Intimate Backyard Wedding of Rara and Ben

By Leni Marlin on under The Wedding

Style Guide

Style

International

Venue

Residential

Colors

Vendor That Make This Happened

Wedding Reception

Venue H Clarity Hotel

Event Styling & Decor Kepeng Sae Sae

Photography Owlsome Project

Bride's Attire Merras

Make Up Artist Ambar Paes

Groom's Attire Nedi Beskap

Catering H Clarity Hotel

Invitation Asnarupa

Souvenir Asnarupa

Wedding Organizer Qiares WO

Wedding Reception

Venue Private Residence

Event Styling & Decor Kepeng Sae Sae

Bride's Attire Devina Anamaria

Make Up Artist Ayura

Wedding Cake White Plate Premium Bites

Kisah bahagia yang The Bride Dept ulas kali ini datang dari pasangan bernama Rara dan Ben yang mengadakan dua resepsi pernikahan di dua venue yang berbeda dengan konsep yang berbeda pula. Tidak tanggung-tanggung, kedua resepsi tersebut juga diadakan di kota yang berbeda. Resepsi pernikahan mereka yang pertama diadakan di Hotel H Clarity, Bandung dan resepsi yang kedua diadakan seminggu kemudian di kediaman orangtua Ben di Bogor. Sebelum mengetahui detail resepsi pernikahan mereka lebih lanjut, mari kita simak perjalanan cinta mereka terlebih dahulu.

Rara bertemu Ben pertama kali pada acara ospek yang diadakan kampus mereka. Saat itu, angkatan Ben yang memberikan orientasi kepada angkatan Rara. Mereka pun berkenalan melalui media sosial atas bantuan sepupu Rara yang juga teman baik Ben. “Katanya sih, kami sama-sama suka fotografi dan literatur,” ujar Rara. Ternyata memang fotografi adalah benang merah yang menyatukan Rara dan Ben, karena pertemuan mereka terjadi di klub fotografi kampus dan di sanalah mereka mulai saling mengenal hingga akhirnya resmi berpacaran pada tahun 2009.

Seusai menyelesaikan pendidikan sarjana, Ben melanjutkan pendidikan pasca sarjana di New Zealand. Hubungan jarak jauh tersebut mereka jalani selama kurang lebih dua tahun. Uniknya, saat menjalani hubungan jarak jauh itulah Ben mengungkapkan niatnya untuk menikah dengan Rara. “Waktu awal 2014, aku kerja di Ubud, Bali. Tiba-tiba aku terima kartu pos yang Ben kirim dari New Zealand. Aku seneng banget menerima kartu pos itu karena ternyata itu he’s actually thinking of settling down with me. Meskipun kami udah sering ngobrol tentang rencana nikah, tapi diskusinya lebih konseptual tentang pro dan kontra menikah serta waktu yang tepat dan sinkron dengan studi dan karier masing-masing,” jelas Rara.

Tidak lama kemudian, Ben kembali ke Indonesia. Menurut Rara, setelah Ben kembali keduanya malah lupa dengan rencana mereka untuk menikah. “Ben cukup sibuk dengan settling in di Indonesia. Aku juga sibuk dengan perpindahan kerja. Kami berdua jadi lupa dengan rencana nikah,” jelas Rara lagi. Pasalnya, keduanya memang tidak terburu-buru untuk menikah. Rencana untuk menikah baru menemui titik terang pada awal tahun 2015 saat kedua keluarga telah bertemu. Persiapan pernikahan Rara dan Ben pun relatif singkat, yaitu hanya 4-5 bulan. 

Awalnya, Rara dan Ben ingin mengadakan pernikahan yang intimate dengan konsep camping di gunung. Ibu Ben, seorang pegiat ekowisata dan konservasi, setuju saja dengan ide ini. Hanya saya, atas pertimbangan bahwa Rara adalah cucu dan cicit pertama yang menikah dari keluarga besar, konsep ini pun diubah. “Kami memutuskan untuk mengadakan dua resepsi pernikahan yang terpisah; satu di Bandung untuk keluarga dan satu lagi di Bogor untuk teman-teman dekat saja.”

Resepsi Adat di Bandung

Dekorasi resepsi yang diadakan di Hotel H Clarity, Bandung terinspirasi dari shophouse yang ada di Singapura dan restoran-restoran peranakan. Rara yang menginginkan dekorasi simpel dan elegan rupanya terpesona dengan berbagai shophouse yang ia jumpai selama ia mengikuti short course di Singapura. Kepeng Sae Sae selaku vendor dekorasi pernikahan Rara berhasil mengeksekusi keinginan Rara dengan sangat baik. “Aku suka banget dengan dekorasi pelaminannya! Mereka benar-benar bisa mewujudkan apa yang aku mau,” puji Rara.

Resepsi yang khusus diperuntukkan bagi keluarga ini menggunakan adat Jawa, namun ada pula sisipan adat Batak berupa Tari Tor-Tor dari keluarga Ben dalam resepsi ini yang mampu mencairkan suasana. “Awalnya resepsi terasa formal dan kaku banget, tapi setelah Tari Tor-Tor jadi penuh tawa deh.”

