Intimate Beach Wedding at Villa Phalosa Bali

By Langen on under The Wedding

Style Guide

Style

International

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Holy Matrimony

Venue Villa Phalosa Bali

Event Styling & Decor Beby Decor

Photography Is Cinema

Videography Is Cinema

Make Up Artist Yenny Gunawan

Hair Do Yenny Gunawan

Bride's Attire Phangsanny

Groom's Attire Riori Tailor

Catering Sushi Hana Bali

Wedding Reception

Venue Villa Phalosa Bali

Event Styling & Decor Beby Decor

Photography Is Cinema

Videography Is Cinema

Make Up Artist Yenny Gunawan

Hair Do Yenny Gunawan

Bride's Attire Phangsanny

Groom's Attire Riori Tailor

Catering Sushi Hana Bali

Diedra dan Andrew pertama kali berkenalan di Bali, saat itu Diedra sedang melakukan training program di sebuah hotel. Andrew yang sedang menginap di hotel yang sama memberanikan diri untuk mengajak berkenalan dan meminta nomor Diedra. Sejak saat itu mereka mulai berpacaran, sampai tiba waktunya Diedra untuk pergi melanjutkan studinya, mereka tetap melanjutkan hubungannya secara long distance. Di bulan April, keduanya kembali dipertemukan di Bali. Andrew yang sedang merayakan ulang tahunnya di Ubud memutuskan untuk melamar Diedra hari itu, luckily she said yes! Saat waktunya tiba untuk menentukan tempat pernikahan meskipun mempersiapkan pernikahan dalam waktu singkat, they choose the place where their romance blossoms, Bali.

Diedra dengan Andrew hanya membutuhkan waktu 5 bulan untuk mewujudkan pernikahan yang sesuai harapannya. Sewaktu merencanakan pernikahan, keduanya mengerjakan semuanya secara bersama. “Andrew and I basically do everything together from cake testing to catering planning,” kata Diedra. Untungnya Diedra sangat detail oriented jadi wedding planning mereka berjalan dengan cukup mudah. Tantangan terbesar dalam mempersiapkan pernikahan justru dialami oleh Andrew. Andrew yang memiliki restoran Sushi Hana di Bali, sudah terbiasa menangani catering pernikahan. Di pernikahannya tersebut, Andrew memutuskan untuk turun tangan langsung. Andrew mengerjakan hampir semuanya, mulai dari merencanakan menu hingga memasak makanannya. Dibantu oleh sang ibu dan saudara iparnya, Andrew berhasil menyusun menu set yang spesial dari appetizer hingga dessert. Hidangan main course yang berupa wagyu steak dibuat sendiri oleh Andrew. Demi menciptakan makanan yang terbaik, Andrew rela berlatih dari beberapa minggu sebelumnya, bahkan hingga menimbulkan luka di tangan yang harus ditutupi di hari H.

Selama proses merencanakan pernikahan, ada beberapa perubahan kecil yang dialami pasangan ini. Andrew dan Diedra awalnya ingin mengadakan pernikahannya di The Edge Uluwatu. Sayangnya tempat tersebut tidak available di tanggal yang mereka mau. Mereka akhirnya memilih Villa Phalosa Bali  setelah jatuh cinta dengan beachfront view disana. Meskipun mempersiapkan pernikahan dalam waktu singkat, tetapi mereka yakin bahwa pernikahan tersebut akan berjalan sempurna.

 

Awalnya mereka juga berencana hanya mengundang 100 tamu, tapi karena banyaknya jumlah teman dan keluarga, total tamu yang mereka undang menjadi 200. Saat menentukan tema pernikahan, tadinya mereka ingin mengombinasikan warna navy dan gold. Tapi karena pilihan warna tersebut terlalu dark, akhirnya mereka memilih warna gold dan pink. Ternyata pilihan warna tersebut sangat tepat. Dibantu dengan detail lainnya, seperti lilin, serta bunga mawar dan ranunculus, maka terciptalah ambience yang warm dan radiant.

Di pernikahannya, Diedra terlihat ravishingly elegant dengan menggunakan gaun cantik buatan Phang Sanny disertai dengan trail sepanjang 1,5 m dan veil sepanjang 4,5 m. Diedra memang sangat menyukai gaun-gaun kreasi Phang Sanny. Oleh karena itu saat Diedra mendatangi galerinya di Kelapa Gading, dia sudah tahu akan menemukan gaun impiannya disitu. “Right when I enter I knew I was going to find my gown here. I can spend the whole day trying on all her collections,” ucap Diedra. Pilihan Diedra jatuh kepada gaun cantik yang terbuat dari french lace dengan detail tile di bagian punggung dan depan serta transparent long sleeves.

Pernikahan Diedra dan Andrew dilengkapi dengan kehadiran empat orang bridesmaids yang terbang jauh-jauh dari Jakarta. Keempat bridesmaids tersebut adalah sahabat-sahabat Diedra dari SMP, SMA dan kantor. Ketika ditanya apa hal yang paling memorable dalam pernikahannya, Diedra mengatakan hujan yang datang selama sekitar lima belas menit setelah tamu-tamu resepsi datang menjadi highlight pernikahan itu. Saat hujan turun, seluruh tamu dan organizer ikut berdoa supaya hujan berhenti. Akhirnya hujan pun berhentiberhenti dan untungnya tidak merusak acara yang ada. “It was magical, the rain poured down right after the ceremony and before the reception start. Can’t imagine what would happen if the rain fell during those events,” ungkap Diedra.

Bagi pasangan yang sedang mempersiapkan pernikahannya, Diedra membagi tips berikut, “Rain plan is important, stay together for the planning because it’s crazy.” Diedra menyarankan untuk meeting minimal dengan 10 Wedding Organizer. Hal ini dilakukan untuk memastikan style pernikahan yang kamu inginkan apakah cocok dengan WO tersebut. Selain itu Diedra juga mengingatkan bahwa vendor dekorasi dengan lighting harus bertemu dan bekerja sama. Saran Diedra yang terakhir yaitu, “Buat satu folder cetakan inspirasi kamu (sejenis buku kliping) sehingga vendor bisa mengerti style kamu, GOODLUCK!”

Ketika The Bride Dept menanyakan mengenai tiga vendor terbaik pilihan mereka, Diedra dan Andrew memilih vendor-vendor berikut.

Phang Sanny

“For creating my gown.”

Rhapsody Enterprise

“For organizing, they deserve this.”

Beby Décor

“For creating a pretty hand bouquet and a beautiful warm white decoration on the table.