Lamaran Adat India Ala Tiva dan Sanjaya

By Septa Mellina on under The Engagement

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Temple

Colors

Vendor That Make This Happened

Parisam

Venue Shiva Mandhir Temple

Photography Owlsome Project

Make Up Artist Rama

Tiva Sheila dan Sanjaya pertama kali bertemu saat resepsi pernikahan kakak Tiva. Jauh sebelum perkenalan itu, Sanjaya sudah lebih dulu meminta nomor telepon Tiva kepada Krisna, calon kakak ipar Tiva. Sayangnya, Krisna menyarankan agar Sanjaya dan Tiva bertemu lebih dulu saat resepsi pernikahan Krisna. Long story short, Tiva dan Sanjaya pun sama-sama tertarik dan memutuskan untuk berpacaran serius. “Setelah 9 bulan pacaran, kami pun bertunangan pada Oktober 2015. Prosesnya lumayan cepat kalau dihitung-hitung. Tapi, sebenarnya, kami sudah merasa cocok dan keluarga kami pun sudah saling tahu dari awal. Sejak awal kenalan dan pendekatan pun, kami sudah berniat serius,” kata Tiva.

Untuk soal lamaran, Tiva mengaku Sanjaya bukanlah sosok lelaki romantis. “Aku dan Sanjaya menjalani LDR. Sebulan sekali dia datang ke Jakarta. Waktu itu Sanjaya telepon dan ngasih tahu kalau sekitar tanggal tersebut dia dan keluarga ingin datang ramai-ramai ke rumahku untuk melamar secara resmi. Tidak romantis, bukan? Hahahaha…” tambah Tiva.

Keesokan harinya, Mama Sanjaya pun menghubungi ibunda Tiva untuk memberitahukan maksud kedatangannya. “Sama seperti adat lainnya, menurut pernikahan adat India sebelum kita membuat acara lamaran dengan mengundang keluarga besar dan teman-teman, ada proses pengenalan keluarga inti lebih dulu sembari membawa hantaran yang isinya, seperti buah, manisan, permen, dan bunga untuk menemui calon keluarga pengantin wanita sekaligus menentukan tanggal pernikahan dan tanggal lamaran,” Tiva menjelaskan.

Sesuai dengan latar belakang keduanya, acara lamaran adat India pun diselenggarakan. Dalam pernikahan adat India, acara lamaran ini disebut Parisam. Parisam sendiri memiliki beberapa prosesi yang harus dilalui oleh calon pengantin. “Proses adatnya itu adalah ayah atau wali kedua keluarga duduk berhadapan sambil dipimpin oleh pendeta. Mereka akan memberikan restu atau pengucapan janji yang kurang lebih artinya seperti ini: anak perempuanmu akan menjadi anakku bukan menantu. Keluarga wanita juga akan bilang hal yang sama.”

Setelah itu, keluarga laki-laki akan menyerahkan keranjang kepada keluarga wanita. Keranjang pertama berisi saree dan alat makeup yang langsung diantarkan kepada calon pengantin perempuan yang menunggu di dalam ruangan kuil. “Kemudian aku harus ganti baju dengan baju saree yang mereka bawa. Setelah itu, touch up sedikit terus aku keluar untuk meminta restu dari kedua keluarga,” ujar Tiva. Keranjang lainnya berisi buah-buahan, manisan, kelapa, baju saree, alat makeup dan sebagainya. Semuanya itu adalah simbol barang-barang yang akan dibutuhkan perempuan untuk memulai hidup sebagai istri. Untuk urusan lokasi, parisam sendiri memang umumnya diadakan di Shiva Mandhir Temple.

Di hari bahagianya tersebut, Tiva terlihat sangat cantik. Kecantikan itu ternyata tak lepas dari campur tangan Rama Makeup. “Pas hari H di-makeup, sedikit takut juga sih. Aku takut ketebalan atau gimana.Tapi Mbak Rama benar-benar dibikin sesuai permintaan aku biar nggak terlalu menor. Banyak yang bilang makeup aku bagus. Aku jadi tidak takut lagi untuk didandanin sama makeup artist,” kata Tiva.

Meski sedang berbahagia, sebenarnya Tiva sedang dirundung duka. Pasalnya, dua minggu sebelum parisam, sang nenek tercinta meninggal dunia. “Kami juga lupa booking videographer karena harus ke Medan untuk nenek. Mamaku juga baru kembali dari Medan H-2 acara pertunangan, jadi banyak hal yang missed. Tapi semuanya berjalan lancar. Aku yakin, nenekku juga bahagia dengan pertunangan ini karena beliau yang paling semangat mengurus pernikahan cucunya,” kenang Tiva.

Kepada The Bride Dept, Tiva juga membocorkan top vendor favoritnya. Salah satunya adalah Owlsome Project dan Rufous Events. “Hasil foto Owlsome Project bagus sekali! Aku suka tone warnanya dan krunya yang humble. Aku tidak sma sekali menyesal. Aku langsung jatuh cinta begitu nemuin instagram Owlsome. Tim Owlsome sangat baik dan memperhatikan sekali setiap detail. Thanks to Owlsome!,” kata Tiva. Sementara untuk Rufous Event, Tiva mengaku tim Rufous event sangat humble. “Mas Dion dan tim benar-benar humble sangat dan semua yang keinginan kita berdua walaupun hectic banget. Mulai dari acara adat, akad, dan resepsi. Mereka baru pertama kali meng-handle pernikahan India. Tetapi mereka sanat luar biasa,” Tiva melanjutkan. Selain kedua vendor tersebut, Tiva juga terkesan oleh tim makeup dari Rama Makeup dan Duta Graphia yang mempersiapkan undangan.

Sebelum menutup sesi wawancara, Tiva berbagi tips untuk para brides-to-be.

1. Buat kalian yang LDR, mengurusi pertunangan dan pernikahan tidak akan jadi masalah kok. Aku sendiri pergi ke wedding festival sama sahabat aku. Aku yakin akan ada banyak orang yang akan membantu. Dengan begitu, kita pun bisa melibatkan sahabat terdekat dan keluarga.

2. Komunikasikan apapun yang mau kita pilih. Cobalah berdiskusi terlebih dulu, jangan langsung memutuskan sepihak karena pasti akan ada ide lain dari keluarga pasangan.

3. Terakhir, jangan stres! Pintar-pintar membagi waktu antara pekerjaan, mengurus engagement, dan having fun bareng teman-teman.