Saya masih ingat jelas tetesan air mata sahabat ketika menjadi pendamping saya di gereja saat melakukan pemberkatan nikah. Saat itu saya bertanya-tanya, apakah dia menangis terharu atau menangis karena saya menikah lebih dahulu dari dirinya. Hari-hari sebelum pernikahan, saya sering menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat terdekat saya. Saat itu rasanya seperti akan berpisah dengan mereka, padahal saya hanya berganti status dari single menjadi seorang istri. Ketika kami masih lajang, banyak sekali kegiatan yang dilakukan, seperti pergi liburan bersama, mencicipi restoran baru, belajar sampai dini hari, dan ngobrol hingga lupa waktu. Memang benar ketika sudah menikah semuanya berubah.
Satu per satu dari kami menikah dan sibuk dengan keluarga masing-masing. Namun, yang belum menikah juga tidak mau kalah. Mereka sibuk mengejar impian dan cita-citanya melalui pekerjaan mereka masing-masing. Akibatnya kami menjadi sangat sulit untuk berkumpul bersama. Seperti contoh, agenda kumpul-kumpul hanya menjadi wacana karena tidak pernah terwujud. Padahal ketika sebelum menikah, saya dan teman-teman sering bertemu tanpa perlu direncanakan dari jauh-jauh hari.
Ada yang bilang agar pernikahan tidak jenuh, kamu harus tetap bergaul dengan sahabat-sahabatmu. Jika dipikir-pikir, sahabat itu sama saja dengan pasangan kita, brides. Sahabat dan pasangan hidup sama-sama merupakan pilihan kita sendiri dengan bantuan petunjuk Yang Di Atas. Sedangkan orangtua, keluarga, dan anak adalah satu hal yang pasti Tuhan sudah pilihkan untuk kita.
Kita bisa berteman dengan banyak orang, tetapi untuk menjadi sahabat tentu melewati proses seleksi pilihan. Oleh karena itu, sebaiknya jangan pernah melupakan sahabat meskipun kita sudah menikah kelak. Bagaimana caranya kita tetap dapat menjaga hubungan dengan sahabat setelah menikah? Yuk baca tips dari The Bride Dept.
1. Buat Group Chatting
Mungkin kalian tidak bisa bertemu setiap hari seperti saat sebelum menikah, khususnya sahabat-sahabat di masa sekolah. Namun kalian tetap bisa meng-update kabar kalian melalui group chatting. Saya punya beberapa grup dengan para sahabat. Melalui grup tersebut kami saling curhat, update harga saham, share resep makanan atau sekedar gosip, hehe.
2. Arisan
Supaya ada pertemuan yang intens dan terjadwal, buatlah arisan. Tidak perlu sebulan sekali jika kalian memang sibuk. Tiga bulan sekali juga cukup. Arisan sebaiknya diadakan di rumah agar kalian bisa mengobrol santai melepas kangen. Di rumah kalian bisa bebas tertawa sambil memasak makanan favorit kalian bersama.
3. Double/Triple Date
Sahabat kamu yang belum menikah akhirnya punya pacar? Ajak double date bersama suami kamu, dong. Pertemuan itu juga bisa kamu jadikan sebagai ajang penilaian kamu, apakah pacarnya tersebut cocok untuk sahabat kamu. Yah, walaupun keputusan akhirnya tetap ada di sahabat kamu, ya.
4. Menginap Bersama
Suamimu tentu tidak akan marah jika semalam saja kamu tinggal untuk menginap bersama sahabat kamu. Kamu bisa memiliki waktu yang berkualitas bersama sahabat kamu. Pillow talk dengan para sahabat sesama perempuan akan membuat pikiran kamu kembali fresh. Tapi jangan lama-lama, ya, kasian suamimu ditinggal tidur sendirian.
Setelah menikah, kita tidak boleh mengubah semua status kita dan berubah pure menjadi seorang istri. Kita tetap berperan sebagai anak, kakak, adik, dan sahabat dari teman-teman kita. Oleh karena itu, jangan lupakan sahabatmu setelah menikah.