Rara dan Ben juga berinisiatif membuat mixtape berdurasi 3 jam yang berisi lagu-lagu dari berbagai musisi favorit mereka berdua, seperti Bon Iver, Feist, Ben Howard, Noah and the Whale, dan Nick Drake. Alasan mereka membuat mixtape ketimbang menyewa wedding entertainment adalah agar para tamu undangan bisa saling mengobrol. “Kadang suara dari wedding entertainment terlalu keras. Dengan mixtape yang kami buat sendiri ini, kami jadi sangat menikmati salaman dengan ribuan orang.”

Resepsi di Bogor

Berbeda dengan resepsi di Bandung, Rara dan Ben menginginkan suasana yang homey, simple, dan intimate untuk resepsi yang diadakan di rumah Ben. Dengan halaman belakang yang rimbun, Kepeng Sae Sae hanya perlu menambahkan tanaman berwarna putih dan hijau serta meja-meja kayu sebagai pelengkap dekorasi. Instalasi lampu untuk menerangi saat malam juga membuat suasana semakin indah. Rara mengakui bahwa ia banyak mencari inspirasi dekorasi dari Pinterest.

Kesederhanaan tidak hanya terlihat pada konsep resepsi, tetapi juga wedding dress yang Rara kenakan. Wedding dress yang cantik ini adalah buatan Devina Anamaria, sepupu Rara yang juga seorang desainer. “Referensi awalnya adalah lace dress berlengan panjang. Kami ngobrol cukup panjang untuk menentukan desain yang simpel dan elegan berdasarkan referensi yang aku tunjukkan. Pada dasarnya aku memang ngga terlalu suka hal-hal yang berlebihan atau terlalu rumit sih,” cerita Rara.

Dengan konsep yang intimate, undangan yang disebar oleh Rara dan Ben pun sangat terbatas, yaitu sekitar 30 undangan. Teman-teman dekat yang mereka undang ternyata tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari New Zealand dan Amerika Serikat. Banyaknya teman yang berprofesi sebagai fotografer juga dimanfaatkan oleh Rara dan Ben dengan memberikan tiga rol film untuk mendokumentasikan resepsi mereka. “Ada lebih dari 35 rol film yang terkumpul. Saat ini kami masih menyaring hasilnya, tapi kalau dilihat sekilas hasilnya lucu-lucu. Pendekatannya juga menyerupai dokumenter,” papar Rara. Rara juga menjelaskan bahwa ia dan Ben lebih menyukai konsep dokumenter daripada beauty shot biasa. Rencananya, foto-foto yang sudah jadi nanti akan dikumpulkan dalam sebuah photo book.

Keterlibatan teman-teman dekat Rara dan Ben tidak sampai di situ saja, karena Rara dan Ben juga melibatkan teman-temannya mengenai konsumsi. “Resepsi ini kami rancang berkonsep potluck, jadi setiap orang yang datang wajib membawa makanan. Kami hanya menyediakan nasi, kentang, dan sayuran,” jelas Rara lagi. Serunya lagi, beberapa teman mereka adalah ahli masak. Ada juga yang memiliki kafe sendiri. Alhasil, makanan dan minuman yang dibawa terasa lezat semua. Konsep potluck ini sangat kreatif dan menginspirasi sekali ya, brides?

Rara dan Ben juga menghadapi beberapa tantangan dalam mempersiapkan pernikahan, lho, antara lain adalah cuaca dan daya listrik rumah yang terbatas. Bogor yang terkenal sebagai kota hujan dengan pola cuaca yang tidak menentu tentunya memberikan kekhawatiran tersendiri. Untungnya, pada saat resepsi berlangsung, cuaca sangat bersahabat sehingga resepsi pun berjalan lancar. Adapun daya listrik rumah yang terbatas mereka akali dengan mematikan segala peralatan elektronik di dalam rumah. Hasilnya? Dekorasi saat malam hari terlihat semakin cantik!

Top 3 vendors yang direkomendasikan Rara:

  1. Kepeng Sae Sae

“Mereka sangat luar biasa dalam mendesain, karena bisa membuat dekorasi sesuai keinginan kami. Meskipun jarak kedua resepsi cuma satu minggu, mereka tetap memikirkan detailnya dengan matang. Hasilnya benar-benar di luar perkiraan kami. Kepeng Sae Sae sangat cocok untuk mereka yang menyukai dekorasi simple dan berseni.”

  1. Ambar Paes

“Orangnya sangat ramah, helpful, dan teliti. Jadi, aku mempercayakan paes dan make up ke Mbak Ambar. Menurut tamu-tamu yang hadir, paes dan make up-ku bikin pangling.”

  1. Ayura Make Up

“Mbak Ayura enak diajak ngobrol. Selama dirias terasa seru dan tidak kaku. Make up-nya juga sangat cocok dengan wajahku dan terlihat menyatu dengan warna kulit. Makeup-nya juga tahan lama, jadi aku tidak perlu touch up selama 9 jam.”

Tips dari Rara untuk pembaca The Bride Dept:

  1. Persiapkan fisik dan mental karena mengadakan resepsi pernikahan akan sangat melelahkan.
  2. Agar lebih memorable, ada baiknya mengadakan pernikahan yang intimate. Beri kesempatan kepada teman-teman untuk mengekspresikan dirinya, baik itu memberikan speech atau sekedar kesan pesan.
  3. Gunakan aplikasi mobile seperti Appy Couple untuk memudahkan dalam mengundang teman-teman ke resepsi pernikahan.