Lamaran Manis di Suatu Sore ala Amalia dan Gilang

By Ikke Dwi A on under How To

Romantic beach wedding proposal ala Gilang ini pastinya bakal bikin iri cewek-cewek. Bagaimana tidak, Gilang berusaha menyenangkan kekasihnya, Amalia dengan mewujudkan mimpi sang kekasih. Yup, Amalia memang memiliki impian untuk dilamar di alam terbuka nan indah plus fotografer yang mengabadikan secara candid.
Masa Perkenalan

Amalia dan Gilang, keduanya berasal dari Riau dan bersekolah di SD yang sama dengan jarak 2 tahun. Amalia yang merupakan anak seorang guru cukup terkenal di sekolah. Dan ternyata Gilang menyimpan rasa tidak suka pada Amalia pada dulu tapi tanpa ada alasan yang jelas. Gilang hanya tidak suka saat melihat Amalia, dan hal ini ini bari diketahui Amalia saat sudah berpacaran.

“SMP dan SMA kita beda. Pas aku kelas 1 SMA, temenku datang ke rumah ngajakin temennya,yaitu Gilang. Gilang sendiri langsung tertarik sama aku. Akhirnya kita jadi temen deket selama 3 bulan sebelum akhirnya jadian. Ketika sudah jadian (tahun 2008), Gilang bertemu dengan Mamaku, dan dia baru sadar bahwa aku adalah anak yang dia benci,” kisah Amalia.

Amalia dan Gilang sendiri sudah berpacaran selama delapan tahun. Namun mereka harus menjalani LDR selama dua tahun karena waktu itu Gillang berkuliah di Yogya. Dan dua tahun kemudian Amalia menyusul berkuliah di Yogya. Namun harus kembali LDR selama 4 tahun karena Gilang bekerja di Kalimantan sedangkan Amalia melanjutkan S2 di Yogya.

Sedari awal, Amalia mengaku tidak pernah berpikir kalau Gilang itu “the one”. Mereka hanya menjalani dan seiring berjalannya waktu, Gilang telah memberi pengaruh positif pada Amalia. “Dia juga bisa ngayomin, tanggung jawab, konyol, dan cerdas. Tentunya selama 8 tahun ini ada up and down, kita juga pernah putus sekali,” ungkap Amalia.

About the Proposal

Sore itu bertempat di Queen of South Beach Resort, merupakan tempat yang sudah lama ingin dikunjungi Amalia. Gilang merencanakan lamaran romantis di pinggir pantai secara diam-diam dengan bantuan teman dekat Amalia, Ester. Saat itu, 21 Februari 2016, Gilang dan Amalia memang berencana jalan-jalan ke daerah selatan Yogya karena ingin makan seafood di pantai. Namun karena ada acara keluarga, keberangkatan mereka ke lokasi pun harus molor hingga sore hari.

Sebenarnya ada beberapa hal yang mencurigakan bagi Amalia dari gerak-gerik Gilang, di antaranya:

  • Gilang mengganti baju di mobil. Namun hal ini dimaklumi Amalia karena hari itu memang gerah.
  • Terlihat mobil salah satu teman mereka di lokasi lamaran.
  • Gerak-gerik Gilang terlihat semakin aneh bolak-balik ke kamar mandi sampai 3x, mukaya berkeringat.
  • Gilang minta ijin kembali ke mobil tapi Amalia tidak boleh ikut. Padahal dari tempat duduk Amalia bisa terlihat mobil Gilang dan terlihat Gilang membuka bagasi lalu menyemprotkan parfum. Bukan itu saja, Gilang juga terlihat memberikan kotak kecil hitam ke salah satu pelayan restoran.

Saat dessert datang hari pun mulai gelap dan Amalia mulai menghapus kecurigaannya. Berpikir mungkin ini dinner biasa saja, belum lagi Gilang sempat bercanda bilang, “Geer pasti yaa mikir bakal dilamar di sini.”

“Rasanya aku ingin bilang bahwa aku sempat melihat Gilang memberikan kotak hitam ke salah satu pelayan, namun niat itu aku urungkan karena aku sendiri tidak yakin dengan apa yang aku lihat karena hari sudah mulai gelap,” lanjut Amalia lagi.

Kejutan pun datang ketika Amalia mengajak Gilang untuk segera pulang. Gilang tiba-tiba memegang tangan Amalia dan berkata,”Bagaimana kalau orang tua kita ada di sini? Kita langsung lamaran saja ya?” Amalia mengaku sangat kaget dengan ucapan Gilang. Tetapi hal tersebut hanya candaan saja.

Setelah itu, Gilang pun mengambil salah satu potongan kayu yang ada di meja dan membukanya. Di dalam sudah berisi cincin. Hal tersebut membuat Amalia semakin kaget karena dia tidak tahu kapan cincin tersebut ditaruh di sana!

Gilang pun kembali serius bertanya mengenai apakah Amalia ingin menikah dengannya? Tinggal di Kalimantan, tidak ada keluarga dan hanya ada mereka berdua? Dan tentu saja Amalia mengucapkan “Yes I Do.”

“Lucunya, karena di jari manis kiriku udah ada cincin dari mama, Gilang sempat kebingungan di mana mau menyematkan cincin tersebut. Akhirnya aku pun memindahkan cincin tersebut dan barulah Gilang memasangkan cincin darinya. Tidak lama kemudia, ada orang orang yang menghampiri kami dengan membawakan balon bertuliskan “Amalia, mau nggak menikah dengan Gilang?”. Aku tidak bisa berhenti tertawa, apalagi setelah mendapatkan balon bertuliskan “I Do” dari orang lain,” kenang Amalia sambil tertawa.

Kejutan tidak berakhir di situ, karena tiba-tiba saja Ester muncul dengan fotografernya. Dan ternyata selama ini, Amalia tidak sadar dirinya telah didokumentasikan secara candid. Persis seperti lamaran impiannya. Namun sayangnya Ester dan fotografernya tidak melihat saat Gilang memakaikan cincin pada Amalia. Mungkin karena Gilang tidak berlutut seperti halnya acara lamaran pada umumnya. Akhirnya Ester dan fotografernya meminta Amalia dan Gillang untuk berpose “lamaran” kembali.

Romantis sekali bukan acara lamaran Gilang dan Amalia ini?