Keindahan Elemen Manado pada Lamaran Vania & Angga

By The Bride Dept on under The Engagement

Keindahan Elemen Manado pada Lamaran Vania & Angga

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Restaurant

Colors

Vendor That Make This Happened

Bride's Attire Mas Mul

Fabric Bindu Samtani

Make Up Artist Fransisca Robert

Photography Bermula Pictures

Venue Beautika

Seserahan Besan Official

Hand Bouquet Flowerose Florist

Event Styling & Decor Pecatu Design

Bride's Attire Tenun Gaya

Groom's Attire Tailormade by Dimas Djamin

Hair Do Wiwin Fitrianingrum

Others Batik Sutra Garut

Make Up Artist Jovanka Lestari

Make Up Artist Byhelentjota

Make Up Artist Sugi Salon Jakarta

Others Shanail.id

Invitation Agataletter

Others Riveria Jennifer

Mengusung tanah kelahiran sebagai elemen utama pada momen lamarannya, pasangan ini berhasil menampilkan suasana yang hangat dan romantis. Nuansa warna ungu yang lembut menjadi palet utama pada acara ini. Simak keindahan elemen Manado pada lamaran Vania & Angga selengkapnya di sini!

Konsep Lamaran

Lamaran ini merupakan pertemuan dan perkenalan keluarga besar dari kedua belah pihak. Kami berdua memang fokus untuk membuat acara ini hangat dan intimate. Namun, untuk pemilihan lokasi di salah satu restoran Manado ini menjadi sebuah “ilustrasi” yang menggambarkan mengunjungi rumah keluarga. Pemilihan tema warna ungu pada konsep keseluruhan merupakan simbol penggabungan warna utama. Warna yang menggambarkan karakter manusia yaitu merah dan biru dan disatukan menjadi ungu. Untuk acara lamaran ini, kami tidak mengusung adat apa pun lebih kearah nasional saja dengan sentuhan Manado. Pada acara ini pun kami memasukkan ibadah singkat yang dipimpin oleh Pendeta.

Make Up & Hair Do

Untuk pemilihan make up, Vania ingin tampil dengan oriental look. Sehingga ia pun meminta kepada make up artist Fransisca Robert untuk dirias dengan gaya oriental. Walaupun tetap mengenakan kebaya dan tanpa adat apapun, Vania ingin tetap ada look soft oriental mengingat ia masih memiliki turunan Cina dari sang Opa. Untuk tatanan rambut, Vania memilih mengenakan tusuk konde dengan warna senada dengan kebaya. Kondenya pun dibuat menyerupai bentuk pita biar untuk memberi aksen modern touch juga untuk menyempurnakan tampilan keseluruhan.

Desainer Pilihan

“Sebetulnya ini salah satu dari dua hal utama yang ‘drama’ sih hehehe”, ungkap Vania.

Awalnya bukan kebaya ini yang akan Vania kenakan. Namun ternyata ia merasa kurang cocok dengan hasil penjahit yang pertama. Singkat cerita karena waktu sudah semakin dekat, Vania pun memutuskan untuk membeli material baru dan mengganti model kebayanya. Intinya serba kilat namun tetap bisa proper. Kebaya dengan potongan sabrina hasil karya tangan ajaib seorang penjahit rekomendasi teman sang mama. Konon ia merupakan pembuat pola di salah satu desainer ternama di Jakarta. Saat itu tanpa pikir panjang Vania langsung memutuskan ke Bindu Samtani untuk mencari material yang sempurna. Dengan kegigihannya sang penjahit tersebut langsung menyulap kebaya Vania. Surprisingly kebaya yang ia buat kurang dari satu bulan itu ternyata hasilnya begitu memuaskan. Big thanks to Mas Mul, Bindu Samtani dan Tenun Gaya yang membuat Vania semakin percaya diri di hari lamarannya.

Lamaran Impian

Pada tahun 2011, ada kegiatan Paskibra gabungan antara sekolah Vania dan Angga. Cerita dimulai justru saat hari terakhir dari serangkaian jadwal latihan kami. Kami rutin bertemu setiap dua kali seminggu untuk upacara di Hari Pahlawan, 10 November 2011. Kebetulan pemimpin barisannya harus bertuga di tempat lain, jadi Angga ditunjuk untuk menggantikannya.  Saat itu Vania tidak menyadari siapa pemimpin barisannya. Kebetulan saat itu Vania juga memiliki pacar dan Angga sedang mengagumi salah seorang wanita.

Delapan tahun kemudian kita dipertemukan kembali berkat usaha perjodohan yang dilakoni oleh teman kami. Saat itu Vania sedang memiliki pekerjaan dengan penempatan luar kota. Setelah beberapa bulan melakukan pendekatan secara jarak jauh akhirnya kami bertemu tatap muka untuk pertama kalinya (lagi setelah Hari Pahlawan tsb) di bandara Soetta. Saat itu Vania sedang kembali ke Jakarta untuk menghabiskan libur Natalnya. Kami pun akhirnya kembali dekat dan yakin untuk membawa hubungan ini ke jenjang selanjutnya.

Untuk mewujudkan lamaran yang mengusung keindahan elemen Manado pada lamaran Vania & Angga adalah memilih untuk menjadi planner dan conceptor sendiri. Lalu kami menyampaikan ide ini kepada pihak keluarga yang akan menjadi panitia acara. Kami pun sangat terbuka untuk menerima masukan dari keluarga agar semuanya puas dengan acara ini. Untuk konsep sendiri, Vania lebih menyukai tema modern karena bisa menunjukkan personality dan mengekspresikan kreativitas dari sisi pasangan itu sendiri. Acara dengan mengangkat keindahan elemen Manado pada lamaran Vania & Angga ini dilangsungkan di Beautika Restaurant Manado, Panglima Polim.

Inilah top vendor pilihan Vania & Angga pada momen lamarannya:

Penjahit kebaya: Mas Mul

Fabric: Bindu Samtani

MUA: Fransisca Robert

Photographer : Bermula Pictures

Venue: Beautika

Thanks to all vendor for making this engagement more beautiful!

Photographer & Videographer : Bermula Pictures

Seserahan : Besan Official

Flower Bouquet : Flowerose Florist

Backdrop Illustration : Pecatu Design

Fabrics : Bindu Samtani

Kain Tenun : Tenun Gaya

Family Tenun : Batik Sutra Garut

Groom Attire : Tailormade by Dimas Djamin

Make up : Fransisca Robert

Hair do : Wiwin Fitrianingrum

Sisters MUA : Jovanka Lestari

Mother’s MUA : Byhelentjota, Sugisalonjakarta

Nail : Shanail.id

Bespoke Stationary : Agataletter

Wedding Logo : Riveria Jennifer

Venue : Beautika