International Wedding by Nindy & Mike in Malang & Poland

By NSCHY on under The Wedding

International Wedding by Nindy & Mike in Malang & Poland

Style Guide

Style

International

Venue

Restaurant

Colors

Vendor That Make This Happened

Venue Alice Tea Room, Malang

Event Styling & Decor Alice Tea Room, Malang

Bride's Attire Kaara Bride

Make Up Artist Perfect Couple

Hair Do Perfect Couple

“17 Februari 2018 adalah hari pertama kami tak sengaja bertemu di tempat bekerja kakak di Jakarta. Tak ada yang terjadi, hanya beberapa kontak mata.” Itulah caption di unggahan akun Instagram milik Nindy dan Mike, @perfectcouple.id yang menceritakan kisah pertemuan pertama mereka.

Selang hampir satu bulan selanjutnya, sehari setelah hari ulang tahun Nindy, sang kakak mengajaknya nonton, yang ternyata ada Mike juga di sana. Setelah momen pergi bersama tersebut, Nindy dan Mike semakin sering bertemu, bahkan setiap hari. Mulai dari membicarakan hal yang santai, bercanda, sampai hal-hal serius. Seminggu dari hari itu, mereka jalan-jalan Singapura, yang ternyata merupakan momen yang membuat Nindy merasa bahwa ia yakin untuk mengenal Mike selamanya, dan cukup merasa jatuh cinta.

“Tanggal 21 April lalu, Belitung menjadi saksi bagaimana dia melamarku. Dia memintaku untuk menjadi istrinya. Aku tidak pernah menyangka dia akan melamarku secara khusus karena sudah mendapatkan restu dari keluarga.”

Empat hari setelah bertunangan, Mike kembali ke Polandia untuk mempersiapkan pernikahan. Mereka melangsungkan pernikahan di Pałac Ślubów Polandia, pesta pernikahan di restoran Rozana, pesta pernikahan di KBRI Polandia, dan pernikahan di Malang, Indonesia.

3,5 bulan merupakan waktu yang sangat singkat bagi Nindy dan Mike, banyak dokumen dan persiapan yang harus diurus dalam waktu singkat bulan tersebut. Belum lagi, permasalahan yang timbul karena jarak dan perbedaan karakter yang hanya bisa diselesaikan hanya melalui video call. Untungnya, segala dokumen sudah lengkap, dan kesulitan terhadap birokrasi untuk melaksanakan pernikahan pun juga sudah ditangani.

“Tanggal 10 Agustus aku berangkat ke Polandia untuk menikah. Akhirnya, kita bisa menuntaskan seluruh rintangan yang ada. Untuk foto pre wedding, kita lakukan 3 hari sebelum pernikahan, di tempat paling indah di Polandia, Jurata.”

Nindy dan Mike resmi menikah pada tanggal 17 Agustus 2018 di Polandia. Bagi Nindy, 17 Agustus memiliki cerita tersendiri untuknya.

“7 tahun yang lalu, saat masih menjadi paskibra, aku dan teman-teman pernah salah mengibarkan bendera Indonesia. Benderanya terbalik, menjadi bendera Polandia. Di tahun ini, saya menikahi seorang warga negara Polandia di hari kemerdekaan Indonesia.” cerita Nindy.

Sejak kecil, Nindy menginginkan pernikahan yang sederhana namun elegan. Lahir di tengah budaya yang memiliki serangkaian acara dan tamu undangan yang terbilang cukup banyak di setiap acara pernikahan membuatnya merasa bahwa pesta pernikahan tidak lagi indah, karena tuntutan untuk berdiri selama berjam-jam, dan hampir tidak menikmati acaranya.

“Pada tahun 2015 lalu, aku pernah bilang ke sepupuku bahwa aku ingin menikah dengan maksimum usia 25 tahun dengan tanggal impian menikah (09-09-2018). Jika dua angka terakhir dijumlahkan akan menjadi 9-9-9 yang merupakan kelipatan tiga tanggal lahirku (03-03-1993). Secara kebetulan, ia mendapatkan tanggal tersebut untuk mengadakan pernikahan di Malang, dan menjadi tanggal satu-satunya yang tersedia saat itu.”

“Impianku terwujud di Polandia dan Malang, dengan undangan kurang dari 50 tamu. Hanya keluarga dan teman dekat yang datang ke acara pernikahan kita di Polandia. Rangkaian acara di Polandia dimulai dari pernikahan sipil di kota tua Warsaw yang dilanjutkan dengan makan malam bersama, sesi foto di Taman Kota dan acara di KBRI Polandia sekaligus perayaan hari kemerdekaan Indonesia.”

Untuk pesta di Indonesia yang diadakan pada bulan September lalu, mereka hanya mengadakan akad di rumah keluarga Nindy yang dilanjutkan dengan resepsi keesokan harinya yang juga hanya dilakukan bersama keluarga dan teman dekat.

Terbilang sama-sama baru saling mengenal, berbeda bahasa, beda budaya, beda karakter, perbedaan waktu saat berada jauh, persiapan dokumen, waktu yang singkat semuanya berhasil mereka lakukan di tengah tekanan dan kesibukan kerja masing-masing.

Bagi Nindy, momen pertama kali bertemu keluarga Mike adalah momen yang paling membuatnya gugup. Namun semuanya menjadi santai saat mengetahui bahwa mereka sangat terbuka, baik hati, dan membuat Nindy nyaman.

“Selain itu, perjalanan ke Polandia adalah perjalanan paling panjang dalam hidupku, terlebih lagi aku sendirian. Semuanya berjalan lancar dengan bantuan Mike. Dia membantu membuatkan daftar barang-barang yang perlu aku bawa dan hal yang perlu aku lakukan. Hampir setiap langkah dalam perjalananku sudah ada dalam daftarnya, bahkan peta setiap bandara pun sudah disiapkan. Saat itu, aku semakin yakin bahwa dialah yang terbaik untukku.”

Top vendor pilihan Nindy:

“@perfectcouple.id adalah vendor makeup, mair do, fotografi dan wedding organizer kami. Mike memiliki perusahaan fotografi ini di Eropa, sedangkan saya bergerak di bidang makeup dan hairdo sejak beberapa tahun terakhir ini. Maka dari itu, kami membangun Perfect Couple untuk di Indonesia karena kecintaan mike atas iklim tropis disini. Karena kami memutuskan untuk tinggal di Indonesia dalam beberapa tahun ini, maka inilah salah satu kegiatan kami di Indonesia sebagai pasangan baru.”

Tips untuk brides to be:

“Setiap orang memiliki kisah yang berbeda dalam menemukan jodohnya. Aku dan suami, kita harus mempersiapkan semuanya dalam waktu 3 bulan karena urusan bisnis Mike yang membuatnya harus segera kembali ke negaranya dan ke Indonesia. Kalau punya waktu, sebaiknya ambil waktu yang lebih panjang dari 3 bulan. Kedua, kenali karakter dan budaya pasangan karena kita harus yakin sebelum melangkahkan kaki ke pernikahan. Ketiga, pastikan dengan dokumen bahwa ia belum pernah menikah sebelumnya. Keempat, pastikan pula kekuatan pernikahan di masa depan. Misalnya, apakah hanya menikah di Indonesia, atau di negaranya pula. Saranku, jangan hanya menikah di Indonesia, karena di negaranya, dia akan tetap dianggap single. Pikirkan pula untuk masa depan anak di masa depan. Lalu, pisahkan harta dalam dokumen tertulis yang akan berguna untuk masa depan bersama. Terakhir, siapkan daftar yang lengkap mengenai kebutuhan, misalnya: Persiapan pernikahan (dokumen, lokasi, pakaian, dll), lalu perjalanan (visa, tiket, venue pernikahan di lokasi A dan B, kebutuhan hidup setelah menikah, rumah atau tempat tinggal dan persyaratan tinggal di negara tersebut)