedding Entertainment Fior Entertainment

Wedding Shoes VAIA

Master of Ceremony Ario Astungkoro

Make Up Artist Ibu & Bridesmaid by Niqa

Others Singer by Chaca Malik

“Tiba-tiba pacaran, tiba-tiba dilamar, tahu-tahu sudah sah.”

Itulah ungkapan yang bisa menceritakan tentang hubungan Gathi dan Reza. Meski sudah berkenalan saat di bangku kuliah dulu, namun mereka berdua justru dijodohkan saat sama-sama sedang berada di Jerman. Tanpa sengaja, saat itu Reza sedang menempuh pendidikan di Jerman, dan tanpa sengaja pula, saat itu Gathi juga sedang berada di Jerman.

“Setelah ketemu di Jerman, entah kenapa Reza jadi punya motivasi untuk deketin aku. Kita jadian Oktober 2017, Februari mendatangnya dia pulang ke Indonesia untuk melamar. Agustus selanjutnya, kita menikah.”

Meski tanpa proposal romantis, tapi hubungan keduanya terbilang sangat manis. Salah satu alasan mereka memilih venue di rumah keluarga besar karena itulah tempat orang tua Gathi menikah.

“Kita mau ada makna yang mendalam di pernikahan kita. Lagipula, di sini, halaman rumahnya relatif luas dan penuh dengan pohon-pohon tinggi, cocok dengan konsep Pesta Kebun.”

Dengan permintaan banyak aksen ‘hijau’, Gathi juga memilih hiasan bunga-bunga yang berwarna putih dengan konsep dekorasi raw yang sedikit ‘berantakan’ agar tidak kaku. Untunglah, Jumah Cenik bisa merealisasikan keinginannya tersebut.

Selain menggunakan venue yang sama dengan orang tua Gathi dulu, mereka juga mengenakan kain batik bawah yang digunakan oleh orang tuanya pada pernikahannya.

“Kita mau tema pesta rumah yang santai. Makanya, kita membalut adat Yogyakarta dengan kebaya Jogja klasik dengan hiasan payet di bagian depan, sedangkan Reza memakai beskap Jogja Othello. Yang paling berarti, aku dan Reza pakai kain batik bawah yang sama yang digunakan oleh orang tuaku di hari pernikahannya.”

Bagi Gathi, momen yang paling berkesan dalam pernikahannya tersebut adalah saat Reza membacakan surat Ar-Rahman yang maknanya sangat cocok dengan momen akad nikah, “Maka, nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan?”.

Dalam mempersiapkan pesta pernikahan yang hangat ini Gathi dan Reza juga menghadapi beberapa permasalahan, salah satunya jarak. Dalam mempersiapkan pernikahan ini, Reza saat itu masih berdomisili di Jerman, Gathi sedang bekerja di Bali, sedangkan acara diadakan di Jakarta.

“Untungnya, karena kita sama-sama anak desain, cukup mudah untuk menyamakan konsep dan tema yang diinginkan. Aku nggak banyak mau, sedangkan Reza mau banyak membantu, terutama saat dia pulang di bulan Juni.”

Top 3 vendors: Terralogical, Jumah Cenik dan Prastita w pontjowinoto

Tips untuk brides to be:

“Detail itu penting; dari segi dekor, adat, busana keluarga, sampai dengan hand bouquet. Jadi, memilih vendor itu benar-benar krusial, saat pemilihan pun adalah saat yang cukup makan hati dan membuat stress. Tapi, saat kita memilih dengan benar, setiap persiapan akan terasa mudah, malah sangat membantu menghadapi kendala karena mereka sudah profesional. Lalu, be yourself aja dalam mengkonsepkan pernikahan. Ini harinya kamu dan pasangan kamu. Gak ada pakem yang mengharuskan dalam merayakannya. (Kecuali adat dan agama) itu pun bisa kok di sesuaikan dengan yang kita mau. For me, I don’t wear white karena merasa nggak cocok sama aku aja, and its fine. Sentuhan personal di setiap detail itu penting supaya wedding kamu ya tentang kamu tidak sama seperti yang lainnya.