Lamaran dengan Tema Warna Putih dan Biru ala Amanda dan Lutfie

By NSCHY on under The Engagement

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Residential

Colors

Vendor That Make This Happened

Lamaran

Event Styling & Decor Sakka Decoration

Photography Antijitters Photo

Kebaya Anima by AnindyaDP

Make Up Artist Christina Martha

Hair Do Rochmajati

Catering Umara Catering

Wedding Organizer Promessa Weddings

Percaya nggak sih kalau ada persahabatan antara perempuan dan laki-laki tanpa ada perasaan lebih? Mungkin bukan di awal, tapi di tengah-tengah persahabatan yang lambat laun tumbuh menjadi perasaan ketergantungan, cemburu dan perasaan saling ingin memiliki satu sama lain.

Seperti Amanda dan Lutfie yang bersahabat sejak duduk di bangku SMA 12 tahun silam. Persahabatan mereka berlanjut hingga bangku kuliah. Amanda yang melanjutkan kuliah di Melbourne dan selalu pulang untuk berlibur, di situlah Lutfie tak pernah absen untuk menemaninya selama di Jakarta.

“Tanpa sadar, hubungan kita ternyata lebih dari seketar teman. Akhirnya kita committed untuk pacaran sejak Desember 2010 lalu.”

Saat Amanda melanjutkan studi di Melbourne, Lutfie juga sedang menjajaki gelarnya di Binus Internasional dan melanjutkan tahun terakhirnya di Perth. Walau masih terbilang LDR dan terpaut perbedaan waktu satu jam, namun keduanya berada lebih dekat dibandingkan Jakarta – Melbourne.

Setelah saling mengenal bertahun-tahun dan berpacaran 6 tahun terakhir, Lutfie mengusungkan niatnya untuk menikahi Amanda di bulan Februari lalu. Dengan mantap, ia langsung meminta izin ke Ayah Amanda.

Kemantapan Lutfie dimulai saat mereka sedang berjalan-jalan di Mall akhir tahun 2015 lalu. Mereka dengan isengnya masuk ke dalam toko Tiffany & Co untuk melihat-lihat dan mencoba beberapa produknya. Namun ternyata, beberapa bulan kemudian, Lutfie memberikan Amanda cincin yang pernah ia coba di toko Tiffany & Co tersebut. Lutfie bilang, “Kamu pernah bilang kalau kamu suka cincin ini karena modelnya paling simple.”

Setelah mendapatkan restu sang ayah, Lutfie dan Amanda langsung menggelar acara lamaran dengan tema “Less is More”. Kedua keluarga Amanda dan Lutfie tak suka hal yang bertele-tele, makanya mereka hanya menggelar acara dengan berkenalan lalu pulang. Tamu yang diundangpun juga terbatas, kurang lebih 100 orang dari pihak Lutfie dan Amanda.

Gaya simple mereka juga terlihat dari dekorasi dari perpaduan terrarium. Amanda pun juga meminta dekorasi dengan sedikit bunga dan meminta bunga berwarna putih. Ia ingin menujukan suasana keseharian rumahnya dengan dekorasi yang minimalis namun tetap cantik.

Sama seperti calon pengantin lain, ia juga mendapatkan model kebaya favoritnya melalui Pinterest yang ia buat di sahabatnya sendiri, Nindy. Nindy yang sedang hamil besar 8 bulan itupun juga ikut bahagia dengan berita gembira dari sahabatnya dan mau berpartisipasi untuk membantu membuatkan kebaya untuknya. Bahkan menurut Amanda, Nindypun juga masih bela-belain membeli bahan sendiri. Karena sebelumnya Amanda dan Lutfie sudah membeli sarimbit berwarna ungu dan biru yang sama, untuk menyesuaikannya, Amanda memilih warna putih untuk kebayanya.

Top 3 vendor:

  1. Sakka Decoration
  2. Umara Catering
  3. Anima by Anindya DP

Tips untuk para brides to be,

“Apapun agamamu, Tuhan itu satu. Perbanyak berdoa agar selalu dilancarkan setiap tantangan dalam mempersiapkan acaramu, kecil maupun besar. Selalu berkata, ‘Bismillah, pasti lancar’. Kedua, jadilah dirimu sendiri dan keluargamu. Salah satu inti dari acara lamaran adalah perkenalan antar keluarga, mereka akan menilai bukan hanya dari individe, tapi dari keseluruhan acara yang kamu persiapkan. First impression is important. Ketiga, jangan terlalu stress. Stress boleh, jadi bridezilla boleh, tapi jangan sampai mengubah pola hidup normalmu, mulai dari makan, tidur, kerja dan mikir. Tetaplah berfikir positif dan nikmati setiap momennya.”