Lamaran Adat Arab Bertemakan Pink dan Silver ala Nadia dan Ismeth

By Enya on under The Engagement

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Colors

Vendor That Make This Happened

Lamaran

Photography Prisma Picture

Event Styling & Decor Naira Decoration

Make Up Artist Bella Sungkar

Kebaya Dinda Firdausa

Nadia dan Ismeth pertama kali saling mengenal karena dipertemukan oleh salah seorang sepupu Nadia di sebuah café di Jakarta. “Jadi aku pertama kali bertemu Ismeth di sebuah café. Saat pertama kali melihat dia aku merasa seperti sudah lama saling kenal, meskipun awalnya malu-malu,” ujar Nadia memulai ceritanya. Menurutnya, sejak awal bertemu ia sudah merasa nyambung ngobrol dengan Ismeth, sampai akhirnya Ismeth meminta no HP Nadia yang membuat komunikasi mereka jadi semakin intens.

Berasal dari dua bidang pekerjaan yang berbeda membuat setiap obrolan di antara mereka berdua jadi semakin seru, karena mereka jadi semakin mengetahui dunia dan pekerjaan masing-masing. Profesi Nadia sebagai dokter kecantikan dan Ismeth yang bekerja di sebuah bank swasta di Jakarta tidak menjadi kendala dalam hubungan mereka, dan malah membuat mereka jadi semakin menemukan banyak kecocokan, sampai akhirnya Nadia pun luluh dan mau menerima lamaran Ismeth.

Nadia yang juga merupakan salah satu finalis top 5 Putri Muslimah Asia 2018 ini mengaku kalau ia lumayan kritis dalam memilih pasangan dan tidak mudah percaya pada pria yang mencoba mendekatinya. Bahkan, ia sempat memutuskan untuk menjauh dulu dari Ismeth untuk meyakinkan diri apakah Ismeth serius ingin menjalin hubungan dengannya, atau hanya sebatas ingin main-main saja. “Aku sempat menghilang dari Ismeth selama beberapa minggu untuk berpikir, sampai-sampai Ismeth kebingungan mencari aku,” ujar Nadia yang akhirnya luluh oleh sifat Ismeth yang penyabar dan bisa meyakinkan Nadia untuk kembali mau berkomunikasi dengannya.

Saat Nadia berkunjung ke rumah Ismeth dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 2019 yang lalu, tanpa disangka Ismeth mengungkapkan keseriusannya menjalani hubungan dengan Nadia, yang langsung membuat Nadia kaget sampai tidak bisa berkata-kata. “Dia bilang ke aku, memang kita berkenalan dan menjalin hubungan hanya dalam hitungan bulan. Namun dia bilang ingin sekali menjadikan aku sebagai pendamping hidupnya, menemaninya hingga tua nanti,” ujar Nadia. Ismeth juga mengatakan, apabila Nadia menerima ajakannya untuk menikah, ia dan keluarganya akan datang ke rumah keluarga Nadia untuk secara resmi melamarnya. “disitu aku langsung kikuk, hehehe..” tambah Nadia.

Belum lama saling mengenal, Nadia sebenarnya tidak menyangka kalau Ismeth akan langsung meminta Nadia untuk menjadi istrinya. Tapi melihat keseriusan dan kesungguhan Ismeth, Nadia pun akhirnya luluh dan menerima lamarannya. Selain karena ia merasa mereka memiliki banyak kecocokan, ia pun sebenarnya sejak lama ingin mencari calon suami yang bisa memahami dan menyayanginya seperti Ismeth.

Acara lamaran keluarga diselenggarakan di rumah orang tua Nadia yang bertempat di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Untuk menyiapkan acara ini, Nadia dibantu oleh para sahabat dan juga keluarga besarnya, dan ia juga memilih prismapicture.id sebagai vendor foto dan dokumentasi untuk acara lamaran ini. Vendor ini pertama kali mencuri perhatiannya saat ia sedang shooting iklan produk minuman kemasan di Jakarta. Menurutnya hasil dokumentasi prismapicture.id untuk acara engagement, pre-wedding dan wedding sangat bagus, sehingga ia tidak ragu untuk mempercayakan foto acara lamaran ini kepada mereka.

Acara lamaran yang disiapkan hanya dalam waktu kurang dari tiga minggu ini berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Sama-sama merupakan keturunan Arab, Nadia dan Ismeth juga tidak merasakan repotnya proses menyamakan persepsi dan mendiskusikan keinginan masing-masing pihak, karena tata cara dan proses adat yang digunakan adalah adat Arab yang merupakan budaya asal kedua keluarga besar mereka. Persiapan yang singkat juga tidak menjadi kendala karena banyak sekali pihak yang sangat membantu termasuk para sahabat Nadia dan keluarga. Ruangan di rumah keluarga Nadia pun berhasil disulap menjadi cantik, dipenuhi oleh dekorasi dengan rangkaian bunga yang memadukan warna biru, putih dan pink.

Nadia mengenakan kain berwarna merah bata yang sama dengan pakaian yang dikenakan oleh Ismeth. Untuk kebaya, Nadia memilih warna cream dengan payet yang didominasi warna silver, yang membuat pakaiannya terkesan mewah dan elegan, ditambah dengan hijab berwarna senada yang membuatnya terlihat semakin cantik. Saat acara, Ismeth tiba di rumah orang tua Nadia bersama rombongan keluarga besarnya dengan membawa seserahan. “Aku melihat Ismeth dari kejauhan bersama rombongan keluarganya. Aku masih belum percaya akhirnya datang juga hari yang ditunggu-tunggu,” kenang Nadia.

Saat acara berlangsung, Ismeth menyampaikan tujuan kedatangannya beserta keluarga besarnya hari itu yaitu untuk melamar Nadia, yang disambut baik oleh Nadia dan keluarga besarnya. Setelah lamaran resmi diterima, Ismeth kemudian memakaikan cincin di jari manis tangan kiri Nadia. “The romance believed that the vein in the ring finger, or the fourth finger, on the left hand runs directly to one’s heart. Because of this belief, they call the vein as the ‘vena amour’ or the vein of love. That’s why engagement ring is worn on the left hand, dan disitulah aku merasa bahwa aku sudah tidak sendiri lagi, dan orang yang ada di depan aku adalah calon suamiku, I’m taken,” ujar Nadia.

Bagi Nadia momen saat Ismeth memakaikan cincin di jarinya merupakan momen yang tidak akan bisa ia lupakan. Terlebih lagi karena setelah itu Ismeth kemudian memberikan rangkaian bunga mawar merah kepadanya, “aku kaget setengah mati saat ia tiba-tiba memberikan buket bunga karena itu tidak ada di rundown acara,” ujarnya. Setelah itu Ismeth mengatakan “Nadia, will you marry me?” yang dijawab langsung oleh Nadia, “Ok Ismeth Alatas, You’re my destiny.”