Keseruan Acara Lamaran Syita, Sang Founder Amaya Wedding

By Ikke Dwi A on under The Engagement

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Restaurant

Colors

Vendor That Make This Happened

Lamaran

Venue Sribu Rasa Restaurant

Photography David Christover

Kebaya Yuni Andalusi

Make Up Artist Ayura

Seorang Wedding Organizer menyiapkan acara lamarannya sendiri? Akan seperti apa ya kira-kira masa persiapannya? Apakah lebih mudah karena telah terbiasa mengatur hari pernikahan kliennya? The Bride Dept kali ini akan mengulas acara lamaran Syita, founder Amaya Wedding Organizer yang baru saja melangsungkan acara lamarannya. Seru dan penuh drama.

Masa Perkenalan

Syita dan Danin sudah lama kenal dan beberapa kali bertemu untuk urusan pekerjaan. Namun keduanya tidak pernah diperkenalkan secara resmi dan mengobrol. Hingga akhirnya tahun lalu, Syita dipercya untuk menjadi show director sebuah event dan Danin di sana juga hadir bersama timnya untuk bertanggung jawab dalam urusan multimedia.

Momen kerjasama pada event itu pun menjadi pertama kalinya Syita dan Danin berinteraksi. Dan “gong” nya saat keesokan harinya, salah satu teman keduanya meng-upload foto ke Path dan iseng berkomentar “Syita dan Danin cocok, yah.”

Komentar itu pun memancing komentar-komentar dari teman lainnya. Hingga semuanya setuju dan mengiyakan. Mulai dari saling komen di Path itulah, Danin akhirnya mulai menghubungi Syita melalui Whatsapp duluan untuk mengajak kencan.

The Proposal

Lamaran berbau jebakan ala Syita? Bisa dikatakan seperti itu… Dari awal kedekatan, Syita mengaku sudah bilang terus terang ke Danin jika Syita saat ini sedang menikmati masa-masa single dan beberapa kali pergi dengan laki-laki lain. Saat itu Syita mengatakan jika belum ada yang “melamar” serius ke orangtua, artinya Syita tidak mau terikat dengan hubungan apapun.

Lucunya, Danin menanggapi serius perkataan Syita dan meminta waktu satu bulan untuk sholat istikharah menyakinkan hati. Belum sampai satu bulan, Danin sudah menanyakan kapan bisa bertemu orangtua Syita.

Dan akhir tahun, Danin melamar Syita sembari memberikan bunga di mobil. Lamaran ini menurut Syita jauh dari romantis, tetapi ucapan Danin yang tulus, serius, dan apa adanya berhasil membuat Syita meneteskan air mata.

“Saya yakin menerima lamaran itu karena Danin sosok pekerja keras, kind-hearted, mendukung karir saya, dan cinta keluarga. Di Malam Natal 2015, Danin akhirnya resmi melamar ke orangtua,” kenang Syita.

Konsep Acara Lamaran

Sebagai seorang wedding organizer, Syita berpengalaman dalam mempersiapkan baik itu acara lamaran maupun pernikahan orang lain. Lalu bagaimana caranya mempersiapkan acara lamarannya sendiri? Ternyata banyak ilmu yang Syita ambil dari pengalamannya, termasuk dalam menekan dana.

“Sebagai seorang WO, saya beberapa kali diminta untuk handle acara lamaran klien Amaya Wedding dengan tema yang cukup mewah. Melihat besarnya jumlah dana yang dikeluarkan, sering membuat merinding deh. I work hard to earn money, jadi saya nggak mau membuangnya dengan sia-sia,” ungkap Syita.

Syita pun menyampaikan pada orangtuanya jika ingin melangsungkan acara lamaran yang sederhana dan praktis di private room sebuah restaurant. Acara ini nantinya hanya dihadiri keluarga inti dan orang-orang terdekat. Kedua orangtuanya pun setuju, lalu Syita mulai mencari info restaurant mana saja yang menyediakan private room sesuai dengan budget yang dimiliki. Dan pilihan jatuh pada Seribu Rasa Menteng. Pertimbangannya lokasinya yang di pusat, ukurannya pas untuk 15-20 orang, tidak perlu dekorasi karena sudah mewah dan cantik, serta yang terpenting masuk dalam budget.

Syita yang seorang pecinta kain tradisional pun meminta para tamu untuk mengenakan batik atau kain tradisional lainnya. Dress code ini juga terlihat pas dengan interior venue Seribu Rasa yang memang Indonesia sekali. Didominasi dengan hiasan kain tenun serta rangkaian bunga lokal.

Dekorasi Acara Lamaran Hemat ala Syita

Ada banyak keuntungan menjadi seorang wedding organizer itu, salah satunya menghemat dalam dekor! Yup, satu hari sebelum lamaran, Syita masih bekerja sebagai WO di malam hari. Dan kebetulan vendor dekorasinya adalah Gaia Nata, milik tante dan sepupu Syita sendiri. Mengingat kualitas bunga yang dipakai Gaia Nata bagus dan Syita mengenal betul seperti apa vendor tersebut, Syita pun mengaku sudah mengincar rangkaian bunga tertentu di acara wedding malam itu.

Alhasil, begitu selesai acara, Syita langsung menjadi “pemulung bunga” dan berhasil mengumpulkan dua box besar bunga tulip, mawar, casablanca, hydrangea untuk digunakan keesokan harinya. Dekorasi acara lamaran Syita dan Danin pun praktis serta hemat!

Bukan hanya itu, untuk menu card dan escort cards pun semuanya didesain sendiri oleh Danin. Keduanya baru mencetaknya di Bendungan Hilir pada keesokan harinya. Dan karena mampir ke percetakan dulu sebelum lamaran, keduanya terlambat ke sesi photo shoot yang sebelumnya dijadwalkan pukul 17.00 di venue. Secara keseluruhan, menurut Syita total biaya yang dikeluarkan untuk dekorasi lamaran ini kurang dari Rp 100.000.

Tantangan Seorang WO Menyiapkan Acara Lamarannya Sendiri

Kesulitan mencari waktu kosong menjadi tantangan terbesar bagi Syita. Mengingat sebagai seorang WO yang sibuk bekerja di hari weekend. Bahkan di H-1, Syita masih bertugas menjadi WO di Grand Hyatt. Bukan hanya itu, di hari H juga Syita masih memimpin technical meeting untuk keluarga besar klien dari pagi hingga siang. Syita mengaku sama sekali tidak memiliki day off!

“Wajar kalau di hari H saya lari-lari ke sana ke mari untuk makeup dengan Ayura, ke salon untuk blow rambut, dan ke percetakan dalam waktu yang singkat. Begitu sampai di restoran, langsung mengatur seating arrangement, memesan menu, dan koordinasi dengan waiters yang juga dilakukan sendiri. Jujur, karena diurus sendiri dan ada perasaan nervous juga, memang ada beberapa hal yang missed sih. I should have asked my assistant to help me. Tapi kalau nggak repot begitu, nggak ada ceritanya dong.. Hehe,” ungkap Syita.

Highlight Acara Lamaran Syita dan Danin

Acara lamaran Syita dan Dani bisa dikatakan penuh dengan drama di menit-menit akhir! Bagaimana tidak, Syita dan Danin mengaku bertengkar satu jam sebelum acara dimulai.

“Duh, rasanya mencelos banget. Sempat terpikir sih, kalau lamaran ini sampai batal, semua karena kesalahan saya yang bikin ulah. Phew, untungnya Danin berhasil ditenangkan setelah saya beberapa kali minta maaf,” kisah Syita.

Akibat pertengkaran ini, sesi photoshoot dengan David Christover yang harusnya dimulai sebelum langit gelap, jadi terlambat.

Highlight kedua dari acara lamaran ini, Syita dan Danin awalnya tidak berniat melakukan prewedding photo shoot. Namun Syita meminta diselipkan beberapa sesi dengan David Christover di tengah acara lamaran. Dan rencananya foto-foto ini akan dicetak dan dipajang di acara resepsi nantinya.

Top 3 Vendor Pilihan Syita Dan Danin dan Alasannya:

All of our vendors! David Christover dan Ayura sudah saya kenal lama dari awal Amaya Wedding berdiri, jadi rasanya, seperti dilayani teman sendiri. Saya langganan dengan Mbak Yuni Andalusi dan mempercayakan pembuatan kebaya dan dress dari tahun 2011.

Jadi, hanya dengan 1x fitting pun sudah langsung pas di badan karena dia sudah paham selera saya. Dan yang terakhir, enggak ada makanan di Seribu Rasa yang enggak enak! Di hari H pun, waiters mereka selalu stand by untuk melayani kami di private room.

Mau tau tips mempersiapkan acara lamaran langsung dari founder Amaya Wedding? Ini loh tips suksesnya:

Just because everyone on your social media newsfeed held lavish engagement parties doesn’t mean you should have yours as lavish as them. Dengan menyederhanakan acara lamaran, kamu jadi memiliki budget lebih untuk acara pernikahan nanti. Kalau alasannya hanya untuk perkenalan keluarga besar, sebenarnya momen ini bisa digabung dengan acara adat menjelang hari H nanti seperti malam midodareni, malam bainai, atau ngeyeuk sereuh.

Dengan jumlah undangan yang sama, biaya yang dikeluarkan untuk acara lamaran besar dan acara adat pra pernikahan tersebut sebenarnya sama saja, kan?

Jika memang memilih untuk acara lamaran yang sederhana, budget dapat dihemat dengan tidak menggunakan kebaya baru ataupun dirias oleh top makeup artist. But, I personally think that hire a good photographer is an investment! Mau sebagus apapun acaranya, kalau hanya didokumentasikan kamera smartphone kan tidak maksimal. Kalau tidak ada budget lebih untuk prewedding, bisa menggunakan foto-foto dari acara ini untuk dekorasi di acara wedding nanti. There are hundred ways to save your budget for this once in a lifetime event. Good luck! ;